Siapa yang tidak mengenal Papua? Sebuah pulau yang dulunya bernama Irian Jaya ini memang sangat unik. Tidak hanya soal ras sukunya, namun juga tentang adat istiadatnya. Dahulu kala rakyat asli bertahan dengan saling berperang.
Image : pixabay.com
Perang bagi penduduk asli Papua bukan hanya tentang bertahan hidup, namun juga tentang kepercayaan. Setelah pembangunan masuk ke Bumi Cendrawasih, perlahan perang hanya menjadi simbol saja. Bahkan saat ini perang telah berevolusi menjadi sebuah tarian adat.
Baca Juga :
Tarian Martumba dari Tapanuli Tengah
Mengenal Tari Didong
Tentunya di telinga kita tidak asing lagi dengan sebuah tari yang cukup terkenal di Indonesia yakni Tari Perang. Kesenian Tari Perang biasanya tumbuh di desa-desa tradisional. Salah satunya adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Wamena.
Biasanya kesenian Tari Perang diadakan sebagai upacara penyambutan tamu. Inilah tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan dan digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang.
Warga Papua menganggap tarian ini mampu mengobarkan semangat. Tari perang dari masyarakat Papua Barat ini mengarah pada seni pertunjukan periode prasejarah. Masyarakat Papua hingga kini tetap menjaga dan melestarikan tarian ini selain sebagai penghormatan terhadap nenek moyang juga sebagai harga diri sebuah suku.
Kelengkapan dari Tari Perang antara lain tombak, assesoris berupa topi dari bulu burung, dan sepasang taring dari taring babi. Penggunaan assesories berupa taring pada hidung sebenarnya sakit, karena hal ini diakusi sendiri oleh sang kepala suku setempat. Namun di menuturkan bahwa lama kelamaan rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Di Papua tari bukan hanya merupakan budaya, namun tarian juga sebuah ritual yang tentunya merupakan magis bagi mereka. Bagi mereka inilah cara untuk meluapkan kegembiraan, kebahagiaan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Sumber : CNN Indonesia
Baca Juga :
Tarian Martumba dari Tapanuli Tengah
Mengenal Tari Didong
Tentunya di telinga kita tidak asing lagi dengan sebuah tari yang cukup terkenal di Indonesia yakni Tari Perang. Kesenian Tari Perang biasanya tumbuh di desa-desa tradisional. Salah satunya adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Wamena.
Biasanya kesenian Tari Perang diadakan sebagai upacara penyambutan tamu. Inilah tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan dan digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang.
Warga Papua menganggap tarian ini mampu mengobarkan semangat. Tari perang dari masyarakat Papua Barat ini mengarah pada seni pertunjukan periode prasejarah. Masyarakat Papua hingga kini tetap menjaga dan melestarikan tarian ini selain sebagai penghormatan terhadap nenek moyang juga sebagai harga diri sebuah suku.
Kelengkapan dari Tari Perang antara lain tombak, assesoris berupa topi dari bulu burung, dan sepasang taring dari taring babi. Penggunaan assesories berupa taring pada hidung sebenarnya sakit, karena hal ini diakusi sendiri oleh sang kepala suku setempat. Namun di menuturkan bahwa lama kelamaan rasa sakit itu akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Di Papua tari bukan hanya merupakan budaya, namun tarian juga sebuah ritual yang tentunya merupakan magis bagi mereka. Bagi mereka inilah cara untuk meluapkan kegembiraan, kebahagiaan dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Sumber : CNN Indonesia
EmoticonEmoticon