4 Lagu Daerah Asal Indonesia Yang Ternyata Sukses Sampai Mancanegara

Semenjak kecil, banyak anak di Indonesia telah lebih dahulu diperkenalkan dengan lagu-lagu nasional dan juga daerah. Maka tidaklah mengherankan kalau banyak dari mereka yang sudah hafal syair-syair lagu tersebut. Akan tetapi sayang, di saat sang anak sudah menginjak remaja dan dewasa, banyak yang meninggalkan lagu-lagu asli Indonesia yang sudah diwariskan secara turun menurun tersebut. Alasannya sederhana, karena mereka menganggap bahwa lagu-lagu tersebut sudah ketinggalan zaman dan terkesan tidak modern lagi.

 Image by : pixabay.com

Padahal sebenarnya banyak sekali lagu di Indonesia yang telah terbukti memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan sudah diharga secara global. Banyak dari lagu-lagu yang dulu hanya dinyanyikan oleh para anak-anak saja, dan kini sudah disajikan dalam bentuk pertunjukan orkestra pada pertunjukan-pertunjukan kelas dunia dan juga pertunjukan para musisi dunia. Lagu-lagu apa sajakah itu? Pastinya anda penasaran bukan?

Baca Juga :
4 Ritual Unik Ini Menandakan Kedewasaan Yang Hanya Ada Di Indonesia 
5 Kampung Unik Yang Ada di Indonesia Dan Telah Mendunia

Nah, supaya anda tidak makin penasaran, berikut ini akan disajikan daftar lagu yang pernah dilakukan pada sejumlah pertunjukan musisi terkenal, daftar ini berdasarkan daftar yang dikumpulkan oleh Brilio.net dari bermacam sumber, antara lain :

1. Lagu Ampar-Ampar Pisang

Lagu yang dulunya terinspirasi dari rutinitas sehari-hari masyarakat Kalimantan Selatan ini diciptakan dan dicetuskan oleh Hamiedan AC. Lagu inipun telah banyak dinyanyikan di dalam berbagai acara yang berskala nasional. Nadanya yang bernuansa semangat menjadikan lagu ini mampu mengalirkan suasana menjadi gembira dan ternyata lagu ini banyak disukai oleh masyarakat di luar negeri. Ini terbukti dari beberapa orkestra di luar negeri pernah menyanyikan lagu ini dalam pertunjukannya. Contoh pertunjukan yang menyanyikan lagu Ampar-Ampar Pisang adalah pertunjukan di Wina, Austria, yang bertajuk From Indonesian Folk.

2. Lagu Anak Kambing Saya

Lagu yang berasal dari salah satu provinsi di Indonesia timur yaitu NTT ini banyak juga dinyanyikan oleh anak-anak terutama saat mereka sedang bermain bersama. Tapi siapa yang menyangka bahwa lagu asli yang banyak sekali dihafal oleh anak kecil Indonesia ini telah juga dihafal oleh beberapa siswa sekolah musik Rylgor, Pyongyang, Korea Utara. Bahkan bisa dibilang mereka sangat lancar menyanyikannya layaknya anak Indonesia asli.

3. Lagu Potong Bebek Angsa

Tidak hanya lagu ‘Anak Kambing Saya’ saja lagu asal NTT yang terkenal, ternyata terdapat juga lagu ‘Potong Bebek Angsa’ yang juga sudah mendunia. Lagu ini pernah dinyanyikan dalam Festival Paduan Suara Internasional Singapura oleh orkestra paduan suara yaitu Zechariah Goh. Syair ‘’Sorong ke kiri, sorong ke kanan; la la la la la ...’’ merupakan syair andalan dari lagu daerah kebanggaan Indonesia ini.

4. Lagu Soleram

Lagu Soleram merupakan lagu daerah asal Riau. Isi lagu ini intinya menceritakan tentang persahabatan. Ciri khas lagunya yaitu merdu dan mendayu. Hal inilah yang menjadikan lagu ini begitu disukai oleh orang Indonesia. Terdapat sejumlah musisi asing yang pernah menyanyikannya. Diantara beberapa musisi asing tersebut adalah Miriam Makeba dan Rony Marton, yang merupakan penyanyi asal Afrika, dan juga Rony Marton bersama-sama Triobab di Praha, Ibukota Republik Ceko.

