Beberapa hubungan antara Diabetes dengan Kesehatan Rongga Mulut


Penyakit Diabetes melitus atau yang biasa disebut sebagai penyakit kecing manig adalah suatu kondisi seseorang yang mana kandungan glukosanya di dalam darah mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh produksi insulin yang tidak normal, entah itu berupa menurunnya produksi insulin ataupun ketidakmampuan tubuh seseorang dalam memproduksi insulin.


Insulin merupakan suatu hormon yang bisa memindahkan glukosa di dalam darah ke dalam sel ataupun jaringan di dalam tubuh yang akan digunakan sebagai sumber energi seseorang. Penyakit diabetes bisa terjadi dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor obesitas, keturunan, atau bahkan diabetes juga bisa diderita hanya pada saat masa kehamilan saja.

Setidaknya terdapat 3 gejala yang menjadi ciri khas yang biasa dialami oleh penderita diabetes yakni mudah haus, mudah lapar, dan produksi air kencingnya yang semakin banyak. Tidak baiknya kebersihan dan kesehatan rongga mulut seseorang bisa menjadi tanda bahwa seseorang itu sedang mengalami penyakit sistemik, dan salah satunya yaitu diabetes melitus.

Diabetes sangatlah berkaitan erat dengan penyakit ataupun kerusakan pada jaringan penyangga atau penyokong gigi yang secara medis disebut juga jaringan periodontal, yakni kerusakan jaringan pendukung gigi yakni gusi dan di sekitar gigi dan gusi. Apabila seorang pasien sedang mengalami respon perbaikan yang sangat lemah atau lambat sesudah tindakan perawatan pada jaringan periodontal, seperti pembersihan pada karang gigi atau scaling, kuret, ataupun perawatan jenis lainnya.

Tidak mudahnya proses penyembuhan pada luka memang bisa terjadi pada penderita diabetes termasuk juga penyembuhan sesudah perawatan jaringan periodontal. Rentannya infeksi bakteri pada rongga mulut pada orang yang menderita diabetes tidak lepas dari terlalu tingginya tingkat glukosa di dalam darah.

Seperti yang biasa kita tahu bahwa bakteri memfermentasi gula sehingga bakteri akan lebih mudah dalam perkembangbiakan pada seseorang yang berpenyakit diabetes. Kondisi rongga mulut yang lainya yang bisa menjadi indikator seseorang dikatakan mengalami diabetes ialah :

1. Burning mouth syndrome ataupun sindrom akan terasa sensasi yang terbakar di rongga mulut. Seorang yang menderita diabetes secara konsisten ataupun terus menerus merasakan mulutnya terbakar, tidak peduli apapun yang di makan ataupun dia minum. Disamping itu, pasien juga merasakan sensasi pahit atau rasa metal atau besi pada mulutnya. Dan tidak jarang juga nafas dari seseorang yang menderita diabetes berbau keton.

2. Thursh ialah infeksi jamur di rongga mulut. Penampakannya bisa berupa lapisa yang berwana putih ataupun kekuningan yang seringkali ditemukan pada lidah, pipi di bagiandalam ataupun pada langit-langit. Sebenarnya jamur ini memang ada di dalam ekosistem ronggo mulut secara normal, akan tetapi karena kondisi diabetes yang sedang dialami, menjadikan tubuh tidak bisa mengontrol perkembangbiakan jamur tadi, sehingga perkembangbiakannya menjadi terlalu berlebihan.

3. Dry mouth syndrome atau sindrom mulut kering ataupun yang lebih dikenal dengan xerostomia. Kondisi ini diakibatkan oleh semakin meningkatnya tingkat glukosa pada air liur, sedangkan pasien penderita diabetes memiliki peningkatan kadar glukosa tidak saja pada darah tetapi juga peningkatan pada air liurnya. Salah satu efeknya yang jelas adalah meningkatnya resiko kari es pada gigi seseorang.

Yang meski segera dilakukan oleh penderita diabetes agar mampu menjaga kesehatan gginya dan juga mulutnya adalah :

1. berobatlah atau melakukan kontrol ke dokter yang spesialit penyakit dalam utamanya untuk memperolah kadar gula darah yang senantiasa terkontrol yang otomatis bisa mempengaruhi keadaan rongga mulut anda.

2. Mengonsumsi diet yang tinggi akan kadar serat yang sangatlah baik untuk mampu mempertahankan kadar gula darah secara normal dan bisa membantu merangsang produksi air liur yang sangat baik untuk memperoleh efek self cleansing pada rongga mulut.

3. tetaplah menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat gigi setidaknya dua kali dalam sehari dan berkumur-kumurlah dengan menggunakan mouthwash sesudah anda menyikat gigi, dan banyaklah meminum air putih.

4. Rutinlah pergi ke dokter gigi untuk memeriksa gigi supaya bisa memperoleh prosedur penvegahan yang perawatan gigi yang dibutuhkan.


EmoticonEmoticon