Indonesia adalah negara yang sangat kaya, baik itu kekayaan alam, suku maupun kekayaan budayanya.Siapa yang tidak terkagum – kagum menyaksikan banyaknya suku yang ada di Indonesia yang mencapai lebih dari 300 etnik. Dari banyaknya jumlah suku tersebut tentu saja setiap suku memiliki tradisi – tradisi yang berbeda – beda. Keunikan tradisi yang disajikannnyapun sangat beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga tradisi pemakaman jenazahpun berbeda pula. Sampai – sampai ada sebuah tradisi yang mungkin bagi sebagian orang dirasa sangat aneh dan cenderung sadis yaitu memakan orang yang sudah meninggal.
Berikut ini akan disajikan berbagai daerah yang memiliki keunikan dalam mengurus sampai memakamkan jenazah yaitu :
1. Tradisi Rambu Solo, Tana Toraja
Tradisi Rambu Solo merupakan sebuah upacara adat untuk orang yang sudah meninggal yang dilaksanakan oleh masyarakat Toraja. Tradisi ini bertujuan untuk mengiringi dan menghantarkan arwah dari orang yang sudah meninggal dunia.Masyarakat Toraja percaya bahwa dengan ritual ini maka orang yang sudah meninggal tersebut akan menggapai keabadian di sebuah tempat peristirahatan terakhirnya. Biaya untuk menyelenggarakan ritual ini cukup besar.
Baca Juga :
3 Pesta Budaya dan Tradisi Baubau
Mengenal Tradisi Sungkeman Pada Masyarakat Jawa dan Tata Caranya
Sebutan lain untuk upacara ini adalah upacara penyempurnaan kematian. Dan masyarakat percaya bahwa orang yang sudah meninggal belumlah sepenuhnya meninggal sebelum upacara ini diselenggarakan oleh orang yang terkena musibah tersebut. Seandainya upacara ini belum diselenggarakan, maka mereka mengatakan bahwa orang tersebut hanyalah dianggap lemah ataupun sedang mengalami sakit. Mereka tetap memperlakukan mayat layaknya orang yang masih hidup.
Kemudian mayat ditempatkan dan dibaringkan diatas tempat tidur lalu diajak bicara bahkan mayat diberikan makan dan minum. Untuk meramaikan upacara ini, maka diadakan juga pertunjukan atraksi untuk umum. Salah satu pertunjukan tersebut adalah berupa penyembelihan kerbau, adu kerbau, dan juta tari khas Toraja.
2. Upacara Saur Matua, Sumatera Utara
Ritual dari suku Batak ini tergolong unik karena tidak sembarang orang mampu melaksanakan ritual Saur Matua. Biasanya ritual ini dilaksanakan oleh orang sudah meninggal di umur yang relatif sangat tua. Disamping itu juta ritual ini dilakukan anak dari si orang yang sudah meninggal tadi dengan syarat sudah nikah dan sudah punya keturunan. Dan lagi anak-anaknya yang akan melaksanakan ritual ini haruslah sudah melaksanakan tradisi adat pernikahan.
Namun uniknya lagi, penyelenggaraan perayaan Saur Matua ini tidaklah menggambarkan kesedihan atau duka cita, tapi justru menggambarkan kegembiraan dan suka cita. Hal ini dilaksanakan oleh sebab orang yang sudah meninggal pada umur yang sangat tua dan anak-anak yang ditinggalkannya sudah punya istri dan anak. Masyarakat beranggapan bahwa orang yang sudah meninggal telah mendidik anak-anaknya dengan baik dan berhasil sampai anaknya tersebut nikah dan berketurunan, sehingga orang tua tinggal menantikan kematiannya dengan penuh suka cita.
3. Upacara Ngaben, Bali
Ngaben merupakan upacara pengurusan jenazah dari daerah Bali. Ritual ini sangatlah terkenal di Indonesia karena keunikannya. Hal ini menunjukkan bahwa daerah yang mendapat julukan 1001 pura ini ritualnya tidak kalah unik dibandingkan dengan ritual-ritual dari daerah lainnya di Indonesia. Upacara ngaben sering menjadi sebuah daya tarik sendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tata cara pelaksanaan Upacara Ngaben yaitu dengan cara membakar jenazah yang ditempatkan di dalam sebuah patung yang bentuknya menyerupai lembu.
Upacara ini dipercaya oleh masyarakat Bali bahwa dengan membakar tubuh orang yang sudah meninggal maka jiwanya akan bebas dan akan menuju pada kehidupan yang baru sesudah kematian tersebut. Namun perlu diketahui bahwa upacara ini tidaklah murah dan cenderung sangat mahal. Bahwa banyak yang menyebut bahwa penyelenggarakan Upacara Ngaben merupakan upacara pengurusan jenazah yang paling mahal dan paling megah di seluruh dunia.
