Sensasi Kuliner Soto Gebrak Asal Madura

Sensasi menyantap soto dengan suasana yang berbeda bisa anda rasakan di kedai yang satu ini. Berada di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Soto Gebrak diminati pecinta kuliner. Apa yang menarik dari Soto Gebrak, ternyata selain rasanya yang lezat, anda juga akan dikejutkan oleh seringnya suara gebrakan dari gerobak soto di kedai ini.


Image : 4.bp.blogspot.com

Bagi anda yang penasaran, silahkan anda mampir untuk menikmati sensasi kuliner di Soto Gebrak. Soto Gebrak ini merupakan soto asli Madura. Cara pembuatannyapun terbilang unik. Pengunjung akan sering mendengarkan suara gebrakan botol kecal yang mengagetkan. “Kalau rasanya sih enak ya. Menurut saya soto disini unik, karena pas kita lagi makan ada suara gebrakan. Awal-awal sih memang agak kaget, tetapi karena saya sudah sering kesini beberapa kali, akhirnya saya sudah terbiasa”, tutur Diana yang merupakan salah satu pelanggan disini.

Baca Juga :
Keunikan dan Sensasi Soto Kelapa Bakar di Jember
Soto Tangkar Tanah Tinggi Yang Legendaris 

Pengunjung lainnya bernama Franky juga mengatakan “Seru banget sih ya, jadi nggak nyangka kalau pas kita makan ternyata ada gebrakan yang mengagetkan, jadinya bikin saya ketawa”.  Biarpun begitu, namun nasilnya sungguh nikmat. Kelezatan rasa Soto Madura ini begitu menggugah selera. Semangkuk soto dihargai Rp. 16.000 saja. Menurut sang pemilik, ide untuk membuat gebrakan ini sengaja ia lakukan supaya tidak ditiru orang. 

Pemilik juga mengatakan bahwa Soto Gebrak sudah dipatentan sekitar tahun 1973. Kini kedai Soto Gebrak sudah memiliki enam cabang di wilayah Jadebotabek. Dalam sehari saja, pengunjungnya bisa mencapai lebih dari 200 orang. Beberapa cabang sudah berdiri, salah satunya berada di Margonda, Setia Budi pusat dan juga di Bekasi. Mutu, rasa yang sedap serta keunikan cara menyajikannya menjadi alasan kedai ini terus bertahan. 

Keunikan dan Sensasi Soto Kelapa Bakar di Jember

Soto biasanya disajikan diatas piring atau mangkuk. Namun di Jember Jawa Timur, nasi soto disajikan dalam kelapa muda dengan campuran daging kelapa dan sambal kemiri. Rasanya semakin nikmat karena batok kelapa dibakar terlebih dahulu.

Image : 2.bp.blogspot.com

Sajian Soto Jamur Kelapa Muda Bakar menjadi menu andalan di sebuah rumah makan yang berada di Tawangsari Jember Jawa Timur. Inilah satu-satunya daerah yang menyajikan Soto langsung diatas batok kelapa. Seperti namanya, Soto Daging dipadukan dengan kelapa muda yang selama ini disuguhkan sebagai minuman segar.

Baca Juga :
Santap Pagi Soto Udang Legendaris di Medan
Soto Tangkar Tanah Tinggi Yang Legendaris


Cara pembuatannya cukup unik, pertama kulit buah kelapa muda dikupas dan dibuang airnya. Lalu daging kelapa dikerok dan dibiarkan berada di dalam batok. Selanjutnya masukkan aneka macam bumbu seperti bawang daun, bawang merah, dan kentang goreng kedalam batok dan dicampur dengan irisan daging sapi dan juga jamur yang telah direbus dengan bumbu.

Selanjutnya tambahkan kuah soto dan bakar batok kelapa anda hingga kuah kuah soto memanas. Pembakaran bisa dilakukan diatas kompor gas selama kurang lebih sepuluh menit, dan Soto Kelapa Muda Bakar pun siap dihidangkan. Dihidangkan dengan sepiring nasi dan sambal serta kecap manis, rasa dan aromanya begitu unik hingga membuat pembeli ketagihan.

Soto ini sangat cocok jika disantap dikala jam makan siang. Soto Kelapa Bakar semakin menggugah selera dengan campuran sambal kemiri yang mengeluarkan aroma rempah begitu kuat. Ide pembuatan menu unik ini terinspirasi dari melimpahnya buah kelapa muda di Jember yang mayoritas daerahnya perkebunan.

Awalnya hanya coba-coba, namun ternyata menu unik ini diminati oleh banyak orang. Harga Soto Kelapa Bakar cukup terjangkau yakni Rp. 30.000 per porsi dan bisa dinikmati untuk dua hingga tiga orang.


Sumber : Kompas Jember

Soto Tangkar Tanah Tinggi Yang Legendaris

Tanah Betawi punya beragam kuliner legendaris. Salah satunya warung Soto Tangkar Tanah Tinggi. Belum afdol rasanya jika tidak menjajal soto di warung yang berumur lebih dari 60 tahun ini. Dirintis oleh Muhammad Ihsan sekitar tahun 1950, warung ini sempat berpindah-pindah tempat. Namun warung Soto Tangkar ini tetap memilih kawasan Tanah Tinggi Jakarta Pusat sebagai warung utama dan dua cabang lainnya di Tangerang.

Image : igx.4sqi.net

Umur boleh tua, tapi rasa boleh diadu. Kuah merah soto yang khas tetap lezat di lidah setiap pelanggannya. Wajar saja, proses memasak secara tradisional jadi kunci kelezatannya. Setiap subuh jam 5 pagi lebih dari 30 kg tangkar dan daging sapi untuk soto dimasak secara perlahan. Untuk menjaga aroma kuah dan kualitas daging, tujuh kuali dimasak diatas kayu bakar. Dan racikan khas bumbu kuali ini dicampur dengan bahan baku lainnya hingga matang dan Soto Tangkar pun siap untuk dijual.

Baca Juga :
Soto Lidah Sapi di Banyuwangi
Santap Pagi Soto Udang Legendaris di Medan

Soto Tangkar berbeda dengan Soto Betawi. Perbedaannya terlihat jelas dari warna kuah dan isiannya. Soto tangkar sendiri ada dua macam yakni Soto Tangkar yang berwarna putih yang mirip dengan Soto Betawi atau Soto Betawi itu sendiri serta Soto Tangkar yang berwarna Merah yang menjadi warna resmi soto ini. Usaha turun-temurun Soto Tangkar ini sudah sampai pada generasi keempat.

Kini dibawah kendali Hasan dan adiknya Ahmad  beserta keponakannya, Soto Tangkar tetap eksis dengan resep warisan keluarga. Hasan menuturkan “Dari tahun 40 sampai dengan sekarang, saya rasa mutu belum berubah. Kalau kita punya mutu atau punya rasa sudah berubah, kayaknya pelanggan-pelanggan kita ini lama-lama akan pergi. Tapi sejak tahun 40-an yang orangnya masih hidup, sampai sekarangpun dia masih makan dan menyukai Soto Tangkar kami”.

Pelanggan setia juga datang dari lintas generasi. Dari pelanggan tua, muda hingga dari luar kota. Idrus misalnya, pria dari kalimantan ini sengaja berburu makan siang di tempat ini. Idrus menuturkan “Saya dari Kalimantan, tepatnya Balikpapan. Saya kebetulan sedang ada tugas dan coba mampir kesini lagi. menurut saya rasa Soto Tangkar disini memang saya senangi dan berbeda dengan Soto Tangkar yang lain yang pernah saya coba. Perbedaannya mungkin pada rasa / tastenya terutama kuahnya memang sangat cocok dengan kami”.

Berbeda dengan Idrus, pelanggan lainnya bernama Sujaya sudah jadi pelanggan Soto Tangkar selama puluhan tahun. baginya Soto Tangkar Tanah Tinggi memiliki cita rasa paling berbeda. Menurutnya “Saya datang kemari bersama ayah saya untuk makan Soto. Rasanya memang enak dan saya sering datang lagi kesini. Seluruh keluarga saya sudah pernah saya ajak menikmati soto disini. Saya memang sudah menjadi pelanggan tetap disini sejak harganya masih Rp. 100 per mangkuk sekitar tahun 1975”. Para pelanggan nikmat sekali melahap kuah soto.  

Pada zaman penjajahan dahulu, orang Indonesia baru mampu membeli bagian tangkar atau tulang muda daging sapi untuk dimasak. Nah, Pak Iksan mengkreasikan tangkar menjadi Soto Tangkar yang akhirnya melegenda sampai dengan saat ini.



Sumber : Net 5

Santap Pagi Soto Udang Legendaris di Medan

Irisan daging ayam atau potongan daging sapi dalam semangkuk soto mungkin sudah biasa. Nah, sebuah kedai di Medan menyuguhkan udang sebagai isian soto. Sudah ada sejak 60 tahun silam, Soto Udang Kesawan cita rasanya melegenda bagi para pecinta soto. Para pelanggan soto udang ini merupakan pelanggan lama dan bahkan ada yang turun-temurun. Rasa kuah sotonya yang khas dan udang dalam ukuran besar yang disajikan tidak berbau amis, menjadi daya tarik tersendiri.

Image : resepdanmasakan.com

Salah satunya pelanggannya adalah Ghafar, dia sudah menjadi penikmat Soto Udang sejak masih kanak-kanak. Hingga kinipun ia tetap setia untuk datang ke kedai ini. Ia menuturkan “Saya sering ke sini, terkadang seminggu bisa empat atau lima kali. Rasa soto disini sangat berbeda dengan yang lainnya. Kalau disini udangnya itu segar, terus kuahnya itu beda dengan soto yang lain di Medan. Yang membedakan, disini itu asemnya pas, dan kita memang sudah terbiasa sejak jaman kakek, bapak sampai dengan saya sekarang.

Baca Juga :
Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri
Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948

Saya menjadi penikmat disini sudah lama, semenjak saya masih kecil saya sudah langganan disini”. Kedai soto mulai buka sejak jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Soto Udang Kesawan  telah buka cabang di tiga lokasi di Medan, yaitu Jalan Tamrin, Jalan Surabaya dan Jalan Sei Batanghari. Dalam sehari tiga kedai ini butuh sedikitnya 30 kg udang segar sebagai bahan baku.

Sang penjual soto bernama Ibu Dewai menjelaskan “Disini kami jualan dari sejak zaman kakek. Jadi bisa dibilang sudah sekitar 60 tahunan berada disini. Karena awalnya memang kami yang membuat atau orang tua saya yang memodifikasi Soto Udang ini. Sebelumnya kan jenis-jenis soto ada soto dari daging sapi atau ayam. Setiap warung mungkin beda-beda kuahnya, rasanya, sedangkan disini menggunakan udang laut atau udang sungai”.

Seporsi Soto Udang diharga Rp. 25.000, tersedia pula soto daging dan soto ayam dengan harga per porsi Rp. 20.000. meski kedainya sederhana, Soto Udang di jalan Ahmad Yani Medan ini tak pernah sepi pengunjung.


