Saya dilahirkan di Kabupaten Bondowoso, tepatnya di Kota Bondowoso itu sendiri. Bondowoso merupakan kota kecil di wilayah timur Provinsi Jawa Timur. Namun dalam catatan Surat Kelahiran saya, tidak tertulis lahir di Bondowoso melainkan ditulis lahor di Kediri Jawa Timur. Alasan kenapa saya dibuatkan surat kelahiran di Kediri saya kurang tahu pasti. Tapi kalau menurut dugaan saya secara pribadi, saya menduga karena faktor KTP orang tua saya yang memang berasal dari Kediri. Uniknya lagi, orang tua saya bilang ke saya bahwa saya dilahirkan tanggal 19 Agustus 1982, namun di surat kelahiran ditulis lahir tanggal 18 Agustus 1982.
Ngomong-ngomong masalah surat kelahiran pasti sahabat bertanya-tanya, kenapa kok ngomongnya surat kelahiran melulu? apa jangan-jangan tidak punya Akte Kelahiran? hehehe.... memang benar saya ini tidak punya akte kelahiran. Tau nggak apa sebabnya, tak lain dan tak bukan karena orangtua saya malas untuk mengurusnya. Oh iya sahabat, saya ini dua bersaudara, bersama dengan adik saya. Namanya Didit, berjenis kelamin laki-laki yang umurnya terpaut 5 tahun dari saya. Pekerjaan orang tua saya adalah sopir truk es balok di Bondowoso. Kami sekeluarga tidak lama tinggal di Bondowoso, hanya sekitar 6 tahunan. Setelah itu kami pulang kampung ke Kediri.
Baca Juga :
2. Masa Sekolah
Setelah mengadu nasip di Bondowoso selama kurang lebih enam tahun, kamipun sekeluarga pindah ke Kediri. Namun kepindahan kami bukan untuk ke orang tua Bapak maupun Ibu. akan tetapi kami pindah ke Rumah orang tua angkat Bapak saya. Disana Bapak banting setir dari yang awalnya menjadi sopir kini menjadi seorang petani. Bapak mengurusi sawah milik orang tua angkatnya. Maklum Nenek angkat saya tersebut seorang janda kaya raya. Disanalah awal mula saya masuk sekolah dasar. Kebetulan sekolah SD saya tersebut tidak jauh dari rumah. Saya hanya cukup berjalan kaki saja menuju sekolahan. Sekolah sayapun tidak lama di tempat orang tua angkat Bapak. Saya hanya sampai kelas dua SD saja. Kemudian keluarga saya melanjutkan pindah lagi.
Alasan pindah kamipun bukan apa-apa, setelah saya selidiki ternyata kepindahan orang tua sisebabkan konflik yang berkepanjanagan antara Ibu saya dengan mertua angkatnya. Selanjutnya saya pindah sekolah ke kelas 3 SD di sekolahan tempat orangtua kandung Bapak. hanya beberapa bulan saya beraekolah, Bapak saya pergi merantau ke Jakarta. Di tempat orang tua Bapak kandung saya tinggal dengan Ibu saya hanya setahun karena Ibu saya memutuskan menyusul Bapak ke Jakarta dengan membawa adik saya yang masih balita. Saya ditinggal sendirian hanya dengan Kakek dan Nenek di kampung. diaana saya tinggal hanya sekitar 2 tahun saja.
Selanjutnya saya dipindahkan oleh orangtua saya ke rumah Kakek Nenek saya dari pihak Ibu. Nah, disinilah saya numpang cukup lama. Saya tinggalsejak kelas 5 SD sampai dengan kelas 2 SMU. Suka duka banyak sekali saya lalui bersama dengan kakek nenek saya tersebut. Walaupun sebenarnya jujur saya saya tertekan disana. Akhirnya setelah saya masuk SMA saya mulai berfikir untuk bisa lepas dan hidup mandiri. Saat liburan sekolah kelas 1 SMU, saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta sendirian tanpa ditemani seorangpun. denganuang yang hanya sekitar 20.000, saya nekad beli tiket kereta yang harganya 18.000. Karena uang pas pasan sampai sampai saya tidak makan saat di kereta. Namun Alhamdulillah saya masih bisa sampai di Jakarta. Setelah saya turun dari kereta yaitu di Jatinegara. saya langsung mencari ijek, walaupun sebenarnya pas waktu pesan ojek tersebut saya tidak punya uang sepeserpun.