Nah, dari beberapa lagu diatas membuktikan bahwa lagu-lagu nusantara yang sudah dinyanyikan di pertunjukan-pertunjukan dunia sangatlah keren. Ini ini bisa jadi pelecut semangat kita untuk memperkenalkan kekayaan lagu-lagu daerah kita ke luar negeri. Tentu saja kalau lagu-lagu daerah Indonesia bisa terkenal, siapa lagi yang akan bangga, tentunya kita-kita juga kan yang akan bangga.



Sumber : Brilio.net

4 Ritual Unik Ini Menandakan Kedewasaan Yang Hanya Ada Di Indonesia

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya mulai dari Sabang hingga Merauke. Ngomong-ngomong soal budaya, pada umumnya setiap kebuyaan memiliki ritual dengan keunikan ciri khas masing-masing. Salah satu contohnya adalah ritual khusus yang diterapkan pada seseorang jika orang tersebut sudah dewasa atau dianggap dewasa. Agar masa dewasa tersebut bisa ditandai, maka terdapat beberapa suku di Indonesia yang mempunyai ritual-ritual tertentu. Sebagaimana yang telah dilansir oleh brilio.net beberapa waktu lalu, maka ulasan berikut ini bisa menambah wawasan anda.

 Image by : flickr.com

1. Sorongi’is

Di sebuah tempat di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Nagekeo, ada salah satu suku bernama Suku Dhawe yang mempunyai ritual khusus sebagai penanda kedewasaan seseorang. Setiap remaja yang telah dianggap dewasa di suku Dhawe, maka remaja tersebut akan dipotong giginya atau yang lebih dikenal dengan nama Sorongi’is. Sorongi’is dilakukan oleh suku setempat dengan cara menancapkan sebuah batu asah yang berukuran kecil ke gigi seseorang yang akan dilakukan ritual tersebut. Setelah batu kecil tersebut tertancap, maka selanjutnya batu tersebut digosok-gosok secara berulang-ulang.

Baca Juga :
5 Kampung Unik Yang Ada di Indonesia Dan Telah Mendunia
Jangan Remehkan Tukang Cukur Yang Satu Ini, Karena Ternyata Mobil Mewahnya 200 unit

2. Ritual Kerik Gigi

Ritual ini hampir mirip dengan Suku Dhawe tadi. Perbedaanya kalau ritual kerik gigi ini dilakukan oleh Suku Mentawai yang berada di Sumatera Barat. Pada umumnya gigi yang dikerik akan dibuat lebih meruncing seperti gigi taring. Orang yang menjalankan ritual ini tentunya akan kesakitan. Ini karena proses kerik gigi berlangsung cukup lama dan yang pasti tidak menggunakan obat bius sebagai penahan sakit.

3. Ritual Penamou

Di Pulau Seram juga mempunyai ritual khusus untuk menandakan kedewasaan seseorang. Tepatnya adalah Suku Naulu yang berada di Petuanan Negeri, Dusun Bonara, Kecamatan Seram Utara. Tradisi yang diberi nama Penomou tersebut hanya dilakukan untuk kalangan wanita saja, terutama bagi para wanita yang sudah mengalami datang bulan. Tata cara pelaksanaan Penamou adalah dengan mengasingkan gadis yang sedang haid di sebuah rumah khusus. Mereka pun tak boleh melakukan interaksi dengan siapapun juga. Lelaki-lelaki pun tak boleh melewati rumah tersebut.

4. Ritual Fahombo

Ritual Fahombo juga biasa disebut sebagai tradisi lompat batu. Rutual ini hanyalah dilakukan oleh orang – orang di Desa Bawomatoluo di Kabupaten Nias Selatan. Falombo ini juga cuma dilakukan oleh kaum lelaki yang telah dewasa dan cukup umur. Kalau kaum lelaki yang mau memperoleh predikat sebagai pria dewasa, maka di dalam tradisi Nias Selatan, maka dia harus melakukan Fahombo atau melompati batu dengan ketinggian tertentu.