Sumber : Net. - IMS
   

Soto Lidah Sapi di Banyuwangi

Anda mungkin pernah menikmati Soto Ayam dan Soto Daging Sapi. Nah, apakah anda pernah mencoba Soto Lidah Sapi? Tekstur dan aroma khas lidah sapi ternyata menjadi kuliner yang banyak dicari penikmat soto di Banyuwangi Jawa Timur.

Image : travel.kompas

Tak berbeda dengan warung soto Lainnya, warung Pak Salem yang terletak di jantung Kota Banyuwangi Jawa Timur ini menyediakan kuliner soto dengan beragam pilihan. Mulai dari daging ayam, daging sapi, dan yang terbaru adalah lidah sapi.

Baca Juga :
Kuliner Legendaris Soto Padang di Jakarta
Kuliner Legendaris Soto Mencos

Meski baru, menu Soto Lidah Sapi justru sudah menjadi primadona para pelanggan yang datang. Penyajian Soto Lidah memang tak berbeda dari soto lainnya, namun soal rasa Soto Lidah diakui memiliki rasa yang khas dan tentu saja lezat. Salah satu pelanggan kedai ini bernama Subono mengatakan “Rasanya itu beda sekali, gurih yang jelas sense-nya unik”.

Pelanggan lainnya bernama Hasan juga berkata “Kalau saya menilai, soto disini rasanya khas ya. Ada manis, asam sedikit, dan rasanya beda dengan yang lain, khususnya untuk wilayah Banyuwangi”.  Kuliner Soto Lidah terbuat dari daging Lidah Sapi yang dicampur dengan daging sapi.

Untuk kuahnya dimasak dengan cara menambahkan campuran bumbu yang cukup sederhana, yaitu merica, bawang merah, bawang putih, dan kunyit. Daging Lidah dan Daging Sapi super yang telah setengah matang dipotong kecil-kecil, lalu dimasukkan ke dalam kuah yang sudah dibumbui tadi.

Setelah matang, potongan Daging Lidah lalu diangkat dan siap untuk diracik bersama bahan lainnya. Setiap satu porsi sajian terdiri dari potongan kentang rebus, tauge, seledri, lalu dibubuhi potongan telur. Dalam sehari, tak kurang dari 15 kg daging lidah dan 10 kg daging sapi, serta 30 ekor ayam habis terjual.

Sajian Soto Lidah ini berawal dari ide Robi, yakni sang pemilik warung yang ingin terus menambah variasi sotonya. Menurut penuturannya “Saya ini menambah variasi yang belum ada di Banyuwangi. Lagipula kalau melihat sajian dari Orang Tua saya, itu kan cuma pakai Ayam, Sapi, ataupun Babat, sehingga disitulah saya kepingin sajian yang lain dari yang lain”.

Selain sensasi rasanya, para pelanggan umumnya terpikat dengan menu Soto Lidah karena masih jarang ditemui di Kota Banyuwangi. Bagaimana? Anda tertarik untuk mencobanya? 

Sumber : Net. - IMS

Kuliner Legendaris Soto Mencos

Jangan mengaku suka soto kalau belum mencicipi yang satu ini. Soto Haji Sarnadi alias Soto Mencos. Kedainya boleh sederhana, tapi sajian andalannya kondang melegenda. Itu sebabnya setiap hari suasana di kedainya sangat ramai. Salah satu pengunjungnya yaitu Toto Sugiarto menuturkan “Saya sukanya disini itu yaitu pada kikilnya. Kikilnya itu tidak lengket dan tidak amis dan rasanya cukup gurih sampai tetes terakhir”.

Image : kulinerdjhajiindonesia.files.wordpress.com

Sebagian besar penikmat bahkan merupakan pelanggan setia. Hani misalnya, dia menuturkan “Aku langganan disini sejak aku berumur 12 tahun dan sekarang umurku 39 tahun. Jadi bisa dibayangin bahwa saya sudah sangat lama berlangganan disini. Aku suka Soto disini karena sumsumnya. Bahkan disadari atau tidak bahkan saya bisa order sumsum ekstra”.

Baca Juga :
Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri
Kuliner Legendaris Soto Padang di Jakarta

Semangkuk soto mantap dengan kuah kental dengan potongan kaki dan dengkul sapi yang lembut, kenyal, gurih, istimewa yang memenuhi isiannya. Tersaji sejak 50 tahun yang lalu, maestro penciptanya adalah Haji Sarnadi. Sepeninggal sang legenda, kini pengelola beralih ke generasi penerusnya. Menurut penjelasan sang pemilik saat ini, penamaan Soto Mencos berawal dari sebuah pasar tradisionil yang dinamakan Pasar Mencos.

Yang membuat Soto Mencos menjadi sangat legendaris karena sejak zaman dahulu yaitu sekitar tahun 60 an hingga sekarang tetap bertahan. Ini menurut pemilik, ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri terutama bagi keluarganya. Yang membedakan antara Soto Mencos dengan Soto Betawi dan Soto-soto jenis lainnya salah satunya terletak pada kuahnya.

Kalau Soto Betawi itu kuahnya cenderung putih, bersantan dan isinya juga banyak jeroan seperti babat dan lain sebagainya. Kalau soto sapi warung kami, karena namanya Soto Kaki maka fokusnya juga pada kaki sapi. Disamping bumbu-bumbunyapun juga ada kelainan seperti adanya kunyit yang membuat Soto Mencos tampak kekuning-kuningan.

Kedai mengolah setidaknya 30 kaki sapi setiap hari. Untuk memasak kaki sapi bukanlah perkara yang mudah, karena jika salah maka hasilnya akan anyir dan alot. Proses perebusan dengan campuran aneka rempah selama sekitar 6 jam, menjadi salah satu rahasia dari tektur kenyal lembut dan rasa gurih yang bersih. Untuk merebusnyapun harus dengan nyala api yang kecil supaya seluruh rempah-rempahnya bisa meresap dengan sempurna.

Campuran kaldu berpadu dengan aneka bumbu serta santan dan segar daun bawang menjadi rahasia dibalik kuah yang sedap dan mantap. Pembuatannya di dapur, penyajiannya di kedai, peracikan sesaat sebelum soto terhidang supaya rasa dan tekstur kualitas bahan tetap terjaga. Soto terhidang bersama irisan tomat, emping melinjo dan taburan seledri. Bagi anda yang berkunjung ke kedai ini, maka saran penyajiannya yaitu santap selagi hangat.

Proses pengolahan yang panjang memang tidak pernah bohong, terbukti dengan tekstur di setiap potongan daging kaki sapi terasa sangat kenyal layaknya jelly dan perpaduan rempah dan kuahnyapun terasa sangat sedap. Untuk semua kelezatan ini, para pelanggan sematkan satu definisi yakni “Soto Mencos Joss”. Seporsi soto tersaji Rp. 26.000 per porsi. Kedainya berada di Jalan Paseban, Percetakan Negara, Jakarta Pusat.


Sumber : Net.5

Kuliner Legendaris Soto Padang di Jakarta

Inilah salah satu sudut tempat tersimpannya sejuta kisah dan sejarah Jakarta, dialah Passer Baroe atau Pasar Baru. Kawasan Pasar Baru dulunya adalah pusat putaran ekonomi Jakarta. Oleh karena itu banyak warga merantau dan berjualan. Salah satunya ada sejarah kuliner yang cukup melegenda yakni Soto Padang.

Image : foodspotting.com

Salah satu kedai Soto tersebut bernama Soto Padang H.ST.Mangkuto. kedainya ramai dan jauh dari kata sepi, mencerminkan mantapnya cita rasa hidangan yang jadi sajian andalan berupa soto dari Rumah Gadang. Kuahnya pekat, rempah-rempahnya kuat dan pastinya lezat membuat para pecinta kuliner terpikat.

Baca Juga :
Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948
Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri 

Menurut pelanggan setia bernama Tefani Kosasih menuturkan “Kebetulan kan aku ada keturunan Padang, jadi aku suka makanan Padang. Terus aku pernah cobain disini dari kecil dan memang rasanya enak sama dengan yang di Pandang sendiri sama rasanya. Jadi yang mau wisata kuliner, makan soto padang tidak usah jauh-jauh ke Padang, jadi ke Mangkuto aja”.

Soto juga menjadi pelepas rindu warga Minang yang tengah merantau dan rindu pada kampung halaman. Penuturan berikutnya dari pria paruh baya bernama Muswerry Muchtar “Rasanya sangat bagus, sangat padang asli. Jadi kita susah mencarinya dan yang rasanya begini cuma ada disini. Dan kita kesininya ini, kalau ada waktu pasti kesini. Kalau sudah kangen dengan Soto Padang pasti kita kesini”.

Bermula dari usaha kakak beradik yang pergi mengadu nasib di Batavia, kedai telah menyaji sejak 50 tahun yang lalu. Sepeninggalan pendirinya, pengelola kini beralih ke tangan generasi kedua yang tak lain keturunan langsung dari sang pioner Neli Mangkuto. Awal kelegendarisan Soto Padang H.ST.Mangkuto bermula di dapurnya. Bumbu istimewa dikelompokkan menjadi tiga yakni bumbu hitam, bumbu kuning dan bumbu tumis.

Bumbu tumis terdiri dari campuran bumbu hitam dan daun bawang. Bumbu kuning terdiri dari lada, lengkuas dan kunyit. Bumbu hitam berupa kolaborasi kayu manis, lada, ketumbar, jinten dan pala yang telah dihaluskan. Takaran dan paduan tiga jenis bumbu rempah ini adalah warisan leluhur yang senantiasa terjaga dan menjadi kunci sedap mantap menjadi kuah soto kedai ini.

Pangkal kelezatan lainnnya tak lain adalah isiannya. Bahan baku ini merupakan daging sapi pilihan dan memasaknya sederhana. Namun ada teknik khusus yang membuatnya tersaji istimewa, diantaranya penggorengan setelah perebusan. Proses ini menghadirkan daging lebih gurih dan memiliki tekstur lembut sekaligus renyah. Kaldu menjadi campuran penyedap alami pada kuah.

Untuk saran saat penyajian, pertama santap selagi hangat. Saran kedua, anda memang harus sedikit bersabar kalau datang terutama pada saat jam makan siang, karena hampir pasti kursi-kursinya selalu penuh terisi. Soto padang disini rempah-rempahnya sangat berasa, terbukti dari aromanya dan kuahnya yang memang kaya akan rempah.

Namun yang paling khas dari Soto Padang itu adalah dagingnya, karena dagingnya digoreng jadi berasa kriuknya. Gurih sekaligus menyegarkan laksana terbang ke Tanah Minang. Aroma dan citarasa legendaris ini tersaji Rp. 29.000 per porsi. Kedainya buka setiap hari, mulai pukul 9 pagi hingga pukul 9 malam.


