Beberapa mitos tentang kehamilan banyak tersebar di dalam masyarakat. Dan tidak sedikit dari mereka percaya begitu saja tentang mitos tersebut tanpa mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenarannya. Bahkan ada juga yang menjadikan mitos tersebut sebagai patokan di dalam beraktivitas dan menjalankan tutinitas sehari hari.
Bahkan kebanyakan dari mitos-mitos tersebut telah turun-menurun dipercaya sampai anak cucu sehingga banyak dari ibu hamil yang sudah terlanjur menggunakannya. Di saat hamil, sebaiknya sang Ibu mencari-cari tahu terlebih dahulu informasi seputar kehamilan kepada dokter kandungan.
Jangan terburu-buru percaya apa yang dikatakan orang jika sang ibu belum mendengarkannya secara langsung dari dokter kandungan.Agar tidak salah di dalam memahami mitos-mitos yang beredar di masyarakat, berikut ini akan dibahas tentang ‘’Mengungkap Mitos Vs Fakta Seputar Kehamilan Yang Sering Dibicarakan Orang’’ :
1. Mitos Tentang Bentuk Perut dan Jenis Kelamin Sang Bayi
Mitos :
Jika Ibu hamil bentuk perutnya bulat ke arah samping, maka sang anak berjenis kelamin perempuan. Jika Ibu hamil bentuk perutnya meruncin ke arah depan, maka sang bayi akan berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga :
Mitos Aneh Seputar Makanan
Beberapa Mitos Tentang Sains Yang Salah Namun Terlanjur Dipercaya
Fakta :
Bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh alami ibu hamil itu sendiri. Sebenarnya bentuk tubuh manusia itu berbeda-beda. Oleh karenanya bentuk perut seorang Ibu itu tergantung dengan bentuk tubuhnya itu sendiri.
Jika seorang Ibu yang sedang hamil memiliki tubuh yang kecil, maka bentuk perutnyapun cenderung mengikuti bentuk tubuhnya tersebut. Sebagaimana yang sudah banyak kita saksikan sendiri diluar sana, bagaimana bentuk perut Ibu hamil yang berbadan tinggi besar dengan Ibu hamil yang berdan mungil.
2. Mitos Ibu Hamil Terkait Gerhana Bulan
Mitos :
Seorang Ibu hamil yang melihat adanya gerhana bulan, maka nanti saat lahir sang bayi akan berbibir sumbing.
Fakta :
Adanya bibir sumbing bisa terjadi karena faktor genetik serta karena faktor lingkungan sekitar. Hal ini berbeda dengan suku aztec yang mempercayai bahwa terjadinya gerhana bulan disebabkan oleh gigitan di wajah.
Yang mana suku aztec juga percaya bahwa seorang anak yang memiliki gigi yang sumbing itu diakibatkan ibu yang dahulunya pernah melihat gerhana bulan. Jadi kesimpulannya bahwa tidaklah ada kaitannya sedikitpun antara ibu hamil dan terhana bulan.
3. Mitos Tentang Larangan Ibu Hamil Mandi
Mitos :
Ibu yang sedang hamit dilarang mandi karena kotoran yang terdapat di dalam air akan meresap dan akan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran-kotoran dari tubuh ibu.
Fakta :
Bayi yang terdapat di dalam kandungan ibu sudah terlindungi oleh selaput lendir. Selaput lendir ini membungkus rahim sehingga kotoran tidak bisa masuk mengenai tubuh sang bayi. Walaupun sedang hamil, ibu masih tetap bisa mandi asal memakai air dengan suhu yang sejuk.
4. Mitos Ibu Hamil Yang Makan Banyak
Mitos :
Saat ibu sedang hamil, seorang ibu harus makan lebih banyak dari biasanya, yaitu untuk porsi dua orang.
Fakta :
Untuk ibu yang sedang mengalami masa hamil memang pola makannya menjadi bertambah. Karena sang ibu harus mencukupi kebutuhan untuk dua orang, yaitu dirinya sendiri dan si bayi. Namun hal ini tidak berarti sang ibu harus sekali makan dua piring.
Untuk dijadikan gambaran, seorang wanita yang berberat badan normal, saat sedang hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori perharinya. Hal ini agar pertumbuhan si bayi tidak terganggu. Jumlah tersebut sebenarnya hanya sama dengan satu gelas susu krim.
