7 Mitos Ini Jangan Anda Percaya Disaat Anda Mengasuh Bayi

Setelah menjalani serangkaian prosesi pernikahan dan telah resmi jadi seorang suami istri, lahirnya si buah hati akan menjadikan kehidupan berumah tangga terasa lebih sempurna lagi. Namun, tanpa pemahaman dan pemahaman yang cukup, mempunyai buah hati untuk pertama kali bisa menjadi tantangan yang begitu sulit dan sangat merepotkan. Itulah sebabnya kenapa, ‘campur tangan’ dari kedua orang tua ataupun mertua pastinya tidak lepas dari hidup anda bersamaan dengan keluarga kecil yang kini anda punya. Kadangkala, disebabkan oleh pengalaman yagn dipunyai oleh orangtua maupun mertua, mereka selalu merasa bahwa anda kurang bisa di dalam mengurus si buah hati secara mandiri. Sebenarnya, tidak menjadi persoalan juga kalau mereka hanya sekedar membantu anda. Namun sebagai catatan, upayakan anda selalu mengingatkan orangtua ataupun mertua anda tentang beberapa mitos yang masih saja mereka percayai mengenai pengasuhan bayi.

 image by : pixabay.com

Beberapa anjuran-anjuran leluhur yang sudah Hipwee Wedding rangkum di bawah ini justru sebetulnya bahaya, lho!

1. Mitos 40 hari, dimulai dari memotong kuku sampai dengan mengurung diri di dalam rumah. Ternyata anggapan ini banyak kelirunya!


Pastinya anda pernah mendengar saran ini dari para orangtua, ‘mengurung diri’ sampai 40 hari dan memotong kuku sang bayi sesudah melewati masa 40 hari usianya. Kedua mitos tersebut tidak boleh lagi anda percaya. Yang benar adalah, bahwa bayi tidak boleh diajak keluar tempat yang ramai karena bisa menyebabkan si buah hati terkena kuman atau virus, sebab imun pada bayi masih sangat lemah. Sementara itu, kuku yang panjang jangan dibiarkan memanjang, segeralah potong sampai dengan setidaknya 40 hari. Karena jika kuku dibiarkan memanjang maka akan membahayakan bayi anda.

Baca Juga :
6 Mitos Tentang Tubuh Manusia Yang Sudah Terlanjur Salah Kaprah, Tapi Masih Anda Percaya
8 Mitos Hubungan Yang Menandakan Bahwa Pasangan Bahagia, Namun Benarkan Demikian? 

2. Jangan terlalu lama megenakan sarung tangan pada buah hati anda, apalagi kalau anda lakukan setiap saat. Hal itu sangat tidak baik untuk motorikya kelak.

Biasanya, para orang tua zaman dahulu akan mengenakan sarung tangan dan juga sarung kaki kepada bayi setiap saat. Semestinya kedua sarung ini hanya boleh digunakan saat udara sedang dingin dan saat dia tidur ataupun saat anda tinggal sebentar, supaya kuku jarinya tidak melukai bagian tubuhnya yang lain. Padahal, bayi yang terlalu sering dipakaikan sarung tangan dan kaki, maka akan berpengaruh terhadap indera perasa dan motoriknya saat beranjak dewasa nantinya.

3. Usahakan untuk tidak membebat bayi anda dengan gurita terlalu lama. Sebab kebanyakan para orang tua zaman sekarang sering kali melakukan tindakan konyol ini.

Masih banyak orang tua yang membebat bayinya dengan memakai gurita dengan tujuan supaya perutnya tidak kembung? Ini juga merupakan mitos yang salah kaprah. Justru gurita bisa menjadikan organ tubuhnya mengalami gangguan di dalam pertumbuhan sebab terlalu ketatnya gurita yang dipakaikan. Disamping itu, membebat bayi terlalu kencang juga bisa mengganggu pernapasannya.


4. Sama halnya seperti gurita, membedong kaki bayi juga tidak terlalu bagus bagi tumbuh kembangnya.
Bedong yang dipakaikan pada bayi juga dapat menimbulkan masalah serius suatu hari nanti.