Sumber : Net5

Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri

Kota Kediri tidak hanya terkenal dengan Tahu Kuningnya saja ataupun Getuk Pisang, kali ini kita akan berkunjung ke salah satu sentra kuliner terkenal di Kota Kediri, yaitu Soto Bok Ijo. Konon soto ini sudah berdiri sejak tahun 1969, anda penasaran dengan rasanya? Mari kita cari tahu tentang Soto ini. Soto Ayam Bok Ijo atau sering disebut dengan Soto Ayam Tamanan ini sudah berdiri sejak tahun 1969.

Image : LiburMulu.com

Awal mula dinamakan Soto Bok Ijo karena dulunya sang pedagang berjualan di sekitar jembatan yang pembatas jembatannya berwarna hijau. Namun lambat laun saat ini kuliner Soto Bok Iju juga akrab dengan nama Soto Tamanan. Hal ini dikarenakan lokasinya telah beralih fungsi menjadi Terminal Tamanan Kota Kediri.

Baca Juga :
Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948
Soto Ayam Ambengan Surabaya

Yang berbeda dengan Soto Ayam lainnya, Soto Ayam Bok Ijo ini disajikan dengan kuah kental bersantan. Untuk variasi isi soto sendiri berisi irisan ayam serta tambahan irisan kubis dan kecambah yang disajikan dalam mangkuk terpisah. Menurut penjelasan sang penjual bernama Agil “Asal mulanya, mungkin sebelum ini menjadi terminal, dulu bapak kan berada disini yang awalnya persawahan dan bapak berjualan di depan. Dan dulu ada suatu tempat duduk yang berwarna hijau, dan itulah mungkin menjadi awal mulanya dinamakan Soto Bok Ijo”.

Untuk menikmati satu porsi Soto Ayam Bok Ijo, pengunjung hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp. 6.000 saja. Rasa yang nikmat serta harga terjangkau membuat Soto Bok Ijo ini menjadi destinasi tersendiri bagi pecinta kuliner. Tak hanya warga Kediri saja, Soto Ayam Bok Ijo ini juga diminati para pengunjung dari luar kota. Menurut salah satu pengunjung bernama Sunari “Disini sudah langganan dan saya sering kesini. Rasanya enak, terus keluarga saja sering kesini dan favorit saya disini”.

Pengunjung lainnya bernama Afifah juga menuturkan “Rasanya enak sih, rasanya itu beda, seger terus ada ayam bakarnya yang bikin ciri khas di warung sini dan saya ingin suatu saat mencoba lagi kesini”. Sementara itu untuk menambah nikmatnya menyantap soto, disini pembeli juga bisa memesan Ayam Kampung Bakar. Ayam bakar ini dihidangkan dengan paduan siraman bumbu kaldu kental kuah soto serta sambal kecap sebagai penikmat rasa.

Melegendanya Soto Ayam Bok Ijo atau Tamanan ini menjadi mata pencaharian sendiri bagi sejumlah warga Kediri. Selain di sentral Soto Bok Ijo Teriminal Tamanan, Soto Ayam khas Kediri ini dapat dengan mudah dijumpai hampir di setiap jalanan Kota Kediri. Jika anda melancong ke Kota Kediri, tentu tak ada salahnya menikmati kuliner Soto Bok Ijo ini yang legendaris.



Sumber : Kompas TV Kediri




Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948

Anteran panjang, inilah sambutan bagi para pengunjung warung soto di Jalan Plampitan Nomor 5 Kota Semarang Jawa Tengah. Jangan heran antrean semacam ini selalu terjadi setiap hari, karena warung ini memang salah satu warung soto terkenal di Semarang. Namanya adalah Soto Bokoran. Warung ini pertama kali dibuka di Kampung Bokoran.
Image : Kaskus
Karena itulah warung soto ini dinamakan Soto Bokoran. Awalnya pelanggan warung soto ini merupakan keluarga Tionghoa yang anaknya bersekolah di sekitar warung. Sejak saat itulah, warung Soto Bokoran menjadi dikenal lebih luas dari mulut ke mulut. Kini warung soto ini telah menginjak usia 68 tahun dan ditangani generasi keempatnya, namanya Ibu Rumini.
Baca Juga : 
Menikmati Soto Sedap Boyolali Hj. Widodo
Sensasi Lezat Soto Ayam Khas Lamongan

Menurut penuturan sang pemilik “Awalnya sejak tahun 49 dari kakek, ayah, ibu, terus sampai dengan saya sendiri. Tempatnya dulu berada di Kampung Bokoran. Dulu disini awalnya merupakan sekolah Tionghoa dan saat itu belum digusur, sampai sekarang Soto Bokoran terkenalnya berada disini”. Sekilas soto ini tak berbeda dari soto kebanyakan.

Yang menjadi pembeda adalah menu pendamping yang ditawarkan. Variasi menu pendamping seperti sate ayam, sate kerang, bakwan jagung, mendoan, telur bacem dan tentu saja perkedel yang menjadi menu pendamping favorit disini siap disantap bersama Soto Bokoran pesanan anda. Selain itu masih ada satu lagi resep rahasiannya yang membuat rasa Soto Bokoran ini beda dari dari soto lainnya.

Salah satu yang menjadi daya tarik Soto Bokoran bagi penggemarnya terletak pada kuah soto yang dicampurkan atau ditambahkan kuah sate. Tambahan kuah sate memberikan sensasi rasa berbeda di lidah. Resep ini memang sudah sejak zaman dahulu disajikan di Soto Bokoran. Setiap hari warung ini menghabiskan sekitar 10 ekor ayam, 20 kilogram beras, dan juga 50 kilogram kentang yang diolah menjadi perkedel.

Untuk menjalankan warung ini pemilik soto mempekerjakan sekitar delapan orang yang masih bagian dari keluarga. Hal ini dilakukan agar resep Soto Bokoran dapat terus diturunkan dari generasi ke generasi. Pengunjung setia warung ini tak hanya berasal dari Kota Semarang, bahkan ada yang sengaja datang kembali ke Kota ini hanya untuk menikmati kenikmatan Soto Bokoran ini.

Untuk mencicipi kesegaran Soto Bokoran, tak perlu mengeluarkan kocek dalam. Cukup dengan membayar Rp. 9.000, semangkuk soto sudah bisa disantap. Sedangkan untuk menu pendampingnya, sekitar Rp. 1.000 hingga Rp. 10.000 saja. Warung soto ini buka setiap hari pukul 6 pagi hingga habis. Agar tidak kehabisan, datanglah di pagi hari.


Sumber : Net.5

Soto Ayam Ambengan Surabaya

Surabaya tidak hanya mempunyai kuliner khas seperti Rujak Cingur atau Lontong Balap. Surabaya juga mempunyai kuliner-kuliner legendaris, salah satunya Soto Ayam Ambengan. Berkaldu gurih pekat penuh rempah, berisi suwiran ayam, telur, kubis dan bihun, lengkap dengan perkedel serta koya atau bubuk kelapa berbawang putih. Inilah salah satu kuliner legendaris khas Kota Pahlawan Surabaya. Kemasyuran sajian ini berawal dari Jalan Ambengan. Sepenggal jalan yang kemudian identik sebagai bagian dari namanya yakni Ambengan.

 Image : wikipedia.org

Menurut penuturan sang Pemilik Soto Ambengan yakni Gatot Sunoto “Sejarah Soto Ambengan ini berawal dari rombong biasa yang berada di ujung Jalan Ambengan. Dulu soto ini belum memiliki nama, sampai akhirnya pelanggannya sendiri yang memberikan nama. Kemudian sekitar tahun 1982, Pak Sadi mematenkan nama Soto Ayamnya dengan nama Soto Ayam Ambengan Pak Sadi. Untuk perbedaannya sendiri bila dibandingkan dengan soto-soto jenis lainya yaitu pada sebagian bumbu rahasianya dan juga pada rebusan ayamnya”.

Baca Juga :
Sensasi Lezat Soto Ayam Khas Lamongan
Menikmati Soto Sedap Boyolali Hj. Widodo

Awalnya sang pemilik menjajakan soto dengan berkeliling. Kemudian pada tahun 1971 maka sang pemilikpun mulai menetap disini. Kedainya terus berkembang, namun sajiannya tidak berubah dan bertahan pada resep asli sehingga tetap terjaga sedapnya rasa asli. Semua itu berawal dari tangan Haji Sadi dan kini pengelolanya telah bergeser ke generasi kedua.

Bahan-bahan segar pilihan, racikan pas, dan pengolahan yang masih tradisional, hadirkan soto berkuah rempah pekat dengan isian penuh nan lezat, khas dan istimewa. Tak heran setiap hari kedai Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Jauh dari kata sepi. Sebagian besar pengunjungnya bahkan tercatat sebagai pelanggan setia.

Sedap mantap soto penuh suwiran ayam masih bisa bertambah dengan potongan daging sapi, kulit atau jeroan. Anda tinggal memilih lebih suka yang mana untuk ditambahkan ke dalam soto anda. Seporsi Soto Ayam Ambengan tersaji dengan harga Rp. 17.000 dan ditambahkan teh manis dengan harga Rp. 3.500. Soto Ayam Legendaris ini berlokasi di Jalan Ambengan 3A Surabaya. Kedai kuliner legendaris buka pukul 8 pagi sampai pukul 9 malam. Ingin menikmati Soto Ambengan dengan tenang? Hindari datang saat jam makan siang, karena pengunjung harus rela mengantri terlebih dahulu dengan cara berdiri.


Sumber : Net. Jatim

Sensasi Lezat Soto Ayam Khas Lamongan

Pernahkah anda berkunjung ke Lamongan? Kata orang belum afdol jika anda pergi ke lamongan, tapi anda belum mencicipi sotonya. Nah, di Lamongan ada satu depot soto yang legendaris, namanya Depot Asim Jaya “Pusat Soto Lamongan”.

Image : braps.com

Memang sejak zaman dahulu kota Lamongan sudah terkenal dengan masakan khasnya yaitu Soto. Di kota ini banyak sekali warung soto yang bertaburan. Akan tetapi Depot Soto Asim Jaya sudah melegenda sejak 1986. Lokasinya berada di Jalan Panglima Sudirman Kota Lamongan Jawa Timur.

Baca Juga : 
Menikmati Soto Sedap Boyolali Hj. Widodo
Bakso Titoti, Bakso Khas Wonogiri yang Legendaris 

Dulunya sebelum dibangun tempat makan tersebut, soto dijajakan secara keliling yang berupa gerobak. Sejak berdiri puluhan tahun dan setiap hari tidak pernah sepi pembeli. Pelanggannya tidak hanya dari warga Lamongan saja, namun juga para pelancong sampai dengan orang-orang yang melintas di kawasan Pantura Jawa Timur yang menjadi pelanggan tetapnya.

Disini ada menu soto biasa dan juga soto spesial. Maka jika anda ada waktu berkunjung kesini, maka rugi jika anda tidak memesan soto spesialnya. Kuah soto maupun ayam yang digunakan berasal dari ayam kampung. Soto biasanya hanya mengandalkan ayam suwir sebagai proteinnya, kalau soto spesial bisa ditambahkan sumber protein lain seperti telur ayam muda dan jeroan ayam.

