Pabrik jamu legendaris PT. Nyonya Meneer akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Usaha jamu yang dirintis sejak tahun 1919 itu dinyatakan tidak sanggup membayar utang sebesar Rp. Milliar rupiah. Setelah berdiri sejak tahun 1919, kegiatan usaha Jamu Nyonya Meneer akhirnya harus berakhir.
Image : Merdeka.Com
Sidang yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Semarang Nani Indrawati pada pekan ini memutuskan untuk mengabulkan gugatan salah satu kreditur dari Sukoharjo bernama Hendriarto Bambang Santoso. Hakim juga menyatakan, perjanjian perdamaian yang telah disepakati antara debitur, kreditur dan pihak kulator dibatalkan.
Baca Juga :
Kebangkutran Platform Digital Audio
5 Keluarga Terkaya di Indonesia
Perusahaan juga dinyatakan dalam keadaan pailit. Pada persidangan tersebut, ada sebuah gugatan yang diajukan oleh pemohon. Gugatan itu adalah gugatan yang menyatakan bahwa Jamu Nyona Meneer sedang dalam keadaan pailit. Hal ini memang dirasa harus dilakukan oleh pemohon karena Nyonya Meneer berhutang sehingga tidak bisa menyelesaikan hutangnya sesuai dengan proposal perdamaian.
Hendrianto hanya menerima 118 juta rupiah dari total hutang sekitar 7 miliar rupiah. Perusahaan jamu Nyonya Meneer didirikan oleh perempuan keturunan Tionghoa. Terlahir sebagai Lauw Ping Nio nama Meneer yang disandangnya bukan karena ia adalah istri seorang Meneer Belanda meinkan dari Ibunya yang berasal dari nama beras menir yaitu sisa butir halus penumbukan padi.
Setelah menikah Meneer mengikuti suaminya pindah ke Kota Semarang. Di kota inilah Meneer mulai menekuni, mengasah dan mempraktekkan pengetahuan meracik jamu yang merupakan warisan dari orang tuanya. Setelah berhasil merawat suaminya yang menjadi korban kekejaman pemerintah Kolonial Belanda.
Seiring berjalannya waktu, racikan rempah dan tanaman berkasiat yang dibuat Meneer mulai dikenal oleh warga kemudian merambah ke kota-kota di sekitar Semarang. Karena banyaknya permintaan, Meneer tidak mampu memenuhi seluruhnya. Untuk meminta maaf, Meneer mencantumkan fotonya pada kemasan jamu buatannya.
Tidak ada yang menduga jika di kemudian hari jamu dengan potret wanita itu menjadi begitu melegenda dan bertahan hingga hampir satu abad. Pada tahun 1919, demi mendukung kemampuan Meneer meracik jamu yang untuk membantu banyak orang, suami dan keluargan mendukung pendirian usaha pembuatan jamu di Semarang Jawa Tengah.
Kerja keras Meneer dan usaha membangun usaha jamu legendaris di Indonesia kini dapat disaksikan di Museum Jamu Nyonya Meneer yang didirikan pada Januari 1984 di Semarang yang sekaligus menjadi museum jamu pertama di Indonesia.
Sumber : Berita Satu TV
Baca Juga :
Kebangkutran Platform Digital Audio
5 Keluarga Terkaya di Indonesia
Perusahaan juga dinyatakan dalam keadaan pailit. Pada persidangan tersebut, ada sebuah gugatan yang diajukan oleh pemohon. Gugatan itu adalah gugatan yang menyatakan bahwa Jamu Nyona Meneer sedang dalam keadaan pailit. Hal ini memang dirasa harus dilakukan oleh pemohon karena Nyonya Meneer berhutang sehingga tidak bisa menyelesaikan hutangnya sesuai dengan proposal perdamaian.
Hendrianto hanya menerima 118 juta rupiah dari total hutang sekitar 7 miliar rupiah. Perusahaan jamu Nyonya Meneer didirikan oleh perempuan keturunan Tionghoa. Terlahir sebagai Lauw Ping Nio nama Meneer yang disandangnya bukan karena ia adalah istri seorang Meneer Belanda meinkan dari Ibunya yang berasal dari nama beras menir yaitu sisa butir halus penumbukan padi.
Setelah menikah Meneer mengikuti suaminya pindah ke Kota Semarang. Di kota inilah Meneer mulai menekuni, mengasah dan mempraktekkan pengetahuan meracik jamu yang merupakan warisan dari orang tuanya. Setelah berhasil merawat suaminya yang menjadi korban kekejaman pemerintah Kolonial Belanda.
Seiring berjalannya waktu, racikan rempah dan tanaman berkasiat yang dibuat Meneer mulai dikenal oleh warga kemudian merambah ke kota-kota di sekitar Semarang. Karena banyaknya permintaan, Meneer tidak mampu memenuhi seluruhnya. Untuk meminta maaf, Meneer mencantumkan fotonya pada kemasan jamu buatannya.
Tidak ada yang menduga jika di kemudian hari jamu dengan potret wanita itu menjadi begitu melegenda dan bertahan hingga hampir satu abad. Pada tahun 1919, demi mendukung kemampuan Meneer meracik jamu yang untuk membantu banyak orang, suami dan keluargan mendukung pendirian usaha pembuatan jamu di Semarang Jawa Tengah.
Kerja keras Meneer dan usaha membangun usaha jamu legendaris di Indonesia kini dapat disaksikan di Museum Jamu Nyonya Meneer yang didirikan pada Januari 1984 di Semarang yang sekaligus menjadi museum jamu pertama di Indonesia.
Sumber : Berita Satu TV
EmoticonEmoticon