Menurut penuturan Dr Attila Dewanti, SpA (K), penggunaan bedong itu cukup dilakukan saat selesai mandi atau saat cuaca sedang dingin, sebagaimana yang dilansir dari laman Kompas. Tujuan dari penerapan bedong hanya untuk menjaga bagi agar hangat, bukan untuk menjadikan kakinya jadi sempurna. Justru hal ini malah bisa menghambat pertumbuhan tulang kaki dan motoriknya.

5. Tidak ada hubungannya mencukur rambut sang bayi dengan harapan supaya rambut nya nanti bisa tumbuh tebal dan indah. Atau menarik-naik hidung supaya lebih mancung.
Ada yang berkata bahwa rambut bayi yang masih baru haruslah dicukur terlebih dahulu supaya nanti saat dia tumbuh besar, maka rambutnya nanti akan lebih tebal dan lebih indah. Namun pada kenyataannya, ini semua hanyalah mitos belaka. Sama seperti hidung, rambut pun juga terpengaruh oleh adanya gen dari kedua orang tuanya. Sementara itu, hidung yang terus menerus ditarik tidak akan pernah membuatnya jadi mancung. Bahkan hal ini malah bikin hidungnya jadi iritasi. Kalau sudah begitu, tentunya si bayi juga yang akan menanggung akibatnya.

6. Menurut para leluhur, di saat menyusui untuk pertama kalinya, ASI harus dibuang terlebih dahulu sebab dianggap telah basi.

Wah, ini kan ASI, bukan susu sapi! Orang zaman dulu percaya bahwa ASI yang baru pertama kali keluar haruslah dibuang lebih dulu. Alasannya karena adanya kekhawatiran orang tua bahwa ASI tersebut telah basi sebab warnanya kekuning-kuningan. Padahal, justru ASI yang pertama kali keluar dari payudara sang Ibu banyak mengandung kolostrus yang terkandung banyak sekali nilai gizi dan zat-zat pertahanan tubuh yang tentu saja sangat dibutuhkan oleh bayi. Jadi, buang jauh-jauh tentang pendapat ASI basi.

7. Jangan melakukan bercanda dengan melemparkan bayi ke atas, kemudian menangkapnya kembali, Ini sangatlah bahaya sekali!    
Pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan cara yang sudah kuno ini; melemparkan bayi ke udara dan kenangkapnya kembali ataupun mengayun-ayukan bayi di tangan dengan tengkurap supaya dia terbahak bahak. Tolong anda catat baik-baik, hal ini akan berakibat pada Saken Baby Syndrome (SBS), Abusive Head Trauma, Shaken Impact Syndrome, Infant Whiplash Syndrome dan Inflicted Head Injury yang merupakan cidera yang serius pada otak bayi yang juga mengakibatkan rusaknya fungsi-fungsi syarat dari otak. Hal ini sangat mengerikan, bukan? Sebetulnya, ada banyak sekali mitos yang berasal dari para leluhur yang terkadang masih suka diterapkan pada anak-keturunannya. Sebagai seorang generasi muda, mama muda bahkan papa muda sekalipun, cobalah untuk belajar lebih dalam lagi mengenai parenting. Karena hal ini jelas-jelas bisa membuat anda lebih  bisa memahami keadaan buah hati anda sendiri. ya, jika bisa sih jangan mempercayakan tumbuh-kembang anak-anak anda kelak kepada babysitter ataupun keluargamu. Sebab biar bagaimanapun juga, mereka bukanlah ibunya.



Sumber Rujukan : Hipwee.Com


8 Mitos Hubungan Yang Menandakan Bahwa Pasangan Bahagia, Namun Benarkan Demikian?

Kenapa si dia tidak pernah jemput anda ya? Apakah kalian sedang marahan? Kok anda tidak pernah bercerita tentang pasangan anda? Sebenarnya anda bahagia atau tidak sih bersama dengan dia? Kita seringkali dicekoki bahwa kalau tidak begini dan begitu, itu menunjukkan bahwa hubungan anda dengan si dia sedang tidak bagus. Bahwa jika pendapat selalu berbeda, lebih baik menyudahi hubungan saja. Bahwa kalau anda dan dia memiliki ketertarikan yang sama, itu menunjukkan bahwa memang kalian cocok dari sananya. Ataukah anda harus ini dan itu agar hubungan anda dengan dia bisa langgeng hingga pelaminan, bahkan sampai dengan ajal menjemput.