Syukurnya saya ketemu tukang ojek yang baik hati. Saya janjikan padanya bahwa saya akan membayarnya sesaat sampaidi rumah orangtua. Orang tua sayapun kaget ketika saya sampai du rumah. mereka bertanya ke apa kamu ke Jakarta. Maka saya jelaskan kepada mereka bahwa tujuan saya pindah adalah untuk minta dipi dahkan ke tempat kos di dekat sekolahan SMU saya. Untungnya orang tua saya mau mengerti dan menyetujui permintaan saya tersebut. Akhirnya saya dipulangkan dan diantar oleh Saudara angkat yang kebetulan memang bertetangga dengan orangtua saya di Jakarta. Saudara saya ini pulalah yang membantu saya mencarikan tempat kost. Akhirnya saya dapat tempatkost dan menghabiskan masa sekolah saya sampai lulus.
Alasan pindah kamipun bukan apa-apa, setelah saya selidiki ternyata kepindahan orang tua sisebabkan konflik yang berkepanjanagan antara Ibu saya dengan mertua angkatnya. Selanjutnya saya pindah sekolah ke kelas 3 SD di sekolahan tempat orangtua kandung Bapak. hanya beberapa bulan saya beraekolah, Bapak saya pergi merantau ke Jakarta. Di tempat orang tua Bapak kandung saya tinggal dengan Ibu saya hanya setahun karena Ibu saya memutuskan menyusul Bapak ke Jakarta dengan membawa adik saya yang masih balita. Saya ditinggal sendirian hanya dengan Kakek dan Nenek di kampung. diaana saya tinggal hanya sekitar 2 tahun saja.
Selanjutnya saya dipindahkan oleh orangtua saya ke rumah Kakek Nenek saya dari pihak Ibu. Nah, disinilah saya numpang cukup lama. Saya tinggalsejak kelas 5 SD sampai dengan kelas 2 SMU. Suka duka banyak sekali saya lalui bersama dengan kakek nenek saya tersebut. Walaupun sebenarnya jujur saya saya tertekan disana. Akhirnya setelah saya masuk SMA saya mulai berfikir untuk bisa lepas dan hidup mandiri. Saat liburan sekolah kelas 1 SMU, saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta sendirian tanpa ditemani seorangpun. denganuang yang hanya sekitar 20.000, saya nekad beli tiket kereta yang harganya 18.000. Karena uang pas pasan sampai sampai saya tidak makan saat di kereta. Namun Alhamdulillah saya masih bisa sampai di Jakarta. Setelah saya turun dari kereta yaitu di Jatinegara. saya langsung mencari ijek, walaupun sebenarnya pas waktu pesan ojek tersebut saya tidak punya uang sepeserpun.
Syukurnya saya ketemu tukang ojek yang baik hati. Saya janjikan padanya bahwa saya akan membayarnya sesaat sampaidi rumah orangtua. Orang tua sayapun kaget ketika saya sampai du rumah. mereka bertanya ke apa kamu ke Jakarta. Maka saya jelaskan kepada mereka bahwa tujuan saya pindah adalah untuk minta dipi dahkan ke tempat kos di dekat sekolahan SMU saya. Untungnya orang tua saya mau mengerti dan menyetujui permintaan saya tersebut. Akhirnya saya dipulangkan dan diantar oleh Saudara angkat yang kebetulan memang bertetangga dengan orangtua saya di Jakarta. Saudara saya ini pulalah yang membantu saya mencarikan tempat kost. Akhirnya saya dapat tempatkost dan menghabiskan masa sekolah saya sampai lulus.
3. Pindah Ke Jakarta dan Menganggur
Ketika saya sudah lulus dari SMU saya langsung pindah ke Jakarta. Saat awal awal di Jakarta memang sangat suram bagi saya. Saya menganggur hampir dua tahun. Saya tidak tahu haus kerja apa di Jakarta. Lamaran kerja saya sering gagal dan ditolak. hampir hampir saya putus asa dibuatnya. Sesekali saya kerja serabutan, apa aja saya kerjakan. Mulai dari dagang asongan, kuli, sampai dengan ikut rombingan dangdut dan keliling kesana kemari untuk ngeset panggung dan pasang sound system.