Sumber : Brilio.Net

5 Kampung Unik Yang Ada di Indonesia Dan Telah Mendunia

Saat anda mendengar kata ‘’kampung’’ tentunya yang ada di benak anda adalah sebuah desa dengan segala bangunan dan keadaannya yang terbilang jauh dari sentuhan ilmu teknologi. Segalanya terlihat seakan serba kuno dan klasik. Tapi saat ini nama kampung tampaknya sudah tidak sempet seperti itu. Pasalnya, sudah banyak orang Indonesia yang kian lama kian kreatif. Dengan kekreatifan tersebut, kampung justru disulap justru disulap menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak menarik hati para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Orang-orang kreatif tersebut yang sudah menggagas ide-ide unik. Dengan demikian kampung merekapun akhirnya bisa jadi kampung yang unik dan bisa jadi daya tarik para wisatawan.


Nah, diambil dari halaman brilio.net yang sudah mengambil berbagai sumber, ada 5 buah kampung di Indonesia yang telah menjadi daya tarik para wisatawan dunia :

1. Kota 3 Dimensi di Malang

Kota Malang saat ini tidak cuma dikenal dengan kuliner apelnya yang yang beraneka ragam saja. Saat ini kota yang berada di Jawa Timur ini mempunyai destinasi wisata yang baru dan unik, namanya kampung 3D. Kampung 3D ini adanya di wilayah pusat kota Malang, tepatnya di Jalan Temenggungan Ledok RW 12, Kelurahan Kesatrian, Kota Malang, Jawa Timur. Kampung yang dahulunya biasa dihias bermacam mural yang keren memakai cat yang berwarna – warni. Tidak cuma mural biasa, tapi lukisan yang berada di dinding rumah ataupun jalan ini, terlihat begitu nyata pada saat difoto.

Baca Juga :
Jangan Remehkan Tukang Cukur Yang Satu Ini, Karena Ternyata Mobil Mewahnya 200 unit
5 Tradisi Unik di 5 Negara Tentang Perayaan Hari Ibu

Beragam mural terlukis di kampung ini di sepanjang jalannya setidaknya 1 kilometer. Kampung 3D ini awalnya dari salah seorang warga setempat yang profesi sehari-harinya sebagai seorang seniman jalanan bernama Eddi. Ia terbiasa membuat mural 3 dimensi bareng teman-temannya di jalan. Lalu Eddi menghiasi setiap tembok di kampungnya dengan mural 3 dimensi setelah memperolah bantuan dari perusahaan cat tembok. Saat ini kampung tersebut sudah banyak menarik perhatian para wisatawan dalam negeri dan juga luar negeri.

2. Kampung Cyber Taman Sari Yogyakarta

Anda mungkin berfikiran bahwa Kampung Cyber ini adalah kampung dengan menggunakan teknologi yang serba canggih. Jika anda beranggapan demikian, maka anda salah. Kampung Cyber itu sebenarnya sebuah kampung yang para warganya sudah melek teknologi dan mempunyai akses untuk berselancar di dunia maya. Kampung Cyber ini awalnya dari sebuah keinginan untuk membangun jaringan komunikasi di antara warga kampung Patehan, Kraton, Yogyakarta.

Caranya cukup sederhana, yaitu dengan memanfaatkan internet. Penggagas dari Kampung Gyber ini sebenarnya adalah Antonius Sasongko pada tahun 2008 dan ternyata upayanya ini sudah berhasil hingga sekarang. Semua warga di kampung tersebut, di setiap rumahnya sudah terkoneksi dengan internet dan biayanya ditanggung secara bersama-sama. Tanpa mengurangi kegiatan dan interaksi sosial, Kampung Cyber ini pada akhirnya telah membuka mata warganya akan dunia sehingga banyak sekali dari mereka yang berinspirasi dan kini mulai menjalankan usahanya dengan manfaatkan kecanggihan internet.

Di kampung yang unik ini bukan tetang teknologi canggih dan infrastruktur jaringan yang mewah, namun yang paling jelas adalah dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan. Ini terbukti dari semakin membaiknya tingkat ekonomi warganya dengan cara memanfaatkan dunia internet sehingga otomatis mereka menjadi warga melek internet. Tidak hanya menarik para turis domestik saja, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pun juga ikut penasaran sehingga membuatnya berkunjung ke kampung tersebut.

