Supaya tubuh sehat dan dapat terhindar dari resiko kegemukan, keseimbangan asupan kalori adalah suatu yang harus dilakukan. Akan tetapi, pola makan yang tidak seimbang telah menjadi suatu kebiasaan yang dianut oleh sebagian besar orang-orang kota.
Kebutuhan kalori masing-masing orang berbeda dan bergantung kepada beberapa faktor, antara lain faktor usia, berat badan, jenis kelamin, tinggi badan dan aktivitas. Ini dikarenakan faktor tersebut ikut menentukan besar kecilnya energi yang dikeluarkan oleh tubuh.
Baca Juga :
5 Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan dan Kesehatan
Inilah Penyumbang Kalori Terbesar Orang-Orang Indonesia
Pada umumnya kebutuhan akan kalori berkisar antara 1.500 – 2.000 kalori setiap harinya. Terdapat banyak sekali makanan yang sebenarnya bisa menyumbangkan kalori, diantaranya protein, sumber karbohidrat, protein, lemak, sampai cemilan dan minuman yang mengandung gula.
Baca Juga :
5 Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan dan Kesehatan
Inilah Penyumbang Kalori Terbesar Orang-Orang Indonesia
Pada umumnya kebutuhan akan kalori berkisar antara 1.500 – 2.000 kalori setiap harinya. Terdapat banyak sekali makanan yang sebenarnya bisa menyumbangkan kalori, diantaranya protein, sumber karbohidrat, protein, lemak, sampai cemilan dan minuman yang mengandung gula.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Riset Kesehatan Dasar atau yang disingkat Riskesdas, pada tahun 2010 pada sampel 190.000 orang dewasa yang usianya 18-45 tahun dari berbagai macam daerah di Indonesia mengindikasikan bahwa nasi telah menyumbangkan hingga 44 persen dari total asupan kalori per orang setiap harinya.
Sementara itu, konstribusi dari makanan-makanan lain terhadap asupan kalori relatif lebi kecil bila dibandingkan dengan nasi, minuman yang menggunakan pemanis tanpa susu (11 %), kacang-kacangan (10 %), kelompok ikan dan makanan laut (7 %) dan kelompok daging merah dan daging ayam (9 %).
Lima makanan tadi memiliki konstribusi lebih dari 80% asupan kalori tiap hari. Menurut Dr. Helada Khusun yang merupakan peneliti senior dari South East Asian Minister of Education Organization yang melakukan re-analisis hasil Riskesdas tersebut, untuk mendapatkan asupan minuman manis, minuman berpemanis tanpa susu yang jadi sumber kalori orang-orang Indonesia adalah kopi manis dan teh manis, yakni secara rata-rata sebesar 10%.
Disamping itu, berbagai minuman yang berpemanis seperti jus buah, sirup, teh kemasan, dan minuman yang bersoda bila dihitung secara total maka memiliki konstribusi sekitar satu persen terhadap asupan kalori. Seseorang itu berat badannya merupakan hasil dari keseimbangan jumlah kalori yang dimakan dan jumlah energi yang dikeluarkan olehnya.
Jadi, jika asupan dari kalori itu melebihi dari apa yang dibutuhkan saat beraktivitas, maka dapat dipastikan dia akan mengalami kegemukan. Ada beberapa fakta menarik yang menunjukkan bahwa pada era teknologi yang sangat tinggi zaman sekarang, pengeluaran energi seseorang rata-rata makin berkurang sebab mereka kurang beraktivitas fisik.
Apa contohnya? Contohnya bisa kita lihat dari kebiasaan anak-anak zaman sekarang yang hobi bermain games dan menonton televisi dibandingkan dengan melakukan aktivitas di luar rumah. Kebanyakan orang juga enggan untuk berjalan kaki naik kendaraan umum karena lebih memilih naik ojek.
Di kantorpun juga demikian, para karyawan enggan untuk naik tangga dan lebih memilih untuk naik lift karena lebih praktis. Sekarang ini gaya hidup ‘’santai’’ sepertinya sudah mendorong terjadinya kelebihan berat badan yang pastinya nanti bisa lebih berisiko terkena penyakit seperti diabetes, obesitas maupun penyakit jantung.
Menurut salah satu dokter bernama Andi Kurniawan, SP.KO, kondisi kegemukan sekarang ini yang banyak sekali dialami penduduk adalah kondisi yang diakibatkan berbagai hal yang kompleks dan tentunya tidak hanya diakibatkan oleh satu hal saja, tetapi bisa disebabkan lebih banyak sebab seperti asupan gizi yang tidak seimbang dan juga gaya hidup yang tidak aktif.
‘’Setiap kalori yang masuk wajib diimbangi dengan kalori yang digunakan ataupun dibakar lewat aktivitas fisik. Jika tidak, kelebihan asupan kalori ini bisa menumpuk jadi lemak, dan inilah yang menyebabkan banyak orang mengalami obesitas’’, kata Andi.
Makin tingginya intensitas seseorang dalam beraktivitas, tentunya makin tinggi pula energi yang dikeluarkan tersebut. Olahraga yang dikerjakan dengan rutin tidak hanya mampu menjadikan tubuh bugar, namun juga bisa membuat langsing, dan ini tentu saja bisa menyehatkan tubuh.
EmoticonEmoticon