Kerja Bakti - Catatan Hari ini Minggu 5 Februari 2017

Akhirnya kelar juga kerja bakti kali ini. Seluruh warga RT 09 Perumahan Puri Harmoni 6 Situsari Cileungsi Bogor Jawa Barat berpartisipasi dalam acara kerja bakti yang rutin diadakan setiap bulan. Acara bulanan ini sudah kami sepakati di dalam rapat RT beberapa bulan lalu bahwa acara ini diadakan diawal bulan pada minggu pertama. Acara yang diadakan pada hari minggu ini yaitu tanggal 5 Februari 2017, berbarengan dengan acara senam ibu ibu perumahan yang memang mereka rutin untuk mengadakannya setiap hari Minggu.


Ketika bangun tidur pada hari minggunya, memang saya agak malas malasan karena semalam habis bergadang. Setelah mandi, Sholat, kemudian memandikan anak, kemudian kami sekeluarga sarapan pagi. Menu makan pagi kali ini adalah nasi goreng. Dengan ditemani segelas teh hangat, kamipun menikmati menu sarapan pagi ini dengan lahap. Setelah kelar, sayapun mencoba menengok ke depan rumah untuk memastikan apakah bapak-bapak warga RT 09 sudah ada yang keluar atau sudahkah kerja bakti dimulai.

Baca Juga :
Bahaya Tidur Sesudah Makan
5 Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan dan Kesehatan


Ternyata setelah saya tengok belum ada satupun yang kekuar. Mungkin mereka masih mandi atau mungkin juga mereka sedang bersiap siap dirumah untuk kerja bakti. Sayapun kembali masuk ke dalam rumah untuk menonton tivi dengan anak anak saya. Tak selang beberapa lama sayapun mendengar obrolan ibu ibu di luar rumah yang gerak gaki sendalnya ramai ramai menuju ke pos, sayapun memastikan bahwa mereka adalah ibu ibu senam yang sedang menuju Pos atau saung RT 09. 

Sambil ditemani oleh dua orang anak anak saya saya menonton tivi dan tak lama kemudian saya keluar rumah lagi untuk kembali mengecek keadaan jalan apakah sudah ada bapak bapak. Ternyata saya tetap belum melihat bapak bapak, padhal jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Saat itu yang saya lihat hanya Pak Sahid yang rumahnya ada diujung jalan arah utara. Maklum dia memang sedang membangun tembok depan rumahnya yang sudah seminggu ini dia kerjakan. 

Saya sempat berteriak padanya menanyakan soal kerja bakti, diapun menjawab ko belum ada yang keluar. Walaupun begitu saya tahu kalau dia tidak akan ikut kerja bakti dan pasti sudah bilang ke Pak RT bahwa dia tidak bisa bantu karena sedang mengerjakan rumahnya. Karena sudah menunggu cukup lama, tiba tiba dari dalam rumah berteriak anak anak saya untuk mengajak keluar rumah. Sayapun mengiyakan dan saya langsung ambil kunci motor ke dalam rumah. 

Sambil saya memposisikan motor saya di luar, saya melihat dua orang ibu ibu sedang membawa speaker aktiv. Rupanya itu untuk acara senam ibu ibu Perumahan Puri Harmoni 6 yang memang sekitar setengah 7 sudah diumumkan dari sound toa masjid oleh Ibu Rt 09. Disisi lain Istri dan anak anak saya sudah bersiap untuk keluar rumah. Kebetulan saat itu anak saya yang pertama sedang berada di rumah tetangga, jadi istri saya setelah mengunci pintu depan rumah diapun langsung menuju ke rumah Pak Risky untuk menjemput anak saya yang pertama tersebut. 

Setelah bertemu kamipun bergegas pergi dari rumah untuk jalan jalan sekitaran wilayah Situsari. Setelah menaiki motor dan melewati gerbang satpam perumahan, terlintas di pikiran saya untuk mencoba jalan ke Jalan yang tembusannya sampai dengan Bidan langganan anak saya. Maklum kami memang penasaran dengan jalan tersebut karena katanya jalannya lebih bagus dari jalan sebelumnya yang saya pernah lewati menuju bidan Nunung. sebelumnya kalo saya pergi ke bidan Nunung, saya lewat jalur perkebunan kelapa sawit. 

Jalur perkebunan tersebut sangat rusak parah sehingga bisa membuat kendaraan cepat rusak. Berlanjut ke perjalanan saya tadi, setelah saya muter muter akhirnya saya putuskan untuk pulang karena saya kepikiran dengan kerja bakti, takutnya saya terlambat dan tentunya nanti tidak enak dengan bapak bapak. Saat saya sudah mau sampai di rumah, sebelum masuk portal saya bertemu dengan segerombolan warga RT 09 namun beda blok. Saya menyapa salah satu dari mereka dan berteriak minta maaf karena telat. 

Saat masuk ke jalan blok saya pun saya juga bertemu dengan pak RT yang sedang membawa pacul. Saya diajak segera bergabung dengan teman teman yang lain untuk ke jalan utama yang ada di sepanjang jalan. Sayapun bergegas menuju rumah, menurunkan anak istri dan langsung mengambil golok dirumah. Saya sengaja tidak membawa pacul karena saya sadar bahwa pacuk saya sedang tidak fit alias copot terus saat digunakan. Sebelum saya keluar rumah saya minum dahulu segelas air putih yang ada di kulkas. 

