6 Klaim Obat Pelangsing Ini Tak Mampu Membuktikan Kebenarannya

Setidaknya tiga dari empat orang yang hidup di masa yang modern seperti sekarang ini kelebihan lemak. Setidaknya inilah menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh jurnal Frotiers of Public Health tahun 2017. Beberapa orang yang bermasalah dengan berat badan beramai-ramai pindah ke obat-obatan pelangsing yang ada di pasaran. Tak jarang beragam suplemen ini menjanjikan kepada konsumennya tentang kemampuannya yang mampu meningkatkan metabolisme di dalam tubuh.


Selain itu juga mampu menyeimbangkan komposisi tubuh dan meningkatkan perasaan kenyang dalam perut atau menekan nafsu makan. Disamping kurangnya bukti ilmiah soal hal ini, terdapat banyak tanda-tanda yang lain yang berkaitan klaim obat-obatan pelangsing tersebut. Alangkah baiknya, anda tidak bagitu saja mempercayai obat-obatan pelangsing yang menjanjikan tersebut.

Baca Juga :
Dengan Lima Pemanis Alami, Anda Bisa Menghindarkan Anak Anda Dari Kegemukan
6 Cara Inilah Yang Menjadikan Minuman Energi Mempengaruhi Tubuh 

1. Penurunan Berat Badan Tanpa Melalui Diet   

Para produsen obat-obatan pelangsing pastinya akan senang bila anda mempercayai bahwa dengan menelan pil saja, ramuan ataupun menggosok losion tertentu, maka lemak akan langsung meleleh di dalam tubuh. Namun sayangnya, hasil langsing yang permanen memerlukan usaha yang lebih daripada itu. Dokter diet dan gizi ChrisbMohr, Phd, RD mengatakan ‘’Selama lebih dari 20 tahun saya melakukan praktik, tidak ada yang namanya ramuan ataupun pil yang bisa lebih kuat dari makanan yang masuk ke dalam parut kita. Ini artinya, yang harus anda lakukan kalau ingin langsing ialah mengatur pola makan anda supaya kalori yang masuk lebih sedikit dibandingkan yang keluar secara bertahab.’’ Imbuhnya.

2. Anda Tidak Perlu Berolahraga

Sudah terlalu banyak obat pelangsing yang memberikan janji-janji mendapatkan tubuh langsing tanpa melalui proses latihan. Hal itu sama saja seperti produk yang menjanjikan hasil tanpa perlu untuk berdiet. Menurunkan berat badan tanpa perlu berdiet atau berolahraga merupakan janji yang tidak berdasar ataupun tidak didukung oleh penelitian.

3. Mempercepat Proses Metabolisme Tubuh   

Ini merupakan klaim umum yang dimulai saat produsen obat-obatan pelangsing menambahkan ephedra pada produk mereka.FDA melarang ephedra di tahun 2004 karena permasalahan keamanan. Semenjak dilarang, bahan-bahan aktif lainnya dari teh hijau jadi ganti klaim mereka. ‘’Penelitian jangka panjang menyatakan bahwa, tidak satupun bahan-bahan ini terbukti dapat mengurangi berat badan secara permanen tanpa harus dibareng i diet dan olahraga,’’ kata Mohr lagi.

4. Membuat Anda Merasa Kenyang

Serat, lemak dan protein lah yang menjadikan anda merasa kenyang. Sedangkan suplemen dan obat pelangsing tidaklah demikian. Aturlah pola makan anda secara benar. Dan inilah contoh sederhana dari menu makan sehari yang sehat dan bisa membantu anda mencapai tujuan untuk langsing: Telur rebus (protein dan lemak) dan satu ataupun dua porsi buah dan sayuran berserat untuk sarapan.

Nasi merah dalam setenah porsi, dada ayam bakar tanpa kulit (protein dan lemak) dan satu atau dua porsi sayuran segar (serta) untuk makan siang. Satu genggam kacang-kacangan rebus (protein, serat, lemak) untuk cemilan sore. Nasi merah dalam ukuran setengah porsi (serat, karbohidrat) dan juga ikan ukuran sedang (protein, lemak) dan sayur (serat) untuk makan malam.

5. Merubah Komposisi Pada Tubuh Anda   

Pada Suplemen tertentu memberi janji akan perubahan komposisi pada tubuh, biasanya dengan cara mengeser penggunaan nutrisi atau menekan hormon tertentu. Namun sayangnya, sedikit sekali penelitian yang sudah membuktikan efektivitas hal ini.

6. Menghalangi Penyerapan Karbohidrat

Kalau anda ingin sekali menurunkan berat badan, mengeliminasi karbohidrat kosong serta menggantinya dengan makanan yang kaya akan gizi adalah strategi yang sangat baik. ‘’Mengonsumsi suplemen yang menghalangi karbohidrat adalah strategi yagn buruk sebab tidak ada penelitian yang menunjukkan hal tersebut mungkin terjadi,’’ jelas Mohr.

Ada studi di tahun 2011 yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition, melakukan evaluasi terhadap enam penelitian tentang pemblokiran penyerapan karbohidrat dengan memakai ekstrak kacang. Ekstrak kacang ini, tampaknya bekerja dengan cara memblokir enzim yang memiliki tugas membantu proses pencernaan karbohidrat. Dari hasil evaluasi mengatakan, berbagai penelitian (tentang manfaat ekstrak kacang untuk memblokir karbohidrat), mempunyai kekurangan metodologis sehingga hasilnyapun masih diragukan.

Sumber : www.kompas.com


EmoticonEmoticon