Pada akhir 90-an, pasar ponsel dunia dibuat terkejut oleh sepak terjang Vertu. Bagaimana tidak, satu produk signature besutan Vertu bisa dibanderol ratusan hingga triliunan rupiah. Lahir pada 1998, pada awalnya Vertu merupakan bagian dari Divisi Nokia. Memproduksi ponsel dengan harga selangit tidak membuat vertu kehilangan pasar.
Image : www.wired.com
Meski relatif terjangkau, Vertu tetap memproduksi ponsel dalam jumlah terbatas. Prinsip utama Vertu adalah penggunanya akan menjadi pusat perhatian. Maka tidak aneh jika merek ini digunakan oleh kalangan taipan hingga selebritas. Yang membuat harga produk Vertu sangat mahal memang bukan vitur, melainkan proses produksinya yang istimewa.
Baca Juga :
Jangan Biarkan Laptop Terus Menerus Dicas Tanpa Dicabut Karena Itu Berbahaya
Kampung Blogger Yang Sukses di Pedalaman Kalimantan
Sementara pada umumnya perusahaan teknologi melibatkan banyak divisi untuk membuat satu produk, lain halnya dengan Vertu. Setiap pekerja Vertu bertanggung jawab membuat ponsel dari awal hingga akhir dari perancangan hingga siap jual. Itu sebabnya setiap ponsel dibubuhi signature atau tanda tangan sang pembuat hingga memiliki ciri khas.
Untuk membuat ponsel setiap pekerja juga dibekali peralatan khusus. Jadi eksklusifitas betul-betul dijalankan dalam membuat ponsel. Soal detail juga tidak luput dari perhatian Vertu. Pemasangan baut misalnya, tidak dilakukan dengan mesin tapi harus dilakukan manual oleh pekerja. Proses pembuatan ponsel secara hangmade inilah yang membuat harga ponsel melambung.
Namun tidak bisa dipungkiri, ide membubuhkan kemewahan pada ponsel juga menjadi faktor. Vertu terkenal menggunakan elemen atau bahan yang tidak biasa dalam setiap produknya. Seperti layar sentuh bermateri titanium, cristal safir, hingga berlian. Lalu bodi ponsel terbuat dari kulit hewan dan suara laud speaker berkualitas bioskop.
Pada 2012, Nokia resmi melepas Vertu. Sejak saat itu Vertu sempat berpindah-pindah kepemilikan. Vertu juga beralih ke sistem operasi android sebagai platform pilihan. Apa mau dikata, ditengah persaingan ponsel yang dengan keunggulan vitur dan harga terjangkau, menjajakan kemewahan bukan strategi bisnis yang bagus. Vertu dilaporkan tidak sanggup membayar utang kepada kreditur sebesar 2,1 Triliun Rupiah sehingga bersiap gulung tikar.
Baca Juga :
Jangan Biarkan Laptop Terus Menerus Dicas Tanpa Dicabut Karena Itu Berbahaya
Kampung Blogger Yang Sukses di Pedalaman Kalimantan
Sementara pada umumnya perusahaan teknologi melibatkan banyak divisi untuk membuat satu produk, lain halnya dengan Vertu. Setiap pekerja Vertu bertanggung jawab membuat ponsel dari awal hingga akhir dari perancangan hingga siap jual. Itu sebabnya setiap ponsel dibubuhi signature atau tanda tangan sang pembuat hingga memiliki ciri khas.
Untuk membuat ponsel setiap pekerja juga dibekali peralatan khusus. Jadi eksklusifitas betul-betul dijalankan dalam membuat ponsel. Soal detail juga tidak luput dari perhatian Vertu. Pemasangan baut misalnya, tidak dilakukan dengan mesin tapi harus dilakukan manual oleh pekerja. Proses pembuatan ponsel secara hangmade inilah yang membuat harga ponsel melambung.
Namun tidak bisa dipungkiri, ide membubuhkan kemewahan pada ponsel juga menjadi faktor. Vertu terkenal menggunakan elemen atau bahan yang tidak biasa dalam setiap produknya. Seperti layar sentuh bermateri titanium, cristal safir, hingga berlian. Lalu bodi ponsel terbuat dari kulit hewan dan suara laud speaker berkualitas bioskop.
Pada 2012, Nokia resmi melepas Vertu. Sejak saat itu Vertu sempat berpindah-pindah kepemilikan. Vertu juga beralih ke sistem operasi android sebagai platform pilihan. Apa mau dikata, ditengah persaingan ponsel yang dengan keunggulan vitur dan harga terjangkau, menjajakan kemewahan bukan strategi bisnis yang bagus. Vertu dilaporkan tidak sanggup membayar utang kepada kreditur sebesar 2,1 Triliun Rupiah sehingga bersiap gulung tikar.
Sumber : CNN Indonesia