Image by : pixabay.com

Nah, inilah hal-hal yang telah terlanjur dipercaya oleh banyak orang sebagai sebuah indikatr pasangan yang bahagia dan akan langgeng dalam waktu yang lama, padahal sebenarnya hanya mitos saja. 

1. Harus memiliki ketertarikan pada hal yang serupa, agar obrolan bisa nyambung terus. Padahal perbedaan itu malah justru bisa menjadikan hubungan kalian semakin berwarna. Kalau anda seorang dokter, maka sebaiknya anda mencari pasangan yang seorang dokter pula. Disamping kalian mempunyai ketertarikan pada hal yang serupa sehingga bisa lebih nyambung saat ngobrol, anda dan dia juga akan lebih gampang untuk saling memahami satu sama lain. Kalau anda dokter, jangan mencari pasangan yang profesinya seorang seniman. Nanti bakalan tidak nyambung dan akan berakhir pada kegagalan. Nah, seringkali hal ini mudah dipercaya. Bahwa anda dan dia, minimal mempunyai satu ketertarikan di hal yang sama. Padahal perbedaan itu justru bisa menjadikan hubungan lebih berwarna. Ketertarikan kalian di hal yang berbeda, bisa jadi alat tukar cerita yang membuat hubungan semakin hangat.

Baca Juga :
Berkaitan Dengan Pohon, 5 Mitos Ini Masih Dipercaya Di Indonesia
Mengungkap Mitos Vs Fakta Seputar Kehamilan Yang Sering Dibicarakan Orang

2. Harus paham sepenuhnya terhadap perasaan dari pasangan masing-masing, sebagai tanda saling sayang sepenuhnya. Padahal sebetulnya semuanya itu harus dikomunikasikan supaya tidak terjadi salah paham. Agar kalian bisa dikatakan sebagia pasangan yang bahagia yang akan langgeng selama-lamanya, anda juga dituntut untuk senantiasa memahami perasaan dari pasangan masing-masing. Itulah yang menjadi sebuah tanda dan bukti bahwa anda sayang pada pasangan. Dengan demikian baik anda ataupun dia, tidak perlu lagi mengkomunikasikan apa yang anda rasakan dan anda butuhkan. Anda dan dia wajib harus bisa jadi penyayang, yang dapat membaca pikiran dari pasangan hanya dengan cara melihat matanya. Padahal persolan apapun juga memang harus segera dibicarakan, Supaya tidak ada salah satu pihak yang gagal paham, dan perasaan masing-masing bisa terungkapkan.

3. Tak pernah membantah apa kata dari pasangan, dan oleh karenanya tak pernah bertengkar. Pasangan yang bahagia juga pernah bertengkar, lalu saling memaafkan. Terutama untuk perempuan, seringnya dilarang untuk membantah apa yang dikatakan pasangan. Anda harus selalu menurut dan bilang iya-iya saja, sebab pasangan anda tahu mana yang lebih baik untuk hubungan kalian. Dengan begitu, hubungan anda akan jauh dari masalah seperti pertengkaran dan perdebatan. Pasangan yang bahagia jelas yang senantiasa mesra dan tak pernah bertengkar. Mitos ini jelas tak bisa dipertanggung jawabkan sepenuhnya. Merupakan hal yang wajar jika ada perbedaan pendapat. Sekali atau dua kali pertengkaran itu memang biasa, sebab memang tidak selamanya kalian akan sejalan. Bertengkar, dan memaafkan justru akan jadi suatu tanda bahwasanya anda dan dia sama-sama sudah dewasa.

4. Melakukan apapun juga harus secara bersama, sebab hidup satu hanya untuk yang lainnya. Padahal hubungan itu juga membutuhkan ruang untuk bisa sama-sama berkembang. Ih kompak banget mereka berdua. Kemana saja selalu berdua. Lengket abis. Pasti mereka akan jadi pasnagan yang langgeng. Lancarnya komunikasi menjadi sebuah kunci berhasil tidaknya suatu hubungan. Memang benar bahwa anda selalu mengharapkan pasangan anda selalu menemani anda di dalam suka maupun duka. Anda juga akan bahagia kalau pasangan anda selalu setia menemani anda kema saja. Namun tidak berarti bahwa anda dan pasangan anda lebih sering menghabiskan waktu secara sendiri-sendiri, itu bukanlah pasangan yang bahagia. Toh anda dan dia memiliki hidup masing-masing, dan cita-cita sendiri yang harus segera dikejar. Kalian berdua sama-sama membutuhkan ruang, untuk bisa mengembangkan diri jadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya.

