Manusia itu merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu, manusia itu harus bisa berinteraksi dengan orang lain. Tidak tertutup kemungkinan akan terjalin hubungan yang akrab yang dinamakan dengan persahabatan. Dimana segala sesuatunya termasuk ego haruslah diturunkan. Lebih mendahulukan kepentingannya dibandingkan kepentingan dari diri sendiri. Berusalah selalu untuk bersikap peduli atas apapun yang terjadi pada dirinya. Memberikan bantuan kepadanya tanpa mengharap pamrih dan senantiasa menunjukkan senyum walaupuh hati sedang galau.
‘’Bukan Sebuah Keterpaksaan, Hanya Saja Itu Semua Dilakukan Demi Untuk Menghargai Sebuah Hubungan Yang Akrab Tersebut’’.
Itu memang benar adanya. Sebuah tali persahabatan memang seharusnya saling mengalah satu salam lain. Tidak boleh sama-sama meninggikan ego pada saat ego yang lain juga sedang meninggi. Tak mampu mempertahankan keinginan pada saat keinginan yang lainnya juga sendang mengakar sama kuatnya. Harus ada yang mau mengalah. Ini bukan untuk kepentingan secara pribadi, hanya saja ini untuk menjaga keberlangsungan hubungan tersebut supaya bisa bertahan lebih lama lagi.
Baca Juga :
Apakah Anda Bahwa Tekanan Itu Adalah Motivasi Paling Ampuh?
3 Cara Yang Biasa Dilakukan Orang-Orang Sukses Dalam Memanfaatkan Waktunya Selama 24 Jam
‘’Sulit? Ya, ini jelas sulit. Sebab pada dasarnya manusia itu memang mempunyai sifat yang egois. Tidak mau mengalah apalagi dikalahkan’’.
Bersikap loyal pada sahabat memang diperlukan. Hal tersebut diperlukan untuk membuktikan bahwa memang anda memang benar-benar sayang padanya. Menginginkannya dalam kurang waktu yang relatif lama. Membuktikan bahwa anda akan senantiasan membutuhkannya. Tak hanya disaat – saat tertentu saja. Sebab perlu bukti yang tulus dan kesetiaan di dalam menjalani hubungan akrab tersebut. Akan tetapi bukan berarti anda selalu menuruti segala sesuatu yang mereka mau.
Tidak seluruh yang mereka inginkan itu layak untuk and turuti. Mungkin suatu saat akan timbul kelelahan saat anda menuruti apapun yang jadi keinginannya. Mengalah untuk kepentingannya dan menurunkan ego cuma untuk menghardagai dirinya. Pada saat itulah sifat egois pada diri anda akan keluar. Anda juga harus mempunyai keinginan yang sama berharganya dengan mereka. Maka disitu mereka akan merasa bahwa keinginan anda itu ternyata jauh lebih berharga dibandingkan keinginan mereka.
Anda yang memiliki pendapat yang sama kuatnya dengan mereka akan merasakan bahwa anda pun berhak untuk ikut mempertahankan pendapat anda. Mengambil keputusan dan melaksanakannya haruslah mempermasalahkan pendapat mereka. Maka anggapkan anda sendang egosi pada saat itu. Karena memang anda sedang berusaha kuat untuk mempertahankan yang yang mmang semestinya anda pertahankan.
‘’Bolehlah Mereka Memberi Anda Saran dan Masukan, Atau Mungkin Mendebat Pendapat Anda, Namun Anda Tetap Pada Pendirian Anda. Ini Bukan Keras Kepala, Hanya Saja Anda Memang Sedang Berusaha Keras Untuk Menjadi Diri Sendiri’’.
Anda yang sedang keluar dari zona nyaman atas hubungan yang telah terjalin akrab dengan mereka. Ini bukan mengalah, hanya saja karena ini menghargai hubungan tersebut, lalu anda mengabaikan apa yang memang seharusnya anda perjuangkan dan perhatahankan. Kadangkala anda pun perlu untuk mengeluarkan sifat-sifat buruk anda untuk digunakan menghadapi persoalan-persoalan yang sulit seperti ini. Salah satunya adalah dengan cara sifat egois seperti tadi.
Bersikap egois bukan berarti anda terus-menerus mementingkan diri sendiri, hanya saja itu merupakan cara anda untuk bisa mempertahankan apa yang memang semestinya anda miliki atau sesuatu hal yang memang harus anda lakukan. Sifat egois itu ada kaitannya dengan logika berfikir. Tidak berarti tidak mengikutsertakan hati nurani disaat sedang mengambil keputusannya. Hanya saja ini perlu dikelola dan dikendalikan secara apik sehingga sifat egois yang muncul dari dalam diri anda bukan sifat yang sangat buruk sekali.
Egois sesekali juga tidak masalah, sebab anda pun sebenarnya juga mempunyai kepentingan dan pendapat yang memang harus dipertahankan. Disamping itu juga supaya anda lebih peduli terhadap diri sendiri. Tidak melulu soal mereka yang selalu anda pikirkan. Anda pun juga memiliki kehidupan sendiri yang harus anda perhatikan. Bagaimana bisa anda akan bersikap peduli kepada mereka sedangkan dengan diri anda sendiri saja anda malah bersikap acuh tak acuh?