Bihun, ayam bumbu yang disuwir, daun ketumbar dan kuahnya, maka itulah yang mengisi Soto Lamongan anda. Kuah Soto Lamongan agak kental meski tanpa santan. Hal ini disebabkan oleh campuran bumbu-bumbunya. Dan yang membedakan antara Soto Lamongan dengan soto-soto daerah lainnya yakni tamburan koya yang merupakan campuran antara kerupuk udang dan bawang putih goreng yang telah ditumbuk.

Kualitas dan rasa yang tak pernah berubah terbukti menjadi perekat para pembelinya. Para pelanggan yang biasa menjadi penikmat tetap soto disini memberikan komentar bahwa soto disini sangat berbeda dan terasa spesial dibandingkan dengna soto-Soto Lamongan di tempat lainnya. Bahkan para pembeli yang baru pertama kali menyantap soto disini juga memberikan penilaian bahwa soto di Depot Asim Jaya enak dan gurih.

Dalam sehari rata-rata warung soto ini mengolah satu kwintal beras bahkan bisa mencapai tiga kwintal saat hari libur. Ayam kampungnya saja rata-rata dibutuhkan 75 ekor perhari. Untuk mempertahankan pelanggannya, tak lain tak bukan karena tempat makan ini berhasil mempertahankan kesamaan rasa. Racikan kuah sotopun wajib dibuat sendiri oleh pemiliknya.

Menunurt penuturan pemiliki warung soto Depot Asim Jaya yaitu Pak Sofwan Hadi “Dalam satu hari itu harus ada saja, kalau saya tidak bisa ada istri saya, dan kalaupun nanti dua-duanya tidak bisa ada bapak sama ibu yang mengontrol. Jadi harus ada yang stanby disini, karena apa? Kadang-kadang kuah kalau semakin dipanasi maka akan berubah rasa”.

Soto selalu diburu pembeli, karena menu ini paling cocok untuk santap pagi, siang dan malam. Bagi anda yang hendak menyantap Soto Lamongan ini, tempat makan dibuka setiap hari dari pukul 5 pagi hingga 2 dinihari. Seporsi Soto Lamongan tersaji dengan membayar Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000.


Sumber : NET 5

Bakso Titoti, Bakso Khas Wonogiri yang Legendaris

Siapa tak kenal bakso? Sajian bernenek moyang dari tanah Tionghoa ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian warga nusantara. Tersaji dimana-mana, dengan masing-masing keistimewaannya. Bakso Titoti Wonogiri misalnya, seporsi bakso ini memiliki ciri citarasa gurih sapi pekat dan tetelan sebagai pelengkap. Bakso Wonogiri yang melegenda salah satunya ada di Jakarta. Kedai sudah ada sejak 35 tahun lalu, namun kelezatan konsisten tetap bertahan dari masa ke masa.


Salah satu penikmat Bakso Titoti bernama Andreana Lingga mengatakan “Saya penasaran dengan bakso disini karena terlihat sangat ramai bahkan parkirnya sampai keluar-luar. Menurut saya rasanya pas, tidak terlalu asin dan sepertinya tidak pakai micin. Biasanya kan kalau bakso di tempat-tempat lain kan berat, namun disini baksonya ringan tapi isinya daging semua”.

Baca Juga :
Kuliner Legendaris Bakso Bakwan Cak Su Kumis
Bakso Abah Killer, Super Pedas dan Punya Tiga Level 

Sedap mantap seporsi bakso yang terhidang setiap hari ini berawal saat hari masih dini. Belanja bahan baku mencapai 65 km daging sapi perhari. Yang digunakan adalah daging bagian belakang sapi. Seperti daging penutup pada bagian paha yang kaya akan lemak. Daging sapi pilihan kemudian digiling bersama bawang putih dan garam lalu diadon dengan tepung terigu sampai halus. Dalam 15 menit, adonan siap menuju ke tahap selanjutnya.

Di Kedai barulah adonan diproses lebih lanjut yaitu dengan menambahkan urat sapi. Untuk menyatukan adonan harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar daging uratnya bisa menyatu dengan adonan. Hal ini bertujuan supaya saat dibentuk menjadi bulat-bulat, adonannya tidak lepas satu sama lain. Selain bakso urat ada juga bakso telur.

Semua jenis bakso diadon dan dicetak manual lalu direndam dalam air panas agar higienis dan tidak lengket. Untuk selanjutnya direbus, ditiriskan dan jadilah bakso yang disajikan setiap hari. Setiap hari stok bakso di Bakso Titoti selalu baru. Untuk melengkapi keistimewaan, kuah dibuat dengan ramuan dan takaran spesial. Bahan utamanya kaldu bakso dan tulang sapi serta bawang putih, kemiri dan bawang merah sebagai penyedap alami.

Ketekunan dan dedikasi buahkan bukti, sejak dibuka pukul 9.30 pagi, kedai tak pernah sepi, terlebih-lebih pada akhir pekan. Semua berawal dari tangan Slamet Riyanto. Sang Pioner kini tinggal mengambil buah jerih payahnya dari kampung halaman. Slamet Riyanto dari awal berjualan bakso dengan menggunakan pikulan. Bakso jualannya kala ini masih seharga 25 perak setiap mangkoknya. Lama-kelamaan Slamet Riyadi memiliki ide untuk merintis usaha baksonya dengan cara membuka tenda di Pasar Minggu.

Seporsi komplet Bakso Titoti terdiri dari bakso telur, bakso urat besar dan kecil, bakso tahu, tetelan sapi, lengkap dengan mie kuning dan bihun. Bakso legendaris ini terhidang 15.000 sampai 22.000 rupiah per porsi. Ragam menu andalan yang juga bisa jadi pilihan banyak. Diantaranya mie ayam dan siomay juga hidangan pencuci mulut es serut yang pastinya akan menjadi penutup acara santap lezat dengan semburan manis nan segar.


Sumber : Net.TV


Tidak Sanggup Bayar Utang, Jamu Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit

Pabrik jamu legendaris PT. Nyonya Meneer akhirnya dinyatakan  pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Usaha jamu yang dirintis sejak tahun 1919 itu dinyatakan tidak sanggup membayar utang sebesar Rp. Milliar rupiah. Setelah berdiri sejak tahun 1919, kegiatan usaha Jamu Nyonya Meneer akhirnya harus berakhir.

Image : Merdeka.Com

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani Indrawati pada pekan ini memutuskan untuk mengabulkan gugatan salah satu kreditur dari Sukoharjo bernama Hendriarto Bambang Santoso. Hakim juga menyatakan, perjanjian perdamaian yang telah disepakati antara debitur, kreditur dan pihak kulator dibatalkan.

Baca Juga :
Kebangkutran Platform Digital Audio
5 Keluarga Terkaya di Indonesia

Perusahaan juga dinyatakan dalam keadaan pailit. Pada persidangan tersebut, ada sebuah gugatan yang diajukan oleh pemohon. Gugatan itu adalah gugatan yang menyatakan bahwa Jamu Nyona Meneer sedang dalam keadaan pailit. Hal ini memang dirasa harus dilakukan oleh pemohon karena Nyonya Meneer berhutang sehingga tidak bisa menyelesaikan hutangnya sesuai dengan proposal perdamaian.

Hendrianto hanya menerima 118 juta rupiah dari total hutang sekitar 7 miliar rupiah. Perusahaan jamu Nyonya Meneer didirikan oleh perempuan keturunan Tionghoa. Terlahir sebagai Lauw Ping Nio nama Meneer yang disandangnya bukan karena ia adalah istri seorang Meneer Belanda meinkan dari Ibunya yang berasal dari nama beras menir yaitu sisa butir halus penumbukan padi.

Setelah menikah Meneer mengikuti suaminya pindah ke Kota Semarang. Di kota inilah Meneer mulai menekuni, mengasah dan mempraktekkan pengetahuan meracik jamu yang merupakan warisan dari orang tuanya. Setelah berhasil merawat suaminya yang menjadi korban kekejaman pemerintah Kolonial Belanda.

Seiring berjalannya waktu, racikan rempah dan tanaman berkasiat yang dibuat Meneer mulai dikenal oleh warga kemudian merambah ke kota-kota di sekitar Semarang. Karena banyaknya permintaan, Meneer tidak mampu memenuhi seluruhnya. Untuk meminta maaf, Meneer mencantumkan fotonya pada kemasan jamu buatannya.

Tidak ada yang menduga jika di kemudian hari jamu dengan potret wanita itu menjadi begitu melegenda dan bertahan hingga hampir satu abad. Pada tahun 1919, demi mendukung kemampuan Meneer meracik jamu yang untuk membantu banyak orang, suami dan keluargan mendukung pendirian usaha pembuatan jamu di Semarang Jawa Tengah.

Kerja keras Meneer dan usaha membangun usaha jamu legendaris di Indonesia kini dapat disaksikan di Museum Jamu Nyonya Meneer yang didirikan pada Januari 1984 di Semarang yang sekaligus menjadi museum jamu pertama di Indonesia.


Sumber : Berita Satu TV

Kopi Sepoor Nan Legendaris di Pasuruan Jawa Timur

Di Pasuruan ada sebuah produsen kopi yang sudah berdiri sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia. Selain kualitas yang berhasil dipertahankan, kemasan klasik juga menjadi ciri utama. Ada sebuah tempat di Pasuruan yang menjadi lokasi produsen kopi namanya Griya Kopi Kaspandi Dispendag Propinsi Jawa Timur.

Sumber : Tokopedia.Com

Kopi hasil olahannya dinamakan dengan Kopi Sepoor. Bertempat di kawasan perkampungan tua kelurahan Bangelan, usaha rumahan ini telah bertahan hingga tiga generasi. Nama Kopi Sepoor berarti Kereta Api. Usaha ini dirintis oleh Kaspandi sejak lima tahun sebelum Republik Indonesia merdeka. Dulunya kopi banyak dibawa sebagai bekal para pejuang untuk berperang.

Baca Juga :
Es Buah Bunuh Diri, Porsi Besar Harga Murah
Mengenal Sejarah Upacara Minum Teh Jepang

Usaha terus berkembang hingga resmi berdiri sejak tahun 1955. Sejak itulah produksi kopi terus berkembang hingga sekarang mampu memproduksi kopi bubuk sebanyak 150 kilogram per hari. Pengaruh zaman sempat mengubah cara memasak kopi dengan alat-alat modern. Namun karena rasa dan aromanya berubah, cara lamapun kini tetap dipertahankan.

Untuk bahan bakar dipilih menggunakan arang kayu pohon cemara karena api yang dihasilkan dari kayu jenis ini cukup stabil. Resep lain yang menjadikan Kopi Sepoor tetap bertahan hingga kini yaitu biji kopi robusta berkualitas ekspor yang didatangkan dari wilayah Jember Jawa Timur. Sedangkan kemasan kertas dipertahankan sebagai ciri khas kopi tempo dulu.