5. Sama-sama romantis, dan tidak terlihat mesra di setiap suasana. Padahal cinta itu sebenarnya bisa diwujudkan dengan bermacam cara, tidak Cuma manisnya kata-kata. anda kapan sih bisa romantis seperti cowok-cowok drama korea? Orang seringkali menyamakan arti pasangan yang bahagia dengan romantismen semata. Kalau terdapat pasangan yang tampak mestra dan sering-sering mengumbar kata-kata cinta, kesimpulan bisa dengan mudah diambil, bahwa mereka merupakan pasangan yang begitu saling menyayangi dan bahagia. Padahal sebenarnya itu belum tentu juga. Kata-kata yang sangat indah belum tentu mewujudkan bentuk cinta yang dalam. Cinta masih bisa diwujudkan dalam bentuk-bentuk lainnya yang tidak kalah indah. Perwujudan cinta dari kata hanyalah salah satunya saja. Tindakan dan kesediaan untuk senantiasa bersama di dalam senang maupun susah, sudah lebih dari perwujukan kata-kata cinta itu sendiri. Lagipula, kalau pasangan anda memang bukan orang yang romantis, pastinya akan susah untuk mengharapkan perlakuan-perlakuan yang manis. Tentunya itu bukan dikarenakan dia tidak mencintai anda, namun karena dia memiliki acara sendiri untuk menunjukkan cintanya.

6. Harus mempunyai pandangan yang sama atas berbagai macam hal, sebab itulah yang bisa mempersatukan. Padahal pertukaran pikiran justru bisa menjadikan hubungan makin erat dan kuat. Sama halnya seperti ketertarikan kepada suatu hal, pasangan yang berbahagia juga seringkali diartikan sebagai pasangan yang selalu merasa kompak dan sepaham kepada segala hal. Dengan segala macam bentuk pemahaman bersama ini, anda dan pasangan juga tidak pernah bertengkar apalagi berdebat. Padahal pendapat yang berbeda justru bisa dijadikan sarana untuk saling bertukar pikiran. Dari sana, pemikiran dan pengetahuan anda bisa saja makin berkembang. Dengan demikian, hubungan kalian selalu berkembang, dengan berkomunikasi dengan cara yang baik, dan masing-masing saling belajar untuk bisa mengharga perbedaan pendapat.

7. Harus senantiasa berkorban untuk pasangan, sebab itulah arti cinta yang sesungguhnya. Padahal hubungan itu juga harus dipikirkan secara rasional. Lalu anda juga diberi tahu, bahwa inti dari sebuah hubungan adalah pengorbanan. Cinta itu adalah pengorbanan. Oleh sebab itu, kalau anda masih egois dan tidak mau berkorban untuk pasangan anda, maka anda tiak akan bisa lebih lama mempertahankan hubungan. Memulai hubungan, memang bermakna kita mengikis sedikit demi sedikit sifat egois kita agar kita lebih bisa menghargai pasangan kita. Tapi hubungan itu juga membutuhkan suatu logika yang rasional. Ada batasan yang jelas, tetang sejauh mana pengorbanan itu bisa diberikan. Lagipula, hubungan itu wajib dipertahankan oleh dua orang. Bila Cuma satu orang saja yang terus-menerus berkorban, sementara yang lainnya tidak pernah memperjuangkannya, untuk apa? Kesamaan dalam segala hal, kemesraan dan juga selalu bersama bersama tidaklah bisa jadi patokan apakah seseorang itu bahagia dengan hubungannya atau tidak. Selalu kompak dan mesra, kemana saja bersama, belum tentu itu akan bisa berlangsung dalam waktu yang lama. Sementara yang masing-masing lebih banyak menghasilkan waktu sendiri, tidak pernah terlihat mesra-mesraan, belum tentu pula bisa dikaterogikan sebagai pasangan yang segera berpisah. Namun disini yang lebih penting adalah, anda tidak perlu repot memakai standar orang lain yang memperolah bahagia. Sebab hubungan itu yang mengalami adalah kalian berdua. Bahagia ataupun tidak, hanya anda dan dialah yang merasakannya.