4. Upacara Brobosan, Jawa
Upacara pemakaman jenazah berikutnya yaitu berasal dari Pulau Jawa yang disebut sebagai Brobosan.
Dari zaman ke zaman upacara ini masih sangat melekat di masyarakat jawa sampai sekarang ini. Tata cara pelaksanaan upacara ini yaitu dengan cara seluruh keluarga diharuskan berjalan secara berurutan untuk melewati peti mati yang berada diatas mereka. Pelaksanaan upacara ini dilakukan oleh masyarakat jawa sebagai bentuk penghormatan mereka yang terakhir terhadap orang yang sudah meninggal yang banyak berjasa bagi mereka.
5. Upacara Trunyan, Bali
Disamping Upacara Ngaben, ternyata masyarakat Bali juta memiliki upacara pemakaman lainnya yagn disebut dengan Trunyan. Tempat penyelenggaraan upacara ini diadakan di sebuah desa yang bernama Desa Trunyan, Kintamani. Yang unik dari upacara ini yaitu jasad orang yang meninggal tidaklah dikuburkan, melainkan jasadnya ditaruh begitu saja di bawah sebuah pohon yang disitu diletakkan juga sebuah kemenyan lalu ditutup atau dipagari dengan bambu anyaman. Anehnya, setelah diletakkan begitu saja, ternyata mayat tersebut tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Hal ini konon dikarenakan pohon taru dan kemenyan itulah yang menyebabkan jasad orang yang sudah meninggal tersebut tidak berbau.
6. Upacara Merapu, Sumba
Masyarakat Sumba merupakan pemilik dari tradisi Upacara Pemakaman Marapu ini. Pelaksanaan upacara pemakaman ini dilakukan di dalam sebuah rumah dari orang yang sudah meninggal dan disini terdapat dua tahapan. Tahap pertama, membungkus jenazah menggunakan kain sampai beberapa lapis kemudian diletakkan ke dalam sebuah peti kayu. Tahap kedua, meletakkan jenazah dengan posisi jongkok menyerupai bayi yang terdapat pada kandungan, dimana ini memiliki makna kelahiran yang baru.
Lalu tuan rumah mempersilahkan kepada para pelayat perempuan untuk masuk secara bergantian ke dalam rumah dan disana mereka duduk secara melingkar. Lalu setelah itu perempuan – perempuan tadi diijinkan untuk meratapi dan menangisi si mayat itu sepuasnya. Tahap berikutnya adalah menyiapkan kuburan untuk si mayit dimana kuburan tersebut terbuat dari bahan dasar batu megalitikum. Batu tersebut kemudian akan ditarik secara beramai-ramai untuk dikeluarkan dari kampung dengan menggunakan upacara khusus.
7. Upacara Pemakaman Suku Minahasa, Sulawesi Utara
Di Sulawesi Utara tepatnya di daerah Minahasa, masyarakatnya juga memiliki tradisi pemakaman yang unik. Jenazah yang sudah meninggak, oleh Suku Minahasa didudukkan sambil memeluk kakinya. Hal ini dipercaya oleh Suku Minahasa bahwa posisi ini melambangkan kesucian dan kebaikan. Arah dari posisi orang yang meninggal haruslah menghadap ke utara. Posisi ini bukan tanpa alasan sebab konon orang Minahasa nenek moyangnya berasal dari utara. Uniknya lagi, si mayat tersebut yang dikuburkan di dalam batu jasadnya akan hancur sampai ke tulang – tulang tanpa sisa.
8. Upacara Mumifikasi Suku Asmat
Anda semua tentu sudah tahu apa itu mumi? Ya betul, mumi adalah mayat atau jenazah yang diawetkan. Tradisi ini dilakukan karena untuk melindungi si mayat dari dekomposisi oleh cara yang alami maupun buatan, dengan tujuan supaya bentuk awal tetap terjaga. Ternyata bukan hanya daerah Mesir yang memiliki mumi, akan tetapi banyak tempat dan negara juga memiliki mumi. Tidak terkecuali di Indonesia yaitu di dalam tradisi dan kebudayaan suku Papua. Praktek dari tradisi ini dikhususkan kepada kepala suku yang sudah meninggal atau komandan perang mereka.
Pemumian ini dilakukan menggunakan bahan – bahan yang masih tradisional, dan ini bertujuan sebagai bentuk pemuliaan kepada sejarah dan religi mereka. Demikianlah artikel pendek dan singkat ini tentang Berbagai Ritual Pemakaman Unik Yang Ada di Indonesia. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan jendela ilmu bagi kita semua. Selamat bertemu lagi di artikel-artikel saya berikutnya. Salam