Menurut pemilik usaha Kopi Sepoor bernama Anisah Mahdinah mengatakan “Ngemasnya memang manual, jadi saya sendiri kan ingin mempertahankan rasa dan aroma. Lagipula jika menggunakan mesin maka saya tidak bisa lagi menyerap tenaga kerja”.

Untuk harga, seperempat kilogram bubuk kopi murni diharga senilai 15 ribu rupiah. Kini kopi sepur telah menjadi ikon sebagai oleh-oleh khas Kota Pasuruan. Banyak juga dipesan dari berbagai daerah di tanah air bahkan mancanegara.


Sumber : Net. Jawa Timur


Kebangkrutan Platform Digital Audio

Sebelum layanan streaming musik menjadi populer seperti saat ini, ada saundcloud yang menjadi andalan penikmat musik ketika dirilis pada 2007 silam. Sepuluh tahun berlalu, kepopuleran saundcloud meredup dan kini terancam bangkrut. Bahkan kerugiannya dilansir pada tahun 2016 mencapai 52 juta dollar Amerika.

Sumber : flickr.com

Apa yang salah dengan Soundcloud? Tidak ada yang salah dengan saundcloud, hanya saja banyaknya akses layanan premium musik sejenis menjadi penyebab utama dibalik menurunnya pendapatan Soundcloud. Untuk merespon para pesaingnya, saundcloud pun meluncurkan vitur premium yang diberi nama Soundcloud Go.

Baca Juga :
Tips Menjaga Smartphone Agar Tidak Mudah Rusak
6 Mitos Seputar HP Yang Seringkali Anda Dengar

Dengan membayar seharga 9,99 dollar atau seharga 100 ribu rupiah, para pengguna dapat menikmati fasilitas streaming offline bebas iklan. Namun tampaknya publik tidak begitu tertarik karena jumlah penggunanya tidak mencapai 1 juta pengguna dan jumlah ini masih berada jauh dibawah pesaingnya seperti spotify dan pandora yang telah lebih dulu dikenal publik.

Redupnya kepopulean Soundcloud ini cukup miris mengingat saundcloud merupakan pionir dalam platform layanan streaming musik dengan jumlah pengguna terbesar yang mencapai 175 juta pengguna yang tersebar di 190 negara. Beberapa penghargaanpun pernah diraih, salah satunya pada tahun 2012. Lalu apa yang membuat Soundcloud kalah populer dibandingkan dengan pesaingnya?

Jika dibandingkan dengan spotify, perbedaan yang cukup signifikan dapat dilihat dari kualitas audionya. Spotify menyediakan lagu resmi yang berasal dari studio resmi. Jadi kualitas audionya sudah pasti baik. Sementara Soundcloud kualitas audionya bisa baik, dan juga bisa buruk. Itu semua tergantung dari yang diunggah atau yang dibagikan oleh pengguna.

Semantara keunggulan atau kegunaan utama platform Soundcloud sebagai wadah bagi para musisi untuk memamerkan karya anyar mereka telah tergantikan oleh youtube. Dimana youtube adalah yang memfasilitasi pengguna tidak hanya dari segi audio tapi juga visual. Ketidakpastian masa depan Soundcloud membuat beberapa perusahaan tertarik untuk mengakuisisinya.

Setelah rencana dengan Spotify kandas, kini Google berusaha mengambil alih kepemilikan Soundcloud seharga 500 juta dollar Amerika. Dan jika ini terealisasi, nantinya Soundcloud akan terintegrasi dengan Google Music. Namun walaupun nominal tersebut tampaknya terlalu murah untuk perusahaan teknologi sekelas Soundcloud yang telah berdiri lebih dari satu dekade, menurut para analis, alternatif tersebut adalah yang terbaik karena jika hingga kuartal keempat pada tahun 2017 perusahaan tidak berhasil mengantongi dana segar, Soundcloud terpaksa harus gulung tikar.

Sumber : CNN Indonesia

Akhir Kisah Produsen Ponsel Mewah Triliunan Rupiah

Pada akhir 90-an, pasar ponsel dunia dibuat terkejut oleh sepak terjang Vertu. Bagaimana tidak, satu produk signature besutan Vertu bisa dibanderol ratusan hingga triliunan rupiah. Lahir pada 1998, pada awalnya Vertu merupakan bagian dari Divisi Nokia. Memproduksi ponsel dengan harga selangit tidak membuat vertu kehilangan pasar.

Image : www.wired.com

Meski relatif terjangkau, Vertu tetap memproduksi ponsel dalam jumlah terbatas. Prinsip utama Vertu adalah penggunanya akan menjadi pusat perhatian. Maka tidak aneh jika merek ini digunakan oleh kalangan taipan hingga selebritas. Yang membuat harga produk Vertu sangat mahal memang bukan vitur, melainkan proses produksinya yang istimewa.

Baca Juga :
Jangan Biarkan Laptop Terus Menerus Dicas Tanpa Dicabut Karena Itu Berbahaya
Kampung Blogger Yang Sukses di Pedalaman Kalimantan

Sementara pada umumnya perusahaan teknologi melibatkan banyak divisi untuk membuat satu produk, lain halnya dengan Vertu. Setiap pekerja Vertu bertanggung jawab membuat ponsel dari awal hingga akhir dari perancangan hingga siap jual. Itu sebabnya setiap ponsel dibubuhi signature atau tanda tangan sang pembuat hingga memiliki ciri khas.

Untuk membuat ponsel setiap pekerja juga dibekali peralatan khusus. Jadi eksklusifitas betul-betul dijalankan dalam membuat ponsel. Soal detail juga tidak luput dari perhatian Vertu. Pemasangan baut misalnya, tidak dilakukan dengan mesin tapi harus dilakukan manual oleh pekerja. Proses pembuatan ponsel secara hangmade inilah yang membuat harga ponsel melambung.

Namun tidak bisa dipungkiri, ide membubuhkan kemewahan pada ponsel juga menjadi faktor. Vertu terkenal menggunakan elemen atau bahan yang tidak biasa dalam setiap produknya. Seperti layar sentuh bermateri titanium, cristal safir, hingga berlian. Lalu bodi ponsel terbuat dari kulit hewan dan suara laud speaker berkualitas bioskop.

Pada 2012, Nokia resmi melepas Vertu. Sejak saat itu Vertu sempat berpindah-pindah kepemilikan. Vertu juga beralih ke sistem operasi android sebagai platform pilihan. Apa mau dikata, ditengah persaingan ponsel yang dengan keunggulan vitur dan harga terjangkau, menjajakan kemewahan bukan strategi bisnis yang bagus. Vertu dilaporkan tidak sanggup membayar utang kepada kreditur sebesar 2,1 Triliun Rupiah sehingga bersiap gulung tikar.


Sumber : CNN Indonesia


Pesona Curug Gomblang, Banyumas Jawa Tengah

Kini berwisata bukan hanya soal melepas penat usai bertarung dengan kesibukan selama sepekan, seiring perkembangan zaman eksistensi wisatawan dalam dunia teknologi juga tumbuh pesat. Pengunjung terus berkompotisi menciptakan kenangan tempat wisata dalam bentuk foto untuk dibagikan melalui media sosial.

Image : www.purwokertoguidance.com

Nuansa alam pegunungan bersahut dengan deru suara air terjun. Inilah Curug Gomblang, wisata yang terletak di kaki Gunung Slamet Banyumas. Letaknya sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Purwokerto. Menuju kawasan Curug Gomblang, wisatawan dapat berkendaraan hingga pos utama, namun untuk mencapai lokasi air terjun para pengunjung haruslah berjalan kaki sekitar 500 meter.

Baca Juga :
Pesona Watu Bale Kebumen Jawa Tengah
Keindahan Danau Satonda di Dompu Nusa Tenggara Timur

Selama menyusur jalan setapak pengunjung disuguhkan indahnya pemandangan di sekitar lokasi Curug Gomblang. Seakan mengikuti kebutuhan wisatawan, di tempat ini juga disediakan selfie dex bagi mereka yang ingin bersua foto dengan latar air terjun.

Menurut salah satu pengunjung bernama Sandra menuturkan “Kita masih bisa melihat hutan yang masli asri, air yang begitu jernih, kemudian pokoknya bisa menikmati benar-benar apa yang Tuhan ciptakan Selfie Dex. Disana kita bisa berfoto dengan latar belakangnya air terjun”.

Sadar akan strategi peningkatan jumlah pengunjung, pengelola sengaja menciptakan Selfie Dex setinggi 30 meter tepat di seberang air terjung. Terbukti, hasil foto wisatawan dari Selfie Dex kian tersebar melalui media sosial dan secara tidak langsung membuat Curug Gomblang semakin ramai.

Pengelola Curug Gomblang menjelaskan “Potensi wisata yang ada merupakan wisata alam yang hanya memerlukan wahana-wahana yang digunakan untuk berselfie ria. Makanya yang saya buat adalah bagaimana membangun selfie dex yang kecil dan tidak membutuhkan wahana yang besar dan tidak merusak alam tapi kita bisa menikmati indahnya nuansa hutan bersama kesejukan alam yang tersedia”.

Untuk menikmati keindahan alam Curug Gomblang, wisatawan hanya dipungut tanda masuk sebesar 5.000 rupiah. Selain berwisata, para pengunjung juga diajak untuk selalu melestarikan hutan sehingga apa yang ada di alam dapat dinikmati bersama.


Sumber : Net. Jawa Tengah

Pesona Watu Bale Kebumen Jawa Tengah

Berself foto atau Selfie menjadi tren tersendiri kala berkunjung ke tempat wisata dengan pemandangan yang indah. Seperti di kawasan wisata Pantai Watu Bale Kebumen salah satunya. Wahana spot selfie di atas deburan gelombang yang menerjang karang selalu tak pernah sepi pengunjung kala akhir pekan. Pantai Watu Bale Kabupaten Kebumen menunggu anda di akhir pekan nanti.

Image : JejakPiknik.com

Pantai ini berjarak 30 kilometer dari pusat kota. Selain menawarkan keindahan alam pantai di area pegunungan, lokasi ini juga memanjakan pengunjung dengan wahana spot selfie yang menantang. Mulai dari Kapal Titanic, Rumah Pohon, Jembatan Segi Tiga, hingga Menara Efel disiapkan pihak pengelola. Deburan ombak yang menghempas karang di sekitar Watu Bale menjadi latar belakang yang selalu dinanti para pemburu foto.

Baca Juga :
5 Pantai Ini Memiliki Sunset Yang Indah Di Pulau Bangka
Wisata Yang Indah di Belitung 

Salah satu wisatawan bernama Yulita Dwita Aprilia menuturka “Watu Bale bagus, tempatnya masih alami dan spot-spot fotonya lumayan lah. Terus pemandangannya juga masih alami”.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dari atas menara dikenakan tambahan biaya 8.000 rupiah per orang. Kawasan wisata yang sebagian berada di lahan milik Perhutani ini dikelola secara swadaya oleh warga sekitar.

