Inilah salah satu sudut tempat tersimpannya sejuta kisah dan sejarah Jakarta, dialah Passer Baroe atau Pasar Baru. Kawasan Pasar Baru dulunya adalah pusat putaran ekonomi Jakarta. Oleh karena itu banyak warga merantau dan berjualan. Salah satunya ada sejarah kuliner yang cukup melegenda yakni Soto Padang.
Image : foodspotting.com
Salah satu kedai Soto tersebut bernama Soto Padang H.ST.Mangkuto. kedainya ramai dan jauh dari kata sepi, mencerminkan mantapnya cita rasa hidangan yang jadi sajian andalan berupa soto dari Rumah Gadang. Kuahnya pekat, rempah-rempahnya kuat dan pastinya lezat membuat para pecinta kuliner terpikat.
Baca Juga :
Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948
Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri
Menurut pelanggan setia bernama Tefani Kosasih menuturkan “Kebetulan kan aku ada keturunan Padang, jadi aku suka makanan Padang. Terus aku pernah cobain disini dari kecil dan memang rasanya enak sama dengan yang di Pandang sendiri sama rasanya. Jadi yang mau wisata kuliner, makan soto padang tidak usah jauh-jauh ke Padang, jadi ke Mangkuto aja”.
Soto juga menjadi pelepas rindu warga Minang yang tengah merantau dan rindu pada kampung halaman. Penuturan berikutnya dari pria paruh baya bernama Muswerry Muchtar “Rasanya sangat bagus, sangat padang asli. Jadi kita susah mencarinya dan yang rasanya begini cuma ada disini. Dan kita kesininya ini, kalau ada waktu pasti kesini. Kalau sudah kangen dengan Soto Padang pasti kita kesini”.
Bermula dari usaha kakak beradik yang pergi mengadu nasib di Batavia, kedai telah menyaji sejak 50 tahun yang lalu. Sepeninggalan pendirinya, pengelola kini beralih ke tangan generasi kedua yang tak lain keturunan langsung dari sang pioner Neli Mangkuto. Awal kelegendarisan Soto Padang H.ST.Mangkuto bermula di dapurnya. Bumbu istimewa dikelompokkan menjadi tiga yakni bumbu hitam, bumbu kuning dan bumbu tumis.
Bumbu tumis terdiri dari campuran bumbu hitam dan daun bawang. Bumbu kuning terdiri dari lada, lengkuas dan kunyit. Bumbu hitam berupa kolaborasi kayu manis, lada, ketumbar, jinten dan pala yang telah dihaluskan. Takaran dan paduan tiga jenis bumbu rempah ini adalah warisan leluhur yang senantiasa terjaga dan menjadi kunci sedap mantap menjadi kuah soto kedai ini.
Pangkal kelezatan lainnnya tak lain adalah isiannya. Bahan baku ini merupakan daging sapi pilihan dan memasaknya sederhana. Namun ada teknik khusus yang membuatnya tersaji istimewa, diantaranya penggorengan setelah perebusan. Proses ini menghadirkan daging lebih gurih dan memiliki tekstur lembut sekaligus renyah. Kaldu menjadi campuran penyedap alami pada kuah.
Untuk saran saat penyajian, pertama santap selagi hangat. Saran kedua, anda memang harus sedikit bersabar kalau datang terutama pada saat jam makan siang, karena hampir pasti kursi-kursinya selalu penuh terisi. Soto padang disini rempah-rempahnya sangat berasa, terbukti dari aromanya dan kuahnya yang memang kaya akan rempah.
Namun yang paling khas dari Soto Padang itu adalah dagingnya, karena dagingnya digoreng jadi berasa kriuknya. Gurih sekaligus menyegarkan laksana terbang ke Tanah Minang. Aroma dan citarasa legendaris ini tersaji Rp. 29.000 per porsi. Kedainya buka setiap hari, mulai pukul 9 pagi hingga pukul 9 malam.
Sumber : Net5
Baca Juga :
Soto Bokoran Berdiri Sejak Tahun 1948
Segarnya Soto Ayam "Bok Ijo" Kediri
Menurut pelanggan setia bernama Tefani Kosasih menuturkan “Kebetulan kan aku ada keturunan Padang, jadi aku suka makanan Padang. Terus aku pernah cobain disini dari kecil dan memang rasanya enak sama dengan yang di Pandang sendiri sama rasanya. Jadi yang mau wisata kuliner, makan soto padang tidak usah jauh-jauh ke Padang, jadi ke Mangkuto aja”.
Soto juga menjadi pelepas rindu warga Minang yang tengah merantau dan rindu pada kampung halaman. Penuturan berikutnya dari pria paruh baya bernama Muswerry Muchtar “Rasanya sangat bagus, sangat padang asli. Jadi kita susah mencarinya dan yang rasanya begini cuma ada disini. Dan kita kesininya ini, kalau ada waktu pasti kesini. Kalau sudah kangen dengan Soto Padang pasti kita kesini”.
Bermula dari usaha kakak beradik yang pergi mengadu nasib di Batavia, kedai telah menyaji sejak 50 tahun yang lalu. Sepeninggalan pendirinya, pengelola kini beralih ke tangan generasi kedua yang tak lain keturunan langsung dari sang pioner Neli Mangkuto. Awal kelegendarisan Soto Padang H.ST.Mangkuto bermula di dapurnya. Bumbu istimewa dikelompokkan menjadi tiga yakni bumbu hitam, bumbu kuning dan bumbu tumis.
Bumbu tumis terdiri dari campuran bumbu hitam dan daun bawang. Bumbu kuning terdiri dari lada, lengkuas dan kunyit. Bumbu hitam berupa kolaborasi kayu manis, lada, ketumbar, jinten dan pala yang telah dihaluskan. Takaran dan paduan tiga jenis bumbu rempah ini adalah warisan leluhur yang senantiasa terjaga dan menjadi kunci sedap mantap menjadi kuah soto kedai ini.
Pangkal kelezatan lainnnya tak lain adalah isiannya. Bahan baku ini merupakan daging sapi pilihan dan memasaknya sederhana. Namun ada teknik khusus yang membuatnya tersaji istimewa, diantaranya penggorengan setelah perebusan. Proses ini menghadirkan daging lebih gurih dan memiliki tekstur lembut sekaligus renyah. Kaldu menjadi campuran penyedap alami pada kuah.
Untuk saran saat penyajian, pertama santap selagi hangat. Saran kedua, anda memang harus sedikit bersabar kalau datang terutama pada saat jam makan siang, karena hampir pasti kursi-kursinya selalu penuh terisi. Soto padang disini rempah-rempahnya sangat berasa, terbukti dari aromanya dan kuahnya yang memang kaya akan rempah.
Namun yang paling khas dari Soto Padang itu adalah dagingnya, karena dagingnya digoreng jadi berasa kriuknya. Gurih sekaligus menyegarkan laksana terbang ke Tanah Minang. Aroma dan citarasa legendaris ini tersaji Rp. 29.000 per porsi. Kedainya buka setiap hari, mulai pukul 9 pagi hingga pukul 9 malam.
Sumber : Net5