Mengenal Kabupaten Ende Melalui Sejarah dan Daya Tariknya

Salah satu kabupaten di Indonesia yang banyak menyimpan keunikan dan keindahan alam serta peninggalan cagar budaya adalah adalah Kabupaten Ende. Kabupaten di belahan timur Indonesia ini berada di wilayah Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada era Orde Lama, di Pulau Flores hanya terdapat satu kabupaten yang ibukotanya adalah Ende.

Image by : wikipedia.org

Kemudian pada era Orde Baru, Flores terbagi menjadi lima Kabupaten yaitu Manggarai, Ngada, Ende, Sikka dan Larantuka. Seiring dengan perkembangannya, kini Pulau Flores terbagi menjadi delapan Kabupaten. Kabupaten-kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ngada Keo, Ende, Sikka dan Larantuka. Secara Geografis, letak kabupaten Ende sangat strategis karena berada di bagian tengah Pulau Flores.

Baca Juga :
Mengenal Kota Padang Dan Perkembangannya
Sejarah Kota Medan

Akses menuju ke Ende dapat dilakukan melalui darat, laut maupun udara. Kabupaten yang memiliki sejarah sebagai tempat pengasingann Presiden RI yang pertama ini juga banyak menyimpan potensi alam dan beragam kebudayaan yang belum terekspos secara gamblang. Masyarakat Ende sampai saat inipun masih memegang kuat kebudayaan daerah seperti pada upacara meminang, perkawinan, kamatian, khitanan dan sebagainya. Kerajinan tenun di Ende juga sangat terkenal.

Beragam hias, kain tenun ikat, sering digunakan ibu-ibu Ende atau Ataine. Bahkan gadis-gadis pun masih sering juga mengenakan dalam kesehariannya ataupun dalam berbagai upayaca adat. Di tengah mayoritas masyarakat Flores yang beragama katolik, kota Ende merupakan Kabupaten yang pembangunan masjidnya ada dimana-mana. Kemanapun anda pergi pasti bertemu masjid ataupun surau. Hal ini memang mewakili mayoritas penduduk yang beragama Islam, terutama Ende bagian pesisir.

Dengan pesona pantai dan panorama bukit yang mengelilinginya, bumi Ende ini menyimpan keindahan yang luar biasa. Disinilah terdapat kawasan taman nasional Danau Kelimutu yang biasa disebut Danau Tiga Warna. Bahkan danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu keajaiban dunia. Selain keindahan panorama Danau Kelimutu, rumah bekas pengasingan proklamator Republik Indonesia yakni Soekarno yang terletak di jantung kota Ende menjadi daya tarik tersendiri.

Disini masih tersimpan dan terpelihara dengan baik barang-barang peninggalan Soekarno di masa pengasingannya oleh kolonial Belanda selama tahun 1934 hingga 1938. Dalam berbagai catatan sejarah selain rumah Soekarno, pohon Sukun juga menjadi saksi bisu. Dibawah pohon Sukun inilah, perenungan Bung Karno melahirkan gagasan lima butir Pancasila yang hingga kini menjadi dasar negara kita, PANCASILA.

Kategori

Kategori