Setelah golok saya pegang dan sarungnya saya lepas, saya berjalan ke halaman dan kebetulan berpapasan dengan pak RT. ternyata pak RT baru saja memanggil bapak bapak yang masih ada diluar untuk segera melaksanakan kerja bakti. Bapak bapak yang dipanggil antara lain pak Tohir, pak Lipi, pak Mardani, pak Guntomo dan mungkin juga pak Sahid. Dari  kelima bapak ini sepertinya yang baru bisa keluar adalah pak Tohir dan pak Guntomo. Sembari menunggu mereka keluar, sayapun bergerak dulu menuju jalan utama di depan. 

Di tengah perjalanan saya dan pak RT yang kebetulan bersama saya saya berjalan ke depan melintasi rumah dari pak Rizky, saya pun bertanya pada istrinya yang kebetulan berada di depan rumah dan bertanya padanya, istrinyapun menjawab kalau Pak Rizky sedang sarapan, dan sayapun lanjut berjalan ke depan. Di jalan saya melewati rumah dari pak Ancha, di depan rumahnya terparkir mobil yang ditutup pakai kain penutup. Saya lihat pintu sepan rumahnya memang terbuka, tetapi saya tidak berani memanggil kerena memang dia baru saja terkena musibah yaitu tangannya terbakar. 

Saya terus berjalan dan tidak jauh dari rumah pak Anca didepannya ada rumah pak Ali. Kelihatannya pak Ali baru saja membersihkan motornya kamipun mengajaknya untuk bersiap siap.  Saya terus menuju ke depan, dan didepan sudah ada pak Edi dan pak Aep yang sedang mencabuti rumput di depan rumah paling ujung yang ada portalnya. Saya bergabung dengan mereka dan mengumpulkan rumput. Setelah rumput yang ada disekitaran portal bersih, sayapun bergeser menuju ke arah jalan utama. 

Saya membantu mencabuti rumput rumout yang yumbuh sepanjang aliran air persisnya yang berada tepat disamping rumah pecel lele. Sambil memmbersihkan got, saya melihat adanya bis yang ada di got. kelihatan sekali posisi bis tersebut terlalu tinggi sehingga sepertinya air akan berkumpul disitu. Saya pun bertanya kepada salah satu dari mereka, dan salah satu bapak menjawab bahwa penaruhan bis tersebut tanpa izin. Namun tanpa berpanjang lebar saya meneruskan memberihkan sampai dengan RT 09 Jalan Masjid 6. 

Setelah semua rumput di got saya bersihkan, saya kumpulkan dan saya letakkan di satu tempat yaitu di samping warung pecel lele. Setelah selesai saya melanjutkan kembali ke Jl. masjid 5 yaitu di tempat tinggal saya sendiri. Disana ternyata bapak bapak sudah banyak yang keluar. Saya berihkan dahulu di sekitaran portal terutama depan rumah pecel lele. Saya bergeser agak ke dalam dan saya bertemu dengan pak Aji. Kamipun bersalaman dan saya bercakap cakap sebentar dengannya. 

Saya masuk lagi ke dalam, di depan rumah pak Guru sudah berkumpul bapak bapak lainnya antara lain pak Ali, pak Edi, pak RT yang sedang membersihkan got dan menarik lumpur yang berada di dalam aliran depan rumah pak Guru. Kelihatannya mereka sudah cukup orang untuk mengatasi got tersebu, sayapun tidak berlama lama disana dan saya lanjut menuju ke dwpan rumah saya sendiri. Di depan rumah saya memang rumputnya sedang tinggi tingginya. 

Terdapat 3 rumah kosong, yang ketiga tiganya tidak terurus. Bahkan 2 diantaranya belum pernah sama sekali ditengok oleh sang pemilik rumah. Disitu sudah saya lihat Pak Lipi yang diawal tadi belum ada dan kini sudah ada. Dia sedang membersihkan got yang ada di depan trio rumah kosong tadi. Saya menyapanya dan bertanya padanya apakah dia butuh asahan untuk mengasah goloknya, diapun menjawab ia. Lalu saya panggil istri saya dari luar untuk minta tolong diambilkan asahan di dalam rumah.

Istri sayapun mengambilnkannya, dan sayapun mulai mengasah golok saya. Setelah merasa sudah tajam maka tak menunggu lama lama, saya langsung membabat rumput dan pepohonan yang ada disana. Disana bergerak sekitar 5 orang antara lain pak Tohir, saya, pak Lipi, Pak Dani, Pak Gun. Setelah serasa sudah dibabati, maka pohon, rumput dan ranting di depan masing masing trio rumah tadi kami kumpulkan di pinggiran jalan. Datanglah disana pak Ali, pak Edi, pak pak RT, pak Ancha dan pak Aji. 

Pak Ali lalu mengambil dorongan yang ada di depan rumah pak Ferdi. Kebetulan pak Ferdi ini istrinya sedang melahirkan di rumah orang tuanya yaitu di pondok gede. Oke kita lanjut, saat rumput rumput dikumpulkan ke dalam dorongan maka pak Ali mendorongnya dan dibuang ke atas. Setelah semua kelar, mulai dari rumput rumput di pinggiran got, sampah sampah diatas got, dan mengangkat lumpur got itu sendiri, maka selesailah kerja bakti dan dilanjutkan dengan makan makan dan minum di pos atau saung. 

Kamipun berkumpul disana ditemani dengan satu teko teh manis, tiga botol air mineral dingin dan beberama makanan berupa gorengan, roti, pisang dan lain sebagainya. Sambil ngobrol santai kamipun menghabiskan seluruh makanan dan tersisa hanya pisang beberapa biji saja. Setelah semua berpamitan pulang, saya dan Pak RT membersihkan makanan dan membereskan piring dan gelas. Kami berdua membawa pulang piring gelas dan teko ke rumah pak RT. Sesudah itu saya pulang dan Mandi. 


EmoticonEmoticon