6 Mitos Tentang Tubuh Manusia Yang Sudah Terlanjur Salah Kaprah, Tapi Masih Anda Percaya

Pada zaman yang serba canggih dan cepat ini, pertukaran informasi bisa terjadi secara langsung sebab orang dituntut untuk senantiasa update dengan informasi-informasi terbaru. Media sosial merupakan salah satu wadah untuk saling bertukar informasi, dan semua orang yang aktif di dunia internet dan pastinya mempunyai media sosial, baik itu hanya sekedar eksis saja ataupun mengikuti perkembangan informasi. Jika dulu pertukaran informasi berjalan sangatlah lambat, itu dikarenakan terbatasnya sumber data. Dan kini, kita sudah bisa mengucapkan selamat datang informasi. Suka atau tidak suka kini kisa sudah memasukinya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat. Namun, tidak seluruh informasi merupakan hal yang benar, bahkan terdapat beberapa informasi yang justru bisa menyesatkan dan mengakibatkan banyak kerugian. Tubuh kita juga tidak bisa dilepaskan dari informasi yang salah tadi. Dikarenakan lamanya kita mendapatkan informasi, dan banyak orang yang juga mempercayainya, bahkan kita seringkali menganggap bahwa mitos-mitos tentang tubuh manusia adalah suatu kebenaran mutlak.



Lalu apa saja sih mitos tentang tubuh manusia yang selama ini sering salah kaprah?

1. Rambut yang bercabang bisa disembuhkan dengan sampo    


Banyak dari kalangan wanita yang gemar mencatok ataupun mewarnai rambutnya. Kalau tidak diserta denganperawatan yang cukup, masalah paling diketahui wanita bisa muncul yakni rambut jadi bercabang. Masalah disini bisa muncul saat lapisan luar pelindung rambut rusak sehingga memaparkan inti rambut yang akan rentan terhadap adanya kerusakan. Yang menjadi motos adalah, dengan memakai sampo, rambut yang bercabang akan kembali normal seperti sedia kala. Namun faktanya, penggunaan sampo ataupun obat rambut tidaklah mampu menyembuhkan rambut yang sudah bercabang. Karena kondisi rambut bercabang adalah rambut yang sudah mengalami taraf tidak bisa disembuhkan lagi. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memotong sebagian rambut yang bercabang. Untuk langkah pencegahan ke depan, anda bisa menggunakan perawatan yang cukup disaat melakukan riasan rambut dan sisir rambut pada saat rambut basah supaya lebih mudah untuk diatur.

Baca Juga :
7 Mitos Tentang Makanan Ini Sebaiknya Anda Abaikan
5 Mitos dan Fakta Menarik Seputar Pisang 

2. Wortel Bisa Menyembuhkan Penglihatan

Penglihatan merupakan salah satu indra yang paling penting dari bagian tubuh kita. Namun, dengan bertambahnya usia seseorang dan bermacam faktor lainnya, maka mata kita sudah tidak seperti dulu lagi dan terjadi penurunan kualitas penglihatan. Alhasil, kita memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk bisa melihat secara baik. Mitos yang beredar adalah dengan makan wortel kita akan mempunyai penglihatan yang baik seperti semula. Faktanya, makanan favorit dari Gugs Bunny ini tidak bisa mengembalikan kondisi mata kita seperti semula. Wortel itu sayuran yang kaya akan karotena. Kandungan ini merupakan substansi yang penting untuk diubah jadi vitamin A oleh tubuh. Vitamin A sangat penting perannya untuk kesehatan mata dan bisa mencegah penurunan kualitas penglihatan lebih lanjut. Orang yang kekurangan vitamin A yang signifikan bisa mengakibatkan kebutaan. Beberapa cara untuk mengatasi penglihatan yang sudah berkurang adalah memakai kacamatan ataupun lensa kontak, bisa juga melalui operasi plastik.

