Pengalaman Menjadi Anak Band

Assalamualaikum Wr.Wb. Sahabatku sekalian. Bagaimana kabar kalian? Baik baik saja bukan. Oke, pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah artikel pengalaman saya pribadi menjadi bermain Band. Memang band saya ini bukan bank beneran yang sudah jadi dan sudah berkomitmen menjadi band besar. Namun band saya ini adalah band iseng yang didirikan sewaktu saya SMU dulu. Sekitar tahun 1999 sampai tahun 2001 belantikan musik Indonesia sedang digemparkan oleh beberapa band yang besar seperti Dewa 19, Sheila on Seven, Padi, Jamrud, Boomerang  dan band band lain di eranya yang sedang bersaing menjadi band terbaik di negeri ini. Dengan persaingan yang ketat ini maka mereka berlomba – lomba membuat suatu lagu yang bisa menjadi platinum pada masa itu.

Baca Juga :
Beban berat seorang ayah
Kisah Saya Saat Masa Sekolah

Saya mulai menyukai dan sering mendengarkan lagu lagu mereka sejak saya berada di kelas 2 SMU. Cukup terlambat bukan? Hehehe. Maklumlah pada saat saya kelas dua memang saya sedang menjadi anak kost baru. Di tempat kost saya hampir setiap hari diputar musik-musik band yang sedang ngetrend dan menjadi favorit. Teman satu kost saya kebetulan adalah seorang basis. Dia pernah membawa gitar ke tempat kost. Kamar kostnya bersebelahan dengan kamar kost saya. Dia sering bermain gitar di dalam kamar dan saya seringkali ikut nimbrung di dalam kamar hanya sedekar bernyanyi bersama ataupun Cuma pengen ngobrol saja. Teman saya ini namanya Zeni. Dia anak asli Surabaya. Tempat tinggalnya tak jauh dari stasiun pasar turi.

Zeni memang anaknya nakal alias bandel. Dia bisa berada di tempat kost saya karena awalnya dia memang dipindahkan oleh keluarganya ke luar kota supaya dia bisa berubah. Maka dikirimkanlah di ke Kediri untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya disana. Dari zeni lah saya mulai bisa memainkan gitar. Kemudian selain saya diajari cara bermain gitar, dia juga suka mengajak saya berkunjung ke rumah temannya yang biasanya bermain band bersamanya. Teman zeni ini adalah seorang gitar melodis. Dia anak STM asli. Dari dialah saya juga banyak belajar bagaimana cara bermain melodi. Karena saya mulai tertarik dengan permusikan tanah air, maka trend gitar saat itu cukup tinggi.

Akhirnya saya memutuskan untuk membeli gitar sendiri, itung itung sambil belajar sendiri biar bisa lancar. Sebab kalau ingin lancar namun gitarnya tetap minjam sama orang maka itu sih sama aja bohong dan omong kosong. Akhirya setelah saya mulai lancar memainkan kunci-kunci gitar dan lancar dalam menyanyikan sebuah lagu, maka salah satu teman kelas saya mengajak saya untuk mendirikan band sendiri. Kebetulan juga teman saya ini memiliki tetangga yang jago bermain melodi. Namannya danang dan biasa dipanggil konang. Walaupuan anaknya kecil, tapi fillingnya sangat bagus dalam bermain gitar. Nah semenjak itulah kami akhirnya dikumpulkan dan menjadi sebuah nama band yang saya beri nama BAR band.

Kenapa namanya BAR band? Sebab arti bar ialah bubar dan ini menunjukkan bahwa setelah kami semua lulus sekolah menengah atas, kami akan saling berpisah dan tentunya dengan cara masing-masing. Untuk bagian vocal diisi oleh kaser, bagian bass saya sendiri, bagian melody danang, dan bagian drum dwi. Contoh musik yang kami mainkan seperti Jamrud, Boomerang, Sheila on Seven, Padi dan lain – lain. Untuk urusan skill tidak usah ditanya, sebab ditanyapun akan percuma karena memang kami amat amatiran. Sama sekali bukan band profesional yang sudah rapi. Cara kami berlatihpun sederhana, yaitu dengan cara dirumah masing-masing dan penyatuannya langsung di studio musik. Uniknya disini, tempat kami menyewa band adalah rumah biasa.

Di dalamnya tidak ada peredam. Dan semua alat musik dipajang di meja tamu. Terus bagaimana reaksi istri saya? Saya rasa dia fine-fine ajah tuh belum ada komen. Selama kami main band, kami hanya main di tiga panggung saja. Pertama panggung sekolah saat acara ulang tahun sekolah, kedua panggung rumah dwi saat kakaknya nikahan. Dan yang ketiga adalah yang paling keren menerut saya karena saat itu adalah saat yang tak terlupakan. Saya mengikuti parade band lokal dan kami ikut di dalamnya. Yang hebat disini adalah bahwa penyelenggara acara parade ini adalah salah satu Radio Musik swasta di wilayah Tulungagung Jawa Timur. Acara parade band ini disiarkan langsung dari Jaya FM dan dilaksanakan setiap malam minggu untuk menemani para pendengar setianya.

Saat itu band kami adalah band penutup dan kami menampilkan 2 buah lagu yaitu sweet child of mine milik GNR dan extravaganza dari boomerang. Agar momen ini bisa menjadi kenangan kami bersama, maka saat itu kami meminta salah satu teman kami untuk merekam dari radio jalannya parade band ini di rumahnya. Dan keesokan harinya teman saya tersebut menunjukkan kepada kami hasil rekamannya kepada kami. Kamipun senang luar biasa saat mendengarkan rekaman itu seakan akan kami sudah menjadi band sungguhan.

Nah, itulah segelintir kisah saya menjadi anak band di sekolah. Memang artikel ini dibuat asal-asalan dan sederhana, namun tulisan saya ini sebenarnya saya buat untuk saya sendiri dan sekedar berbagai cerita saya pada sahabat-sahabat sekalian. Demikianlah artikel ini saya buat dan terima kasih telah membacanya hingga tuntas. Wassalamualaikum wr.wr.


EmoticonEmoticon