Salah seorang Pengelola bernama Sodikin mengatakan “Kami tidak terlalu banyak berharap kepada Pemda ya. Biarkan kami itu berjalan mengelola wilayah kami sendiri. Tapi yang kami harapkan justru dari inftrastruktur jalan. Karena di sepanjang jalan dari Pantai Karang Bolong menuju ke Pantai Logendeng itu banyak sekali spot-spot wisata. Sedangkan infrastrukturnya masih sulit karena banyak juga tebing-tebing jalan yang longsor”.

Masyarakat sendiri tidak terlalu banyak mengharapkan dari pihak Pemda, mereka memang memiliki keinginan sendiri untuk mengelola wilayah mereka sendiri secara mandiri. Masyarakat sekitar hanya berharap pada dinas terkait untuk membantu dalam masalah infrastruktur jalan karena masih banyak spot-spot wisata yang patut diperhitungkan.

Obyek wisata yang baru dikembangkan pertengahan tahun 2016 lalu ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Dengan harga tiket masuk sebesar 5.000 rupiah, Watu Bale mampu menyedot perhatian para wisatawan lebih dari 500 pengunjung saat akhir pekan dan masa liburan datang. 


Sumber : Net. Jawa Tengah

Pesona Kota Wali di Timur Pulau Jawa

Kabupaten Tuban merupakan salah satu titik penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa. Sunan Bonang yang memiliki nama asli Syech Mahnum Ibrahim merupakan tokoh penting penyebaran Agama Islam di Tuban. Sekitar abad ke 16 Sunan Bonang Mulai Berdakwah di Tuban dan sekitarnya.

Image : flickr.com

Melalui media tembang atau lagu berisi ajaran Islam. Iringannya menggunakan musik pukul bonang. Melalui Pantai Boom di Tuban Agama Islam masuk ke Tuban. Pantai ini di masa Kerajaan Majapahit jadi pelabuhan terbesar di Tuban. Dari sinilah para saudagar Timur Tengah datang dan menyebarkan Agama Islam untuk wilayah Tuban dan sekitarnya.

Baca Juga :
Pesona Islam Masjid Agung Kauman di Semarang
Masjid Sunan Muria, Situs Sejarah Islam di Ketinggian 1600 Meter 

Tuban tumbuh menjadi salah satu destinasi jelajah sejarah Islam. Apalagi Sunan Bonang yang merupakan salah satu Wali Songo juga dimakamkan disini. Bersebelahan dengan kawasan makam Sunan Bonang, berdiri kokoh masjid indah nan megah bernama Masjid Agung Tuban. Atap warna warni jadi ciri khas gaya bangunan masjid ini. Corak ini mirip dengan yang ada di India ataupun timur tengah.

Masjid ini merupakan masjid yang sangat bersejarah khususnya bagi warga muslim di Tuban Jawa Timur. Masjid ini terletak tepat di jantung Kota Tuban persisnya berada tepat di depan alun-aluk Kota Tuban. Tak hanya menyimpan sejarah yang panjang, masjid ini mempunyai keunikan yang berhasil menarik perhatian pengunjung. Atapnya yang berwarna cerah serta perpaduan arsitekturnya.

Bagian luar masjid diadopsi dari gaya masjid Iran, sedangkan interiornya dari masjid Cordoba Spanyol yang khas dengan lengkung-lengkungnya. Dibangun pada abad ke 15, bangunan ini sudah dirombak sebanyak tiga kali dan perombakan terakhir dilakukan pada 2004. Warna warni yang ada di masjid ini bukan tanpa makna, melainkan menjadi simbol Rukun Islam dan Rukun Iman.

Gaya arsitektur masjid yang sudah modern tetap tak meninggalkan bagian-bagian yang dibangun sejak masjid berdiri. Pintu utama masjid yang terbuat dari kayu dan berhiaskan ukiran khas Jawa serta jendela besi ini. Memasuki ruang sholat utama tampilkan gaya khas nusantara juga tercermin pada mimbar yang terbuat dari kayu berukir.

Luas bangunan masjid ini sebesar 3724 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas 5246 meter persegi. Tempat ibadah ini tidak pernah sepi dari jamaahnya, mulai dari shalat atau membaca Al-Qur’an kala menunggu saat azan tiba. Salah satu kegiatan rutin yang lainnya adalah pembelajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan setiap sore usai shalat Ashar dan anak-anak usia 6 hingga 12 tahun adalah para pesertanya.

Keelokan arsitektur masjid ini berhasil menarik minat peziarah dari luar kota. Banyaknya kegiatan yang rutin digelar di Masjid Agung Tuban, hanyalah salah satu cara untuk menarik minat umas muslim untuk rajin beribadah di masjid. Tak hanya megah bangunannya, Masjid Agung Tuban ini juga menjadi simbol semangat bagi umat muslim tuban dalam menjalankan ajaran Islam di Bumi.


Sumber : Net.

 

Bajaj Qute Pengganti Bemo di Jakarta

Pasca di revitalisasi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Bemo akhirnya kembali beroperasi dengan wajah baru. Sekilas jika dilihat memang bentuknya jauh lebih modern dan tampak seperti mobil mini. Namun sebetulnya perbedaan utama terdapat di rodanya. Jika dulu bemo itu identik dengan roda tiga, tapi angkutan pengganti bemo ini menggunakan roda empat.

Image : viva.co.id

Selain itu memang ukurang mobil ini jauh lebih kecil karena hanya bisa menampung tiga orang saja bila dibandingkan dengan bemo model dulu yang mampu mengangkut sembilan orang. Soal kenyamanan tentu saja jauh berbeda, sebab jika dulu orang duduk di dalam bemo berhadap-hadapan kanan dan juga kiri, namun untuk angkutan bemo yang baru ini seluruh tempat duduknya menghadap ke depan.

Baca Juga :
Kisah Kesuksesan Haji Haryanto Sang Pemilik PO Haryanto

Kelebihan lainnya terletak pada goyangan, dan bemo atau mobil pengganti bemo ini goyangannya lebih stabil. Selain itu juga angkutan ini juga bisa mengurangi polusi udara. Di setiap tempat duduknya juga ada sitbelt dan tentunya bisa menambah segi keamanan bagi penumpang. Tidak hanya bagi penumpang, bagi sopirpun mobil keluaran bajaj ini dirasa lebih nyaman.

Trek dan cara beroperasi bemo baru ini masih sama dengan yang sebelumnya. Menunggu penumpang kemudian mengangkutnya sesuai tujuan. Salah satu trek dari bemo ini sudah ada di wilayah Pademangan. Sedikitnya sudah ada 36 bemo baru yang sudah beroperasi di wilayah Pademangan. Selain di kawasan Pademangan, bemo juga beroperasi di enam wilayah lainnya.

Seperti Bendungan Hilir Karet, Grogol Jelambar dan Manggarai. Namun tidak semua bemo di kawasan tersebut tampil dengan wajah barunya. Dikarenakan oleh faktor kenyamanan dan keamanan, maka pelanggan bemopun kini mengaku senang. Bahkan tidak sedikit yang berharap supaya trek bemo di Jakarta diperbanyak.

Tarif mobil pengganti bemo ini sebesar lima ribu rupiah, meski lebih mahal bagi penumpang tarif bemo yang baru ini tidak jadi masalah. Meski hanya bisa mengangkut tiga orang penumpang dalam sekali jalan, para sopir bemo baru mengaku mendapatkan banyak keuntungan. Menurut penuturan salah satu sopir bemo baru ini, mobil angkutannya lebih cepat dan lebih irit bila dibanding dengan bemo model lama yang boros.

Angkutan baru bemo yang sekarang ini memang bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit. Sekarang kita bisa merasakan naik bemo dengan kecepatan yang gesit. Kendati demikian kita harus selalu mengingatkan kepada sang sopir untuk tetap berhati-hati selama berkendara.


Sumber : Net.TV



Kota Barus, Sejarah Yang Hilang

Barus, sebuah kota kecil dan terpencil di pesisir barat pantai Sumatera Utara. Barus berjarak 414 kilometer atau sekitar 12 jam perjalanan darat dari Medan Sumatera Utara. Barus adalah kota tertua di Nusantara. Tidak diketahui asal mula Barus serta penduduk aslinya. Seluruh catatan dan bukti sejarah yang ada menunjukkan bahwa masyarakat lokal penghuni Barus masa lalu adalah para pendatang dari Batak, Aceh, Melayu dan Minang.

Image : aswilblog.files.wordpress.com

Pada periode 627 Masehi atau sekitar tahun pertama hijriah, bangsa Arab mulai mengenalkan Islam di Barus. Saat Islam tiba di Barus, komunitas masyarakat Barus adalah penyembah berhala. Bangsa Arab menamakan Barus dengan sebutan Fansur atau Fansuri. Misalnya oleh penulis Sulaiman pada 851 Masehi dalam bukunya silsilatus tawarih. Ajaran Islam yang pertama kali diperkanalkan di Barus hanya jalan Tauhid dengan bacaan dua kalimat syahadat.

Beberapa ayat Al-Quran yang telah diajarkan di Barus adalah surat-surat Tauhid yang diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah pada tahun 621 Masehi. Di Barus inilah untuk pertama kalinya Islam dikenal oleh bangsa-bangsa di Nusantara. Ajaran Islam yang diajarkan belum sampai syariat, karena pada saat komunitas Islam pertama ada di Barus ini, Rasulullah belum menerima perintah shalat dan juta puasa.

Sejarah Islam di Barus dan keberadaan raja-raja Barus masih harus diteliti pembuktiannya. Hingga kini sisa-sisa sejarah tentang Kerajaan Barus belum dapat ditemukan para arkeolog maupun sejarawan yang ada. Belum ada prasasti yang menemukan bahwa dulu Barus merupakan kota perdagangan yang sibuk. Seperti halnya prasasti-prasasti pada kerajaan Malaka, Aceh, Sriwijaya dan lain-lainnya yang memang menjadi sebuah bukti kuat keberadaan kerajaan-kerajaan tersebut.

Besar kemungkinan pada masa kesultanan Barus, kontrol penguasa terhadap kota-kotanya kurang. Nama Barus mengalami pasang surut dalam sejarah nusantara. Berdasarkan catatan sejarah tiga kemungkinan musnahnya kejayaan Barus disebabkan oleh alam, dampak peperangan dan karena adanya sistem perdagangan monopoli.


Sumber : Seputar Indonesia, RCTI

Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto

Museum Goedan Ransoem, awalnya kawasan dapur umum yang dibangun pada tahun 1918 oleh Kolonial Belanda untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tambak. Dahulu kawasan ini terdiri dari dapur umum, sistem generator, pabrik es, gudang es, gudang pangan, dan rumah potong hewan. Museum ini diresmikan pada tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla.