Namun sahabat sekalian, ini bukan berarti anda harus bersikap egois secara terus menerus ya. Ini juga bukan sikap yang baik. Boleh sesekali sifat buruk itu muncul, namun jangan terlalu berlebihan apalagi sampai keseringan. Sebab efek sampingnya akan langsung berdampak pada hubungan akrab anda yang sendang anda jalani dengan mereka.
Image by : pixabay.com
‘’Bukan Sebuah Keterpaksaan, Hanya Saja Itu Semua Dilakukan Demi Untuk Menghargai Sebuah Hubungan Yang Akrab Tersebut’’.
Itu memang benar adanya. Sebuah tali persahabatan memang seharusnya saling mengalah satu salam lain. Tidak boleh sama-sama meninggikan ego pada saat ego yang lain juga sedang meninggi. Tak mampu mempertahankan keinginan pada saat keinginan yang lainnya juga sendang mengakar sama kuatnya. Harus ada yang mau mengalah. Ini bukan untuk kepentingan secara pribadi, hanya saja ini untuk menjaga keberlangsungan hubungan tersebut supaya bisa bertahan lebih lama lagi.
Baca Juga :
Apakah Anda Bahwa Tekanan Itu Adalah Motivasi Paling Ampuh?
3 Cara Yang Biasa Dilakukan Orang-Orang Sukses Dalam Memanfaatkan Waktunya Selama 24 Jam
‘’Sulit? Ya, ini jelas sulit. Sebab pada dasarnya manusia itu memang mempunyai sifat yang egois. Tidak mau mengalah apalagi dikalahkan’’.
Bersikap loyal pada sahabat memang diperlukan. Hal tersebut diperlukan untuk membuktikan bahwa memang anda memang benar-benar sayang padanya. Menginginkannya dalam kurang waktu yang relatif lama. Membuktikan bahwa anda akan senantiasan membutuhkannya. Tak hanya disaat – saat tertentu saja. Sebab perlu bukti yang tulus dan kesetiaan di dalam menjalani hubungan akrab tersebut. Akan tetapi bukan berarti anda selalu menuruti segala sesuatu yang mereka mau.
Tidak seluruh yang mereka inginkan itu layak untuk and turuti. Mungkin suatu saat akan timbul kelelahan saat anda menuruti apapun yang jadi keinginannya. Mengalah untuk kepentingannya dan menurunkan ego cuma untuk menghardagai dirinya. Pada saat itulah sifat egois pada diri anda akan keluar. Anda juga harus mempunyai keinginan yang sama berharganya dengan mereka. Maka disitu mereka akan merasa bahwa keinginan anda itu ternyata jauh lebih berharga dibandingkan keinginan mereka.
Anda yang memiliki pendapat yang sama kuatnya dengan mereka akan merasakan bahwa anda pun berhak untuk ikut mempertahankan pendapat anda. Mengambil keputusan dan melaksanakannya haruslah mempermasalahkan pendapat mereka. Maka anggapkan anda sendang egosi pada saat itu. Karena memang anda sedang berusaha kuat untuk mempertahankan yang yang mmang semestinya anda pertahankan.
‘’Bolehlah Mereka Memberi Anda Saran dan Masukan, Atau Mungkin Mendebat Pendapat Anda, Namun Anda Tetap Pada Pendirian Anda. Ini Bukan Keras Kepala, Hanya Saja Anda Memang Sedang Berusaha Keras Untuk Menjadi Diri Sendiri’’.
Anda yang sedang keluar dari zona nyaman atas hubungan yang telah terjalin akrab dengan mereka. Ini bukan mengalah, hanya saja karena ini menghargai hubungan tersebut, lalu anda mengabaikan apa yang memang seharusnya anda perjuangkan dan perhatahankan. Kadangkala anda pun perlu untuk mengeluarkan sifat-sifat buruk anda untuk digunakan menghadapi persoalan-persoalan yang sulit seperti ini. Salah satunya adalah dengan cara sifat egois seperti tadi.
Bersikap egois bukan berarti anda terus-menerus mementingkan diri sendiri, hanya saja itu merupakan cara anda untuk bisa mempertahankan apa yang memang semestinya anda miliki atau sesuatu hal yang memang harus anda lakukan. Sifat egois itu ada kaitannya dengan logika berfikir. Tidak berarti tidak mengikutsertakan hati nurani disaat sedang mengambil keputusannya. Hanya saja ini perlu dikelola dan dikendalikan secara apik sehingga sifat egois yang muncul dari dalam diri anda bukan sifat yang sangat buruk sekali.
Egois sesekali juga tidak masalah, sebab anda pun sebenarnya juga mempunyai kepentingan dan pendapat yang memang harus dipertahankan. Disamping itu juga supaya anda lebih peduli terhadap diri sendiri. Tidak melulu soal mereka yang selalu anda pikirkan. Anda pun juga memiliki kehidupan sendiri yang harus anda perhatikan. Bagaimana bisa anda akan bersikap peduli kepada mereka sedangkan dengan diri anda sendiri saja anda malah bersikap acuh tak acuh?
Namun sahabat sekalian, ini bukan berarti anda harus bersikap egois secara terus menerus ya. Ini juga bukan sikap yang baik. Boleh sesekali sifat buruk itu muncul, namun jangan terlalu berlebihan apalagi sampai keseringan. Sebab efek sampingnya akan langsung berdampak pada hubungan akrab anda yang sendang anda jalani dengan mereka.