Pengalaman Jalan-Jalan Ke Tugu Monas

Assalamu’alaikum Sahabat sekalian, apa kabarnya kalian hari ini? Semoga baik-baik saja dan senantiasa dalam lindungan-Nya, amin. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi dari cerita saya sendiri yaitu ‘’ Pengalaman Jalan-Jalan Ke Tugu Monas’’. Siapa orang Indonesia yang tidak mengenal tugu Monas. Bangunan tinggi ini menjadi landmark kota Jakarta. Pertama kali saya ke tugu Monas tahun 1999. Saat itu saya pergi diantar oleh saudara sepupu saya. Saat itu kami ke sana dengan menaiki kereta api listrik dari Pasar Minggu dan turun di stasiun Juanda.


Baca Juga :
Pengalaman Jalan-Jalan Ke Jam Gadang di Bukit Tinggi Sumatera Barat
Pengalaman Jalan-Jalan Ke Kota Tua

Karena kami berangkat dari rumah sekitar jam tiga-an, maka kami tiba di lokasi sekitar jam empat lewat.  Saat tiba disana saya terkagum-kagum dengan bangunan megah yang menjulang tinggi ke atas. Setelah berjalan cukup jauh dari stasiun Juanda, kamipun segera beli tiket masuk yang harganya tidak saya ketahui karena yang membeli saudara saya. Tiketpun ditangan dan saudara saya mengajak naik ke tangga untuk menuju ke lift. Karena memang dulu lift berada diatasnya tangga bukan di di dalam museum seperti yang sekarang. Itulah momen yang tak terlupakan saat saya bisa menaiki puncak tugu Monas. Diatas pemandangannya sangat luar biasa. Saya bisa melihat kota Jakarta dari segala sisi.

Apalagi saat diatas waktunya pas banget di malam hari, jadi lampu-lampu tampak indah mengelilingi tugu Monas. Serasa berada di kota New York...Ha ha ha. Namun angin diatasi sangat kencang, sebab memang bentuk bangunan diatasi cuma segi empat yang dilindungi oleh pagar tanpa kaca. Itulah pertama kalinya datang ke tugu Monas. Sedangkan untuk yang kedua, saya datang bersama istri dan anak saya menggunakan sepeda motor. Saat itu waktunya masih siang menjelang sore hari. Saat sudah tiba banyak sekali pedagang kaki lima yang berjualan disana. Mulai dari makanan, minuman, assesoris sampai dengan baju dan sepatu.

Kami langsung menuju ke tugu Monas walaupun di sepanjang jalan terdapat berbagai macam pedagang yang menawarkan dagangannya kepada kami. Untuk menghibur anak saya yang masih balita, maka saya menyewa andong untuk berkeliling Monas. Biaya yang saya keluarkan untuk membayar pak kusir saat itu sekitar Rp. 35.000,. Setelah selesai naik dan puas berfoto disana, saya mengajak istri untuk naik ke puncak Monas. Tapi sayang ternyata loketnya sangat panjang dan tempatnya sudah tidak diatas tangga lagi dan sudah dipindahkan ke bawah tangga alias di dalam.

Kamipun membatalkan rencana kami dan kembali keluar. Sehingga kamipun menghabiskan waktu-waktu itu diluar saja sambil melihat-lihat pemandangan di sekitaran Tugu Monas.  Setelah jam menunjukkan jam 05.00 wib, kamipun meninggalkan Tugu Monas. Bagi anda yang belum pernah berwisata ke Tugu Monas, cobalah sekali-kali kesana supaya bisa melihat lebih dalam keindahan kota Jakarta. Demikianlah artikel saya kali ini yang saya beri judul ‘’Pengalaman Jalan-Jalan Ke Tugu Monas’’. Semoga tulisan yang sederhana ini bisa menyuguhkan sedikit bagi sahabat sekalian. Wassalamu’alaikum.


EmoticonEmoticon