RSUD Sawahlunto, dulu kawasan dibangun pada tahun 1915. Bangunan ini merupakan rumah sakit terbesar  di Sumatera bagian tengah pada saat itu. Kawasan pusat kota tua terdiri dari Gereja Santa Barbara, Sekolah Eropa Santa Lusia, Hotel Ombilin, Gedung Koperasi Onsblang, Teksin Kek, Kantor Pegadaian, Gedung Sociated, dan Perumahan Ir. Tambang Belanda, Bengkel Mobil Tambang, Perumahan Buruh Kontrak Tanah Lapak.

Kantor PT Bukit Asam (Persero) dulu lebih dikenal Kantor Ombilin Mijnan, dibangun 1916. Kawasan Saringan atau yang dulu lebih dikenal dengan nama Zeb Huis merupakan pusat pengolahan batu bara. Disini juga terdapat bengkel sebagai penunjang aktivitas penambangan batu bara. Lubang Tambang Mbah Soero yang dulu juga lebih dikenal dengan nama Lubang Tambang Soegar dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1898 yang berada di tengah kawasan perkampungan buruh tangsi baru.

Museum Kereta Api dulu merupakan stasiun kereta api yang dibangun pada tahun 1912 oleh Kolonial Belanda. Sekarang menjadi museum kereta api kedua di Indonesia setelah Ambarawa. Diresmikan 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla. Masjid Agung Nurul Iman, dahulunya merupakan pusat penghasil listrik untuk aktivitas penambangan batubara. Dibangun pada tahun 1894, bangunan ini memiliki menara dengan ketinggian 85 meter yang sekaran befungsi sebagai menara Masjid Agung.

Rumah dinas walikota Sawahlunto, dahulunya merupakan kediaman asli Asisten Resident Tanah Datar. Disamping rumah dinas Walikota terdapat dua bangunan yang dahulunya merupakan kediaman pejabat kejaksaan. Terowongan Kereta Api atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lubang Kalam. Terowongan ini menghubungkan Muaro Kelaban dengan Sawahlunto. Yang memiliki panjang 828 meter. Kompleks pemakaman Belanda atau yang dulu lebih dikenal dengan Kerkof yang terletak di daerah lubang panjang. Total makam yang ada disini yaitu 94 makam.






Kota Lama Semarang

Pertengahan abad ke 18, Semarang terkenal dengan kota modern yang menguasai perdagangan dunia. Jejak kota kosmopolitan masa lalu itu masih terasa dengan bangunan beraksitektur Eropa. Zaman dahulu kawasan tersebut terkenal dengan nama The Little Nederland atau Belanda Kecil. Kejayaan masa lalu yang pernah singgah 4 abad lalu itu meninggalkan sebuah kesan yang mendalam tentang sejarah masa lalu melalui bangunan indahnya.

Image : wikipedia.org

Kini wajah Venesia dari timur itu berangsung merana dan terancam hilang. Wajah bangunan megah itu berganti rupa dengan dinding-dinding yang semakin kusam tak terawat. Sejumlah bangunan terancam roboh dibiarkan tak terurus oleh pemiliknya. Dari sekitar 250 bangunan di kota lama, sebanyak 105 bangunan yang masuk dalam bangunan cagar budaya. Terdapat sekitar 15 bangunan penting yang bersejarah hilang begitu saja.

Baca Juga :
Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan
Sejarah dan Perkembangan Kota Cimahi

Usaha pelestarian dan perawatan sepertinya masih menjadi kendala terbesar. Revitalisasi yang direncanakan pemerintah seolah terhenti tanpa aksi. Namun bagi sebagian orang, kota lama selalu memberikan inspirasi dan gairah. Salah satunya adalah geliat sejumlah komunitas untuk menghidupkan kembali kota yang lama mati.

Menurut Wawan salah seorang penggiat Komunitas Kota Lama Semarang mentakan “Saat ini di kota lama sendiri sudah terdapat berbagai macam aktivitas kegiatan. Salah satunya dari teman-teman penggiat kota lama yang mempunyai agenda setiap bulan berupa kletian kota lama dari orat oret dan komunitas seni rupanya kemudian ada juga kegiatan besar setiap tahun. Saya disini sebagai perwakilan dari teman-teman komunitas di kota lama merasa tertantang.

Dimana saya sebagai warga semarang merasakan bahwa saya sedari kecil melihat kota lama ini terlalu lama tidur panjang. Untuk itu bersama teman-teman komunitas, kami berharap kota lama bisa hidup lagi. Dengan berbagai macam aktivitas di kota Semarang, maka kota lama dijadikan sebuah ikon baru Semarang. Namun sayangnya saat ini para pemilik dari bangunan-bangunan lama sangat tidak care. Untuk itu kami dari komunitas penggiat kegiatan di kota lama mempunyai suatu pandangan yang berbeda dengan pemerintah.

Dalam arti disini kami ikut mengampanyekan dan memiliki visi dan misi. Kami ingin menunjukkan bahwa kota lama juga sangat menarik untuk dinikmati. Disitu ada sebuah cafe yang dinamakan dengan Cafe Noeri yang baru sekitar satu tahun yang lalu dibuka. Didalamnya terdapat segala sesuatu yang unik dan menarik. Dimana isinya menyesuaikan dengan keberadaan bangunan di kota lama.

Keberadaan cefe ini tidaklah mengubah bentuk bangunan aslinya, hanya merawatnya dan mendesain ulang asesories yang ada di dalamnya. Karena menurut kami, sebuah bangunan tua jika tidak dirubah bentuknya namun hanya dirubah fungsinya, maka bangunan tersebut cenderung akan bisa menarik orang untuk masuk ke dalamnya tanpa rasa takut”. Cafe Noeri menjadi sebuah oase bagi wisatawan untuk sekedar duduk atau merasakan atmosfer masa lalu.


Sumber : Harian Kompas 


Sejarah Surabaya, Kota Pahlawan

Tidak sekedar menyandang Kota Pahlawan, Kota Pahlawan Surabaya menyimpan sejarah perjuangan panjang dibaliknya. Hingga kini semangat pahlawan menjadi bagian tak terpisahkan dari warga dan kehidupan kota ini. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di nusantara. Pada usianya yang ke 270 tahun, Surabaya masih dan terus menjadi rumahnya bagi tak kurang 3 juta penghuninya.

Image : flickr.com

Kota ini juga tak henti torehkan deretan prestasi. Pemerintah masa depan terbaik se Asia Pasifik tahun 2013, kota ramah pejalan kaki, dan kota seribu taman baru sebagian diantaranya. Namun predikat yang senantiasa melekat erat, Surabaya adalah Kota Pahlawan. Predikat Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan berawal dari pertempuran besar pada tanggal 19 September 1945.

Baca Juga :
Sejarah dan Perkembangan Kota Cimahi
Bangunan Tua di Kota Lama Jakarta

Sejarah tersebut bermula dari sebuah Hotel yang bernama Hotel Yamato yang sekarang berubah nama menjadi Hotel Majapahit. Berdiri sejak tahun 1910 tepat di jantung kota, pemilik awalnya pedagang asal Armenia Lucas Martin Sarkis, perancangnya seorang arsitek asal Inggris James Afprey. Melewati serangkaian cerita kota, sekaligus menjadi saksi sejarah sebuah bangsa, Yamato, Oranje, dan Majapahit masa kini senantiasa kokoh berdiri.

Masih di tahun yang sama yaitu 1945 pasca kemerdekaan, bendera Belanda berkibar di tiap sudut Kota Surabaya dan salah satunya di puncak Hotel Yamato. Kondisi tersebut memicu kemarahan arek-arek Suroboyo (anak-anak Surabaya) dan dengan tekad mempertahankan Indonesia. Seorang pemuda berani keluar dari kerumunan dan memanjat tiang setinggi 12 meter untuk merobek warna biru bendera Belanda.

Dan akhirnya Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di Kota Surabaya. Hotel Majapahit bukan satu-satunya fragmen dalam kisah patriotisme kota ini. Sebuah bangunan megah di Jalan Tunjungan yang kini beralih fungsi menjadi salah satu sentra bergulirnya roda ekonomi juga menyimpan sejuta histori. Salah satu tempat perbelanjaan megah berdiri di Jalan Tunjungan yaitu Tunjungan City yang menjadi pusat perbelanjaan elektronik di Kota Surabaya.

Namun tidak banyak yang tahu bahwa gedung Tunjungan City dahulu merupakan benteng untuk menahan serangan sekutu dari arah utara di tahun 1945. Sejatinya, setiap langkah, setiap ruas jalan dan setiap sudut Surabaya adalah sejarah. Tapi ada satu tempat yang merangkumkan semuanya dalam diorama-diorama juga mendokumentasi beragam prasasti, berbagai bukti serta menyimpan tekad dan semangat.

Puncak pertempuran besar terjadi 10 November 1945, salah satu tempatnya berada di sebuah bentang Jembatan Merah yang berada di pusat Kota Surabaya. Seorang Sejarawan Imam Widodo menorehkan sepenggal peristiwa berdarah ini di dalam bukunya. Kini 10 November di Kota Surabaya telah menjadi sejarah panjang membuat bukti kemerdekaan dan gelora perjuangan jadi bagian tak terpisahkan pada sendi kehidupan setiap warga.

Dan para penghuni kota punya sejuta cara mengenang perjuangan leluhur sekaligus pahlawan mereka. Salah satunya menghidupkan semangat juang dalam pertunjukan seni. Bukan sekedar unjuk gigi atau pamer kebolehan, melainkan berlandas kesadaran bahwa bangsa besar adalah bangsa yang mengharga jasa pahlawan serta senantiasa ingat pada akar sejarahnya.


Sumber : Net.TV

Sejarah dan Perkembangan Kota Cimahi

Meski sumber alamnya tidak begitu banyak dan wilayahnya juga tidak begitu besar, namun Cimahi menjadi salah satu kawasan strategis dan memiliki potensi untuk menjadi kota maju. Terbukti kota ini pernah dijadikan basis militer terbesar dan juga berkembang menjadi kota otonom. Perkembangan tata kota dan pembangunan yang pesat merupakan suatu bukti perjalanan panjang perubahan yang terjadi pada suatu daerah.

Image : panoramio.com

Seperti Kota Cimahi, salah satu daerah di kawasan Bandung yang memiliki luas 48.000 kilometer persegi ini. Nama Cimahi berasal dari kata Cai dan Mahi yang berarti air yang cukup. Dalam hal ini dimaknai dengan air sungai yang mampu mencukupi hajat hidup masyarakat di sekitarnya. Di masa penjajahan, wilayah pegunungan dan lingkungan yang bersih seperti Cimahi kala itu menarik perhatian pemerintah Hindia Belanda.

Baca Juga :
Bangunan Tua di Kota Lama Jakarta
Sejarah Kota Mekkah

Bahkan Cimahi juga dipersiapkan untuk menjadi basis militer terbesar di tanah Hindia. Berbicara Cimahi tidak bisa lepas dari unsur militer. Sejumlah pembangunan sarana dan prasarana dilakukan untuk mendukung pertahanan Hindia Belanda kala itu. Mulai dari sarana transportasi dengan dibangunnnya jalur kereta api serta stasiun kereta api yang didirakan tahun 1884.