3. Bermain Game Online Mengakibatkan Anak Suka Melakukan Kekerasan    

Keberadaan game online sudah banyak sekali beredar dan bisa dengan mudah dimainkan oleh semua kalangan. Hal ini berlaku baik bagi kalangan anak-anak maupun dewasa. Wacana untuk pemblokiran game online oleh KPAI pun sempat juga jadi perbincangan yang cukup ramai, dan akhirnya banyak para developer game yang sempat resah. Terus, apakah dengan bermain game online denga tema kekerasan, seperti berkelahi dan tembak-tembakan akan cenderung membentuk kepribadian si anak untuk melakukan tindakan kekerasan? Ternyata faktanya tidak ada korelasinya yang jelas diantara memainkan game online dengan tema kekerasan terhadap sikap dan kepribadian anak. Banyak sekali faktor-faktor yang bisa menyebabkan si anak untuk melakukan tindakan kekerasan, contohnya bisa berupa orang tua yang sering bertengkar, salahnya pergaulan, ataupun dari acara televisi yang dia tonton. Terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh anak biasanya disebabkan oleh berbagai informasi yang salah. Sehingga banyaknya informasi-informasi yang salah dan memenuhi otaknya tersebut menjadikannya sebagai anak yang menganggapnya ‘’benar’’ untuk dia lakukan. Memang benar, dengan memainkan games online yang bertemakan kekerasan bisa meningkatkan agresivitas seorang anak, teteapi jika hal tersebut dilakukannya tanpa pemahaman yang baik. Peran dari orang tuah dan lingkungan sekitarnya sangatlah penting. Hal ini untuk mendorong si anak untuk berkembang ke arah yang benar sehingga dia mengetahi mana yang benar dan mana yang salah.

4. Gula Bisa Menyebabkan Anak Mejadi Hiperaktif

Gula merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan oleh tubuh. Banyak orang yan berkata bahwasanya membiarkan anak mengonsumsi gula secara berlebihan bisa mengakibatkan si anak hiperaktif. Namun apakah informasi ini benar adanya? Faktanya, beberapa studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa antara konsumsi gula berlebihan dengan perilaku hiperaktif seorang anak. Gula memang bisa menjadi sebuah cadangan energi tubuh, namun tidak berpengaruh pada pola tersebut.
Tentu saja mengonsumsi gula dalam batas yang wajar selalu dianjurkan supaya tidak mengakibatkan masalah kesheatan, seperti terjadinya sakit gigi dan obesitas.

5. Permen Karet Yang Terlanjur Tertelan akan Tinggal di Dalam Lambung Dalam Waktu Yang Lama

Beberapa dari kita suka dengan permen karet, bahkan ada yang hingga tidak mampu lepas dari mengunyah permen yang satu ini. Pada waktu kecil, kita mungkin pernah merasakan repotnya makan permen karet. Ya, namanya juga masih anak-anak, maka kesialan pun bukan suatu yang aneh jika ada seorang anak yang tidak sengaja menelan permen karet yang dikunyahnya tersebut. Bahkan ada orang dewasa yang juga mengalami hal yang sama dikarenakan faktor ketidaksengajaan. Mitonsya, permen karet yang terlanjur tertelan akan membuatnya tinggal di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Namun faktanya tidaklah demikian, sebab permen karet tidak bisa dicerna sebab memang untuk dikunyah saja. Akan tetapi, sesuatu yang tidak mampu dicernah oleh tubuh makan akan tetap ke dalam saluran pembuangan, begitu pun juga dengan permen karet. Jadi, jika anda saat ini tidak sengaja telah menelan permen karet, maka anda tidak perlu terlalu khawatir.

6. Manusia itu Ada Yang Lebih Dominan Otak Kirinya dibandingkan dengan Otak Kanannya

Otak manusia itu adalah organ yang mengatur segala macam aktivitas yang kita lakukan. Bayangkan bahwa ada jutaan syaraf yagn bekerja setiap hari tanpa hentinya. Mitosnya, ada orang yang lebih dominan memakai otak kiri sebab ia sering berfikir secara logis dan ada orang yang lebih dominan memakai otak kannya, sebab ia lebih kreatif. Faktanya, otak kita memang punya bagian-bagian tertentu, tetap tetap bekerja sepenuhnya disaat kita melakukan suatu aktivitas. Pada waktu kita berfikir secara logis ataupun sedang melakukan hal-hal kreatif, seluruhnya memerlukan sinergi yang baik diantara bagian-bagian otak. Nah, itulah tadi tentang 6 Mitos Tentang Tubuh Manusia Yang Sudah Terlanjur Salah Kaprah, Tapi Masih Anda Percaya.

Sumber Rujukan : Hipwee.Com


Kategori

Kategori