Lalu apa saja sih mitos tentang tubuh manusia yang selama ini sering salah kaprah?
1. Rambut yang bercabang bisa disembuhkan dengan sampo
Banyak dari kalangan wanita yang gemar mencatok ataupun mewarnai rambutnya. Kalau tidak diserta denganperawatan yang cukup, masalah paling diketahui wanita bisa muncul yakni rambut jadi bercabang. Masalah disini bisa muncul saat lapisan luar pelindung rambut rusak sehingga memaparkan inti rambut yang akan rentan terhadap adanya kerusakan. Yang menjadi motos adalah, dengan memakai sampo, rambut yang bercabang akan kembali normal seperti sedia kala. Namun faktanya, penggunaan sampo ataupun obat rambut tidaklah mampu menyembuhkan rambut yang sudah bercabang. Karena kondisi rambut bercabang adalah rambut yang sudah mengalami taraf tidak bisa disembuhkan lagi. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memotong sebagian rambut yang bercabang. Untuk langkah pencegahan ke depan, anda bisa menggunakan perawatan yang cukup disaat melakukan riasan rambut dan sisir rambut pada saat rambut basah supaya lebih mudah untuk diatur.
Baca Juga :
7 Mitos Tentang Makanan Ini Sebaiknya Anda Abaikan
5 Mitos dan Fakta Menarik Seputar Pisang
2. Wortel Bisa Menyembuhkan Penglihatan
Penglihatan merupakan salah satu indra yang paling penting dari bagian tubuh kita. Namun, dengan bertambahnya usia seseorang dan bermacam faktor lainnya, maka mata kita sudah tidak seperti dulu lagi dan terjadi penurunan kualitas penglihatan. Alhasil, kita memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk bisa melihat secara baik. Mitos yang beredar adalah dengan makan wortel kita akan mempunyai penglihatan yang baik seperti semula. Faktanya, makanan favorit dari Gugs Bunny ini tidak bisa mengembalikan kondisi mata kita seperti semula. Wortel itu sayuran yang kaya akan karotena. Kandungan ini merupakan substansi yang penting untuk diubah jadi vitamin A oleh tubuh. Vitamin A sangat penting perannya untuk kesehatan mata dan bisa mencegah penurunan kualitas penglihatan lebih lanjut. Orang yang kekurangan vitamin A yang signifikan bisa mengakibatkan kebutaan. Beberapa cara untuk mengatasi penglihatan yang sudah berkurang adalah memakai kacamatan ataupun lensa kontak, bisa juga melalui operasi plastik.
3. Bermain Game Online Mengakibatkan Anak Suka Melakukan Kekerasan
Keberadaan game online sudah banyak sekali beredar dan bisa dengan mudah dimainkan oleh semua kalangan. Hal ini berlaku baik bagi kalangan anak-anak maupun dewasa. Wacana untuk pemblokiran game online oleh KPAI pun sempat juga jadi perbincangan yang cukup ramai, dan akhirnya banyak para developer game yang sempat resah. Terus, apakah dengan bermain game online denga tema kekerasan, seperti berkelahi dan tembak-tembakan akan cenderung membentuk kepribadian si anak untuk melakukan tindakan kekerasan? Ternyata faktanya tidak ada korelasinya yang jelas diantara memainkan game online dengan tema kekerasan terhadap sikap dan kepribadian anak. Banyak sekali faktor-faktor yang bisa menyebabkan si anak untuk melakukan tindakan kekerasan, contohnya bisa berupa orang tua yang sering bertengkar, salahnya pergaulan, ataupun dari acara televisi yang dia tonton. Terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh anak biasanya disebabkan oleh berbagai informasi yang salah. Sehingga banyaknya informasi-informasi yang salah dan memenuhi otaknya tersebut menjadikannya sebagai anak yang menganggapnya ‘’benar’’ untuk dia lakukan. Memang benar, dengan memainkan games online yang bertemakan kekerasan bisa meningkatkan agresivitas seorang anak, teteapi jika hal tersebut dilakukannya tanpa pemahaman yang baik. Peran dari orang tuah dan lingkungan sekitarnya sangatlah penting. Hal ini untuk mendorong si anak untuk berkembang ke arah yang benar sehingga dia mengetahi mana yang benar dan mana yang salah.
4. Gula Bisa Menyebabkan Anak Mejadi Hiperaktif
Gula merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan oleh tubuh. Banyak orang yan berkata bahwasanya membiarkan anak mengonsumsi gula secara berlebihan bisa mengakibatkan si anak hiperaktif. Namun apakah informasi ini benar adanya? Faktanya, beberapa studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa antara konsumsi gula berlebihan dengan perilaku hiperaktif seorang anak. Gula memang bisa menjadi sebuah cadangan energi tubuh, namun tidak berpengaruh pada pola tersebut.
Tentu saja mengonsumsi gula dalam batas yang wajar selalu dianjurkan supaya tidak mengakibatkan masalah kesheatan, seperti terjadinya sakit gigi dan obesitas.
5. Permen Karet Yang Terlanjur Tertelan akan Tinggal di Dalam Lambung Dalam Waktu Yang Lama
Beberapa dari kita suka dengan permen karet, bahkan ada yang hingga tidak mampu lepas dari mengunyah permen yang satu ini. Pada waktu kecil, kita mungkin pernah merasakan repotnya makan permen karet. Ya, namanya juga masih anak-anak, maka kesialan pun bukan suatu yang aneh jika ada seorang anak yang tidak sengaja menelan permen karet yang dikunyahnya tersebut. Bahkan ada orang dewasa yang juga mengalami hal yang sama dikarenakan faktor ketidaksengajaan. Mitonsya, permen karet yang terlanjur tertelan akan membuatnya tinggal di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Namun faktanya tidaklah demikian, sebab permen karet tidak bisa dicerna sebab memang untuk dikunyah saja. Akan tetapi, sesuatu yang tidak mampu dicernah oleh tubuh makan akan tetap ke dalam saluran pembuangan, begitu pun juga dengan permen karet. Jadi, jika anda saat ini tidak sengaja telah menelan permen karet, maka anda tidak perlu terlalu khawatir.
6. Manusia itu Ada Yang Lebih Dominan Otak Kirinya dibandingkan dengan Otak Kanannya
Otak manusia itu adalah organ yang mengatur segala macam aktivitas yang kita lakukan. Bayangkan bahwa ada jutaan syaraf yagn bekerja setiap hari tanpa hentinya. Mitosnya, ada orang yang lebih dominan memakai otak kiri sebab ia sering berfikir secara logis dan ada orang yang lebih dominan memakai otak kannya, sebab ia lebih kreatif. Faktanya, otak kita memang punya bagian-bagian tertentu, tetap tetap bekerja sepenuhnya disaat kita melakukan suatu aktivitas. Pada waktu kita berfikir secara logis ataupun sedang melakukan hal-hal kreatif, seluruhnya memerlukan sinergi yang baik diantara bagian-bagian otak. Nah, itulah tadi tentang 6 Mitos Tentang Tubuh Manusia Yang Sudah Terlanjur Salah Kaprah, Tapi Masih Anda Percaya.
Sumber Rujukan : Hipwee.Com
EmoticonEmoticon