Selain memudahkan mobilitas warga saat  itu, jalur kereta api tersebut juga dianggap strategis karena menghubungkan kawasan Batavia dan Bandung. Bahkan hingga menjelang kemerdekaan rel kereta menjadi jalur pengiriman pasukan serta senjata dari pabriknya di Kiara Condong menuju gudang penyimpanan senjata di Cimahi sebelum disebar ke kawasan-kawasan pertempuran.

Sarana yang masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik hingga saat ini adalah rumah sakit. Rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Dustira yang dulunya dikenal dengan nama Militer Hospital. Dulu rumah sakit Dustira dibangun khusus para prajurit tentara Belanda yang sakit dan luka dalam pertempuran.

Di era kemerdekaan wilayah Cimahi mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan. Mulai dari menjadi bagian Kabupaten Bandung sebagai daerah kewedanaan yang terdiri dari lima kecamatan yaitu kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, Cipatat dan Cisarua. Pada tahun 1976 statusnya ditingkatkan menjadi kota administratif dan Cimahi menjadi kota ketiga di Indonesia setelah Bitung Sulawesi Utara dan Kota Banjar Kalimantan Selatan. Hal ini dikarenakan Cimahi memiliki beberapa potensi yang justru harus diperhatikan.

Selama 26 tahun menjadi kota administratif Cimahi menjadi salah satu wilayah penyokong pendapatan Kabupaten Bandung, namun pembangunan saat itu justru terasa minim. Hingga akhirnya masyarakat mendorong untuk dijadikannya sebuah daerah otonom. Hasil dari berbagai kajian yang dilakukan oleh pemerintah pusat, tahun 2001 Cimahi ditetapkan sebagai kota otonomi hingga saat ini.

Kota Cimahi yang dihuni 586.586 jiwa yang tersebar di 3 kecamatan serta 15 kelurahan kini dapat menentukan kebijakan sesuai kondisi daerah serta mengatur peruntukan dana di wilayah secara mandiri. Usaha dalam meningkatkan perkembangan kota kearah yang lebih baik dan maju tidak lantas budaya dan adat istiadat ditinggalkan. Salah satunya desa adat Cireundeu yang masih bertahan sejak tahun 1918.

Kepercayaan, budaya dan tradisi warisan leluhur masih terus dijalankan warga desa ada Cireundeu hingga saat ini. Perkembangan suatu kota bukan hanya semata-mata merubah status ataupun penampilan luarnya saja, tetapi semangat menjaga dan melestarikan budaya yang ada juga menjadi penting dalam mencapai suatu perubahan.


Sumber : Net Jabar

Bangunan Tua di Kota Lama Jakarta

Inilah bangunan-bangunan tua di kawasan Kota Tua Jakarta. Bangunan tua bersejarah dibiarkan kumuh, terlantar dan nyaris runtuh dimakan usia. Satu diantaranya, komplek bangunan gudang tua VOC yang dibangun sekitar abad ke 17. Pada abad 17 hingga 18, Belanda membangun benteng sekaligus sebagai kota pelabuhan yang lengkap dengan gudang-gudang logistik penyimpanan rempah-rempah.

Image : flickr.com

Satu dari gudang itu kini digunakan sebagai rumah dinas pegawai sebuah instansi pemerintah. Surya, adalah seorang penghuni bangunan tua ini. Dia lahir dan dibesarkan disini. Orang tuanya telah menempati bangunan tua ini sejak 1950an. Semasa kecil ia masih dapat berlari-lari di sekitar bangunan. Namun sejalan dengan perkembangan kota, kawasan ini tergenang air karena daerahnya lebih rendah dari bangunan di sekitarnya.

Baca Juga :
Sejarah Asal Stasiun Jakarta Kota Sebagai Salah Satu Cagar Budaya
Sejarah Tugu Jogja Yang Menjadi Landmark Kota Jogjakarta

Bangunan gudang tua yang dihuni Surya dan enam kepala keluarga lainnya masih terawat dibandingkan dengan bangunan lainnya yang dibiarkan kosong. Banyak warga Jakarta yang mungkin tak tahu bahwa komplek bangunan tua yang dulu berfungsi sebagai benteng milik VOC adalah cikal bakal Kota Jakarta. Kawasan Kota Tua Jakarta terletak di wilayah seluas 139 hektar di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Kadis Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta, Aurora Tambunan menuturkan “Ternyata banyak sekali, dan saya harus mengakui bahwa kemi pemerintah Jakarta belum mampu melestarikan Kota Tua Jakarta sebagaimana seharusnya. Semestinya semua benda itu dikonservasikan, siapapun pemiliknya. Nah, ternyata ada beberapa bangunan cagar budaya yang pemilikannya bukan oleh kami”.

Bangunan gudang sisi barat dahulu merupakan tempat penyimpanan komoditas dagang terpenting seperti lada, cengkeh, biji pala sebelum diangkut kapal menuju Eropa. Sementara reruntuhan bangunan sisi timur yang kini terletak di sisi jalan layang tol Cengkareng Tanjung Priok dahulu dikenal sebagai Osaider Park Ocean. Bangunan ini berfungsi sebagai gudang persediaan logistik makanan bagi para pelaut yang akan berlayar selama berbulan-bulan menuju Eropa.

Kedua bangunan ini merupakan tanda batas barat dan timur komplek benteng kota Batavia. Seorang sejarawan bernama Adolf Heuken menuturkan “Gudang yang menghubungkan antara benteng dan kota ini dulu sangat penting karena menjadi bagian dari tembok kota Batavia sampai ke Benteng. Untuk menutup halaman yang kosong antara benteng dan kota, VOC abad ke 18 bangunan gudang yang sekaligus di sebelah timurnya adalah Benteng Kota”.

Meski kini bangunan tua itu seperti hilang tersapu kemajuan zaman, tetapi tak selayaknya bangunan-bangunan bersejarah di kawasan Kota Tua dilupakan. Bangunan tersebut merupakan aset bangsa dan warisan budaya sehingga perawatan dan perlindungannya menjadi tanggung jawab bersama. Perjalanan panjang sejarah bangsa tidak bisa dilepaskan dari jejak masa lalu yang membentuk sejarah itu sendiri.

Salah satu jejak masa lalu yang dapat kita saksikan di masa sekarang ini adalah berupa bangunan tua bersejarah. Namun sayangnya bangunan-bangunan tua itu seakan tidak mendapat kepedulian dan terlupakan oleh perkembangan waktu dan zaman. Untuk itu sudah seharusnya masyarakat dan instansi pemerintah yang terkait untuk bisa memberikan kepeduliannya untuk merawat dan melestarikan bangunan-bangunan tua yang bersejarah sebagai warisan budyaa yang tak ternilai bagi generasi kita di masa yang akan datang.


Sumber : Kota Kita

Kuliner Legendaris Bakso Bakwan Cak Su Kumis

Nikmat disantap selagi hangat, hidangan yang satu ini biasa tersaji sebagai makanan selingan. Berbagai daerah di tanah air mempunyai variannya sendiri, tak terkecuali Kota Malang. Itu sebabnya nama malang tersemat dalam hidangan Bakso Bakwan Malang. Tidak perlu jauh-jauh ke Malang, di Jakarta ada kedai penyajinya.

Image : DetikFood

Terletak di bilangan Rawamangun Jakarta Timur, kedai tak pernah sepi penikmat. Nama kedainya Bakso Malang Cak Su Kumis. Tempatnya sangat ramai, sehingga saat anda hendak menikmati bakso ini anda harus siap antri. Berdiri sejak 1990, kualitas dan konsistensi rasa menjadi kuncinya.

Baca Juga :
Dua Mantan Presiden Kita Ternyata Langganan di Tukang Bakso Ini
Makan Bakso di Warung Bakso Mas Brewok

Menurut manajer pemasaran Faroby Sapto “Orang sudah tahu rasanya, yang penting rasanya sendiri kita tidak rubah-rubah. Kalau kita naik, ya kita bilang naik tanpa merubah komposisi rasa. Akhirnya sekarang dikenal, jadi bahan pembicaraan dan merasakan bahwa kualitas bakso kita tidak diragukan”.

Disini penikmatnya bebas pilih sendiri isian mangkuknya. Berbeda dari hidangan bakso kebanyakan, seporsi bakso bakwan malang terdiri dari berbagai jenis isian. Ada siomay basah, siomay kering, tahu siomay, kekian goreng hingga aneka varian bakso. Bila isian sudah dipilih, lengkapi kenikmatan dengan taburan bawang goreng dan daun bawang sesuai selera.

Wanginya kuah kaldu membuat lidah tak sabar untuk bergoyang. Aroma rasa dan bawang putihnya pas dan enak. Sebagai informasi, ada perbedaan antara bakso malang dengan bakwan malang. Kalau bakso malang, jenis gorengannya hanya satu dan menggunakan mie. Sedangkan bakwan malang terdapat tiga jenis gorengan dan tidak menggunakan mie.

Bila anda menginginkan sensasi bakso malang layaknya di kota asalnya, anda bisa menambahkan pula lontong ke dalam kuah kaldunya. Segar, nikmat dan kaya rasa menjadi alasan pelanggan yang memilih bersantap disini. Bukan hanya pelanggan baru, pelanggan lamapun betah datang kesini meski harus antri demi mendapatkan seporsi bakso bakwan malang istimewa.

Menurut penuturan salah satu pelanggan bernama Vera Hardiani “Baksonya enak, terus banyak pilihan isinya. Kalau harga sebenarnya agak tinggi, cuma karena rasanya memang enak, jadi harga tidak menjadi masalah. Pelanggan lainnya bernama Nani Sunarni mengatakan juga “Kaldunya itu beda, saya sih merasakannya tidak banyak vetsin disini”.

Bila anda menyempatkan berkunjung ke dapurnya, maka anda akan menemukan ribuan bakso malang diracik disana. Demi menjaga kualitas rasa, pemiliknya yaitu Bapak Subali atau Cak Su Kumis turun langsung untuk mengontrol proses produksi. Dengan menggunakan daging asli, dalam sehari setangah kuintal daging sapi dihabiskan untuk membuat olahan bakso bakwan malang.

Sejak berdiri kurang lebih 25 tahun yang lalu, Cak Su Kumis tidak pernah merubah-rubah rasa sehingga sampai dengan saat ini pelanggan bakso Cak Su Kumis terus bertambah dari waktu ke waktu. Isu-isu pun pernah dirasakan oleh sang pemilik yang berusaha menjatuhkan usahanya.

Ada yang mengatakan bahwa baksonya menggunakan daging celeng, formalin ataupun borax. Namun karena Pak Subali sendiri tidak pernah mengenal nama-nama dan bentuk dari bahan-bahan tersebut, jadinya dia tidak memperdulikan dan tetap konsisten hingga sekarang. Bakso Cak Su Kumis sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di Jakarta Timur dan Bekasi.



Sumber : Net.Tv

Kategori

Kategori