4. Masa Kuliah
Setelah saya sekian lama menganggur, saudara saya yang dulu mengantar saya pulang kampung dan mencarikan tempat kos akhirnya merasa kasihan. Saya sering diajak dia pergi ke tempat kerjanya. Disanalah saya belajar banyak hal. Belajar kenal dengan orang orang baru, terutama dengan anak anak kampus. Kebetulan saudara saya tadi bekerja di salah satu tempat foto xopi dan pengetikan di samping salah satu kampus swasta di Jakarta. Saya diajari tentang bagaimana cara foto copi dan mengetik sampai saya bisa. Tak lama berselang nasip baik datang pada saudara saya tadi. Dia diajak bekerja di salah satu perusahaan BUMN di Jakarta. Saya ingat sekali waktu itu saudara saya sangat antusias dan senang sekali.
Saya bisa memaklumi karena memang saat itu kerja di kantoran merupakan impian setiap orang. Setelah saudara saya pindah, mulailah saya mengisi kekosongan pekerjaan yang dia tinggal. Setelah kurang lebih saya ikut di tempat foto copi, ada kabar bahwa kampus dekat tempat kerja saya buka pendaftaran mahasiswa baru secara gratis. tentunya hal ini cukup menarik minat saya walaupun saat itu saya juga masih diselimuti rasa ragu apakah mungkin orang seperti say bisa kuliah. Atas saran tteman dandukungan dari orang tua sayapun nekad daftar dan ternyata saya diterima. Saat saya masih awal awal kuliah saya masih kebingungan, apalagi saat doaen memberikan saya tugas yaitu membuat makalah. Saya tidak tahu bagaimana caranya membuat makalah itu.
Apalagi makalah harus di print dengan printer dan tentu orang yang membuat makalah harus tahi bagaimana cara mengetik dan ngeprint. Kebetulan sepulang kuliah, teman kelas saya mengajak saya ngeprint di tempat saya bekerja. Mendemonstrasikan kepada saya bagaimana cara mengetik, menyimpan ke diaket dan bagaimana cara ngeprint. Nah, dari sinilah saya mulai tergugah untuk belajar komputer. Maklum saat saya dibebani tugas oleh dosen untuk membuat makalah, saya buta sama aekali yentang dunia komputer. Akhirnya saya meminta diajarkan oleh teman sekerja saya yang kebetusan tugas dia adalah bagian pengetikan. sedikit demi sedikit saya mulai mengerti. namun cepat sekali lupa dengan pelajaran mengetik yang sudah diajarkan kemarin. Teman saya tadi menyarankan kepada saya untuk belajar ngetik 10 jari dulu, agar nanti saat sudah lancar ngetik maka ada dengan mudah untuk mempekajari ilmu komputer dan cepat tanggap.
Saya bisa memaklumi karena memang saat itu kerja di kantoran merupakan impian setiap orang. Setelah saudara saya pindah, mulailah saya mengisi kekosongan pekerjaan yang dia tinggal. Setelah kurang lebih saya ikut di tempat foto copi, ada kabar bahwa kampus dekat tempat kerja saya buka pendaftaran mahasiswa baru secara gratis. tentunya hal ini cukup menarik minat saya walaupun saat itu saya juga masih diselimuti rasa ragu apakah mungkin orang seperti say bisa kuliah. Atas saran tteman dandukungan dari orang tua sayapun nekad daftar dan ternyata saya diterima. Saat saya masih awal awal kuliah saya masih kebingungan, apalagi saat doaen memberikan saya tugas yaitu membuat makalah. Saya tidak tahu bagaimana caranya membuat makalah itu.
Apalagi makalah harus di print dengan printer dan tentu orang yang membuat makalah harus tahi bagaimana cara mengetik dan ngeprint. Kebetulan sepulang kuliah, teman kelas saya mengajak saya ngeprint di tempat saya bekerja. Mendemonstrasikan kepada saya bagaimana cara mengetik, menyimpan ke diaket dan bagaimana cara ngeprint. Nah, dari sinilah saya mulai tergugah untuk belajar komputer. Maklum saat saya dibebani tugas oleh dosen untuk membuat makalah, saya buta sama aekali yentang dunia komputer. Akhirnya saya meminta diajarkan oleh teman sekerja saya yang kebetusan tugas dia adalah bagian pengetikan. sedikit demi sedikit saya mulai mengerti. namun cepat sekali lupa dengan pelajaran mengetik yang sudah diajarkan kemarin. Teman saya tadi menyarankan kepada saya untuk belajar ngetik 10 jari dulu, agar nanti saat sudah lancar ngetik maka ada dengan mudah untuk mempekajari ilmu komputer dan cepat tanggap.
5. Kerja BUMN
Setelah sekian lama saya kuliah sambil bekerja di rental dan fotocopi, sayapun ingin mencari-cari pekerjaan lainnya. Sampai akhirnya, lagi-lagi saudara saya kembali membantu saya untuk masuk kerja di kantoran. Gaji pertama saat kerja di BUMN tersebut sekitar 600 ribu. Tapi biarpin gaji segita, pada masa dahulu cukup lumayan lah.
6. Pindah Kerja Ke Swasta
Saat saya menganggur, ada tawaran kerja dari saudara saya yaitu iku kerja di peruahaan kimia yanv pabrim pengolahannya berada di cikarang Jawa Barat. Gaji di tempat kerja ini cukup besar dwngan tunjangan-tunjangan yang cukup besar. Dalam segi finansial saya merasa berkecukupan di sana.
7. Dipecat
Ternyata kerja di swasta itu tantangannya lebih besar dibandingkan kerja di BUMN. Saya dituntut lebih disiplin, kerja cepat dan harus bisa menyesuaikan diri dengan karakter sang atasan. Dulu ketika saya baru pertama masuk saya masih gemuk. Namun lama kelamaan badan saya menyusut cukup drastis ketika saya kerja di swasta. Hampir setiap hari bos saya pasti marah marah. Dalam sebulan mungkin hanya sekaili dua kali aja saya tidak dimarahi. Tapi memang senua karena kesalahan saya sendiri sih. Dan pada akhirnya saya di PHK oleh bos saya karena saya tidak nyerahin laporan yang semestinya bisa dia pakai sebagai bahan rapat. Saya diberi pesangon 1 bulan gaji, lalu motor inventaris saya yang sudah saya pakai selama satu tahun ditarik pula.
8. Kembali Ke Kantor Lama (BUMN)
Setelah berhenti dari swasta saya kembali nganggur. Saya Saya kembli mencoba melamar kesana kemari dan hasinya nol besar. Karena sudah merasa capek, akhirnya saya memutuskan untuk kembali bekerja ke kantor saya yang dulu. dan Alhamdulillah saya duterima. Saat saat diterima kembali saya lngsung duberi kerjaan yang sangat banyak sekali. Saya sering dipaksa lembur tanpa menerima bayaran.
9. Mengindurkan Diri
Sejak pertama saya kerja di BUMN, saya menjadi anak buah dari atasan yang sama. Atasan saya memang terkenal sangat pelit. Sekitar dua tahun saya bekerja dengan atasan saya ini. Sampai suatu ketika saya mengundurkan diri karena banyak alasan. Dan alasan alasan itu tidak akan saya sharing disini karen cuku sensitif.
10. Kembali Ke Kantor Lama
Setelah saya berhenti, saya menganggur selma satu bulan. Dalam waktu satu bulan itu saya lebih banyak berada di rumah. Namun saya tidak panik karena saya sudah punya pandangan yang pasti bahwa minggu depan saya sudah kembali ke kantor saya sebelumnya, namun dengan atasan yang berbeda. Dalam perjalanannya saya hanya berjalan satu tahun dengan bos saya ini. Saya ditarik oleh bos saya yang batu lagi dan awet hingga sekarang menjadi bos sekarang.
11. Merintis Menjadi Blogger
Saya sudah membuat blog sejak tahun 2012. Saat iyu blig saya tersebut masih asal-asalan dsn sekedar iseng saja. Semuanya berubah drastis saat saat saya membaca asian brain di youtube. Dari sanalah saya banhak mencaricari informasi yang berhubungan dengan internet. Sampai saat inipun saya belum diterima.a di adsense. Saya diterima atau tidak saya akan tetap produktif untuk menampilkan artikel kepada publik. Semoga serial orang yang mau membaca akan membuat mereka tahu tentang sesuatu dan tentunya selama blog ini hidup maka pahalanya akan terus mengalir ke pemilik blog. Terimakasih telah Sudi membaca artikel saya. Semoga kita bisa bertemu kembali pada kesempatan kesempatan lainnya. Terima Kasih
EmoticonEmoticon