3. Kampung Inggris Pare

Nama kampung yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kamu bukan? Sebuah kampung dimana didalamnya banyak sekali lembaga-lembaga kursus bahasa asing. Kampung Inggris ini letaknya berada di desa Pelem dan Tulungrejo, Kota Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kampung yang saat ini menjadi rujukan pagi para pelajar di Indonesia untuk belajar bahasa Inggris ini adalah sebuah hasil kerja keras dari seseorang yang bernama Kalend Osen. Kalend sendiri sebenarnya salah seorang santri yang berasal dari Kutai Kartanegara yang saat itu sedang belajar dengan salah seorang pemuka agama yang terkenal banyak menguasai bahasa asing yaitu KH. Ahmad Yazid di Pare.

Setelah beberapa waktu Kalend menimba ilmu, lelaki ini kedatangan dua orang mahasiswa yang mau belajar bahasa Inggris pada gurunya, yaitu KH. Ahmad Yazid dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi ujian. Karena sedang berhalangan dan sedang sibuk bepergian, akhirnya KH Yazid tersebut menyuruh Kalend Osen untuk mengajari kedua mahasiswa tersebut. Karena yang memerintahkan gurunya, Kalend menyanggupi permintaan gurunya tersebut dan disitulah mulai terjadi hubungan belajar mengajar dari keduanya.

Dan di luar dugaan, sebulan kemudian mahasiswa-mahasiswa tersebut selesai belajar dan kembali kemudian mengabarkan bahwa mereka berhasil lulus ujian. Mereka pun akhirnya memberika kabar keberadaan Kalend Osen dan juga gurunya KH Yazid yang pintar berbahasa Asing. Dari promosi mulut ke mulut ini, akhirnya lama-kelamaan banyak yang belajar ke Kampung Inggris Pare sampai dengan sekarang ini. Saat ini sudah berdiri ratusan lembaga pendidikan bahasa asing dilokasi tersebut.

4. Kampung Teletubbies

Gempa bumi yang pernah mengguncang Jogja di tanggal 27 Mei 2006 lalu memang banyak sekali menghancurkan bangunan-bangunan yang berada di sana. Salah satu yang terdampak gempa adalah Dusun Ngelepen yang ada di Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Saat gempa mengguncang, hampir seluruh rumah-rumah warga di desa tersebut hacur. Hal ini mengakibatkan banyak warga Dusun Ngelepen yang menjadi tuna wisma. Setelah gempa tersebut terjadi, ada sekitar 71 rumah yang ada di Dusun Ngelepen yang lokasinya berada di kaki bukit tak layak lagi untuk dihuni.

Sampai akhirnya LSM Wango (Word Association of Non-Gevermental Organizations) membantu warga dengan cara melakukan uji rumah dome dengan tujuan merelokasi warga Ngelepen. Saat ini kompleks rumah dome telah kokoh berdiri dengan total hunian mencapai 71 unit dan ada sembilan bangunan yang lain diperuntukkan untuk keperluan umum seperti MCK, Mushola, dan klinik pada area yang luasnya sekitar dua hektare tersebut.

5. Kampung Wadon

Nama kampung yang satu ini memang terbilang unik, dengan mendengar kata ‘kamung wadon’ saja pastinya di pikiran kita akan terlintas bahwa penghuninya hanyalah para perempuan saja, dan ini memang benar adanya. Lokasi dari Kampung Wadon ini beradari di Jati, Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur. Namun kabarnya, kampung ini terancam punah keberadaanya sebab warganya sudah mulai sedikit dan memilih untuk berpindah tempat ke tempat lainnya. Terlebih-lebih, kebanyakan dari para wanita yang bertempat tinggal di sini rata-rata telah berusia paruh baya dan sudah lanjut usia.

Kepercayaan yang telah berlansung lama dan turun menurun ini adalah, bahwa laki-laki yang telah menikah dengan perempuan warga Kampung Wadon akan sengsaka kalau sang laki-laki tersebut tidak segera meninggalkan kampung tersebut. Dan pada akhirnya banyak dari para laki-laki pun pindah tempat dari kampung tersebut. Walaupun kondisinya demikian, warga Kampung Wadon tetaplah hidup secara berdampingan dan damai. Kebanyakan dari mereka hidup dari penghasilan yang diperoleh dengan cara bercocok tanam di ladang dan sawah.

Nah, beberapa kampung yang sudah disebutkan diatas membuktikan bahwa dengan kreativitas, maka bisa membuat suatu perubahan yang besar untuk warga yang hidup di dalamnya.




Sumber : Brilio.net

Kategori

Kategori