Jadi, disarankan agar anda jangan sampai menambahkan kalori dengan berlebihan sebab nanti akan sulit untuk membuang kalori lagi setelah selesai melahirkan.
5. Mitos Ibu Hamil Dilarang Naik Pesawat
Mitos :
Menaiki pesawat akan mengakibatkan meningkatnya resiko komplikasi kehamilan yang diakibatkan radiasi, baik itu disebabkan oleh mesin pemindai di bandara ataupun karena tempat ketinggian.
Fakta :
Mesin pemindai tubuh atau mesin X-ray yang terdapat di bandara serta berada di dalam ketinggian di dalam pesawat memang benar memancarkan radiasi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa radiasi tersebut tingkatannya masih sangat kecil.
Sehingga hal ini tidak akan cukup untuk menembus masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya bayi tidak akan terganggu, dan ini sudah dikemukakan oleh profesor ahli fetomaternal.
6. Mitos Tentang Ibu Hamil Yang Berhubungan Intim
Mitos :
Ibu hamil yang berhubungan seksual dapat berbahaya bagi kehamilan.
Fakta :
Berhubungan seksual tidak akan berbahaya buat bayi di dalam kandungan sebab bayi itu terlindung oleh kantong ketuban, otot rahim, dan lapisan lendir yang tebal. Terjadinya orgasme juga tidak mengakibatkan terjadinya keguguran sebab kontraksi pada otot saat orgasme berbeda dengan kontraksi saat melahirkan.
Anda tidak usah khawatir selama kehamilan dalam kondisi baik dan tidak ada kelainan. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika ditanyakan terlebih dahulu kepada dokter. Terutama bagi ibu yang berisiko terkena keguguran, persalinan prematur, maupun terjadinya pendarahan yang berasal dari vagina yang penyebabnya belum diketahui.
Kemungkinan besar dokter akan melarang untuk melakukan hubungan seksual. Yang penting untuk diwaspadai adalah terjadinya infeksi dari penyakit menular seksual. Apabila seorang ibu yang sedang hamil terinfeksi penyakit tersebut, seperti HIV, kutil, klamidia, atau herpes, maka sangat besar kemungkinannya bayi akan terkena infeksi juga.
7. Mitos Tentang Kondisi Awal Kehamilan Seorang Ibu
Mitos :
Seluruh ibu yang sedang hamil pasti mengalami kondisi awal yang sama.
Fakta :
Hormon yang mengalami lonjakan di saat awal-awal kehamilan akan membuat ibu hamil akan mengalami kondisi yang tidak biasa. Misalnya, ibu sensitif dengan aroma-aroma tertentu, rasa ingin menikmati makanan tertentu, atau produksi air liur yang tidak pernah berhenti dari mulut. Kondisi seperti ini selalu sama. Seorang ibu hamil yang sedang sensitif terhadap aroma tertentu belum tentu produksi air liurnya berlebihan.
Begitupun dengan ibu hamil yang sedang mengalami produksi air liur yang berlebihan, tidak melulu merasa ingin memakan makanan tertentu. Berbagai mitos diatas hanyalah sedikit dari sekian banyak mitos seputar kehamilan. Jadi, sebelum kita terlanjur mempercayai sebuah mitos, maka cari tahu dulu kebenarannya secara ilmiah.
Demikianlah artikel kali ini yang membahas tentang Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan Yang Sering Dibicarakan Orang. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita dan menjadikan kita lebih faham dan mengerti. Sampai jumpa lagi pada artikel-artikel berikutnya.
1. Mitos Tentang Bentuk Perut dan Jenis Kelamin Sang Bayi
Mitos :
Jika Ibu hamil bentuk perutnya bulat ke arah samping, maka sang anak berjenis kelamin perempuan. Jika Ibu hamil bentuk perutnya meruncin ke arah depan, maka sang bayi akan berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga :
Mitos Aneh Seputar Makanan
Beberapa Mitos Tentang Sains Yang Salah Namun Terlanjur Dipercaya
Fakta :
Bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh alami ibu hamil itu sendiri. Sebenarnya bentuk tubuh manusia itu berbeda-beda. Oleh karenanya bentuk perut seorang Ibu itu tergantung dengan bentuk tubuhnya itu sendiri.
Jika seorang Ibu yang sