Saat ini penyakit jantung masih menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Pemicunya tentu saja tidak jauh-jauh dari gaya hidup yang kurang gerak dan pola makan yang salah. Hal ini masih diupayakan oleh para ahli dengan melakukan penelitian-penelitian supaya resiko penyakit jantung bisa dikurangi.
Para ilmuwan pada saat ini mempunyai bukti-bukti baru tentang betapa sehatnya gaya hidup dari orang-orang di negara-negara barat. Di dalam sebuah laporan terbaru, diketahui bahwa para pemburu yang hidup di Amerika Selatan mempunyai resiko penebalan pembuluh arteri yaitu lima kali lebih sedikit bila dibandingkan orang dewasa di negara Amerika Serikat.
Baca Juga :
Anda Harus Mewaspadai Serangan Jantung Jika Gigi Anda Mudah Ompong
Apakah Anda Orang Yang Rutin Berolahraga, Tapi Tidak Ada Hasilnya?
‘’Kami tertarik untuk mengetahui proses penuaan di kelompok yang bukan termasuk bagian dari masyarakat teknologi modern, karena gaya hidup mereka lebih mirip dengan gaya hidup nenek moyan kita,’’ kata peneliti Hillard Kaplan, si profesor antropologi dari University of New Mexico. Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Jurnal The Lancet itu, tim peneliti mengunjungi 85 desa orang-orang Tsimane di negara Bolivia dan menguji 705 orang dewasa untuk menghitung resiko dari penyakit jantung.
Mereka menggunakan CT Scan untuk melihat penebalan arteri dan juga faktor-faktor lainnya seperti detak jantung, tekanan darah tinggi, inflamasi dan lain-lain. Dari hasil CT Scan ditemukan bahwa sebanyak 85 persen masyarakat di dalam studi itu tidak mempunyai resiko penyakit jantung dan 13 persen memiliki resiko yang rendah. Orang-orang Tsimane pun mempunyai tekanan darah, gula darah, kolesterol yang lebih rendah.
Yang menarik, walaupun terdapat banyak orang Tsimane mempunyai tingkat inflamasi yang tinggi, namun tampaknya hal itu tidak berpengaruh pada resiko sakit jantung mereka. Para peneliti belum bisa sepenuhnya memberikan jawaban atas pernyataan mengapa orang Tsimane mempunyai resiko penyakit jantung bagitu rendah. Mungkin gaya hidup dari mereka berperan sangat besar.
Mereka Cuma menghabiskan 10 persen waktu mereka tidak aktif. Sisanya, mereka gunakan untuk berburu, mengumpulkan bahan-bahan makanan dan bercocok tanam alias bertani. Mereka juga mengonsumsi serat yang tinggi, karbohidrat yang tidak diolah seperti nasi, kacang-kacangan dan juga jagung. Sekitar 15 persen dari pola makan mereka terdiri atas protein daging ataupun ikan. Pola makan mereka secara keseluruhan rendah akan lemak.
Mereka juga jarang mengisap rokok. Sebaliknya, gaya hidup yang modern menjadikan anda kurang gerak di sepanjang hari. Makanan olahan menjadi bagian yang besar pola makan di negara barat. Tingkat merokoknyapun lebih tinggi. Para peneliti mengatakan bahwa penemuan mereka tidak menyarankan supaya semua orang perlu menerapkan gaya hidup pemburu. ‘’Orang-orang Tsimane adalah orang yang mirip kita dalam berbagai aspek namun hidup mereka dibawah kondisi-kondisi yang berbeda,’’ jelas Kaplan.
‘’Kami tidak menyarankan supaya semua orang harus mirip seperti itu. Kehidupan dari merekapun sulit dan mereka juga diuntungkan dengan adanya perubahan-perubahan modern. Tapi disitu terdapat pelajaran yang berharga,’’ tambahnya. Peneliti mengungkapkan faktor resiko penyakit jantung bisa dihindari kalau masyarakatnya menerapkan elemen-elemen gaya hidup orang Tsimane di dalam keseharian. Seperti misalkan lebih aktif bergerak, lebih perhatian terhadap pola makan dan tidak merokok.
Baca Juga :
Anda Harus Mewaspadai Serangan Jantung Jika Gigi Anda Mudah Ompong
Apakah Anda Orang Yang Rutin Berolahraga, Tapi Tidak Ada Hasilnya?
‘’Kami tertarik untuk mengetahui proses penuaan di kelompok yang bukan termasuk bagian dari masyarakat teknologi modern, karena gaya hidup mereka lebih mirip dengan gaya hidup nenek moyan kita,’’ kata peneliti Hillard Kaplan, si profesor antropologi dari University of New Mexico. Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Jurnal The Lancet itu, tim peneliti mengunjungi 85 desa orang-orang Tsimane di negara Bolivia dan menguji 705 orang dewasa untuk menghitung resiko dari penyakit jantung.
Mereka menggunakan CT Scan untuk melihat penebalan arteri dan juga faktor-faktor lainnya seperti detak jantung, tekanan darah tinggi, inflamasi dan lain-lain. Dari hasil CT Scan ditemukan bahwa sebanyak 85 persen masyarakat di dalam studi itu tidak mempunyai resiko penyakit jantung dan 13 persen memiliki resiko yang rendah. Orang-orang Tsimane pun mempunyai tekanan darah, gula darah, kolesterol yang lebih rendah.
Yang menarik, walaupun terdapat banyak orang Tsimane mempunyai tingkat inflamasi yang tinggi, namun tampaknya hal itu tidak berpengaruh pada resiko sakit jantung mereka. Para peneliti belum bisa sepenuhnya memberikan jawaban atas pernyataan mengapa orang Tsimane mempunyai resiko penyakit jantung bagitu rendah. Mungkin gaya hidup dari mereka berperan sangat besar.
Mereka Cuma menghabiskan 10 persen waktu mereka tidak aktif. Sisanya, mereka gunakan untuk berburu, mengumpulkan bahan-bahan makanan dan bercocok tanam alias bertani. Mereka juga mengonsumsi serat yang tinggi, karbohidrat yang tidak diolah seperti nasi, kacang-kacangan dan juga jagung. Sekitar 15 persen dari pola makan mereka terdiri atas protein daging ataupun ikan. Pola makan mereka secara keseluruhan rendah akan lemak.
Mereka juga jarang mengisap rokok. Sebaliknya, gaya hidup yang modern menjadikan anda kurang gerak di sepanjang hari. Makanan olahan menjadi bagian yang besar pola makan di negara barat. Tingkat merokoknyapun lebih tinggi. Para peneliti mengatakan bahwa penemuan mereka tidak menyarankan supaya semua orang perlu menerapkan gaya hidup pemburu. ‘’Orang-orang Tsimane adalah orang yang mirip kita dalam berbagai aspek namun hidup mereka dibawah kondisi-kondisi yang berbeda,’’ jelas Kaplan.
‘’Kami tidak menyarankan supaya semua orang harus mirip seperti itu. Kehidupan dari merekapun sulit dan mereka juga diuntungkan dengan adanya perubahan-perubahan modern. Tapi disitu terdapat pelajaran yang berharga,’’ tambahnya. Peneliti mengungkapkan faktor resiko penyakit jantung bisa dihindari kalau masyarakatnya menerapkan elemen-elemen gaya hidup orang Tsimane di dalam keseharian. Seperti misalkan lebih aktif bergerak, lebih perhatian terhadap pola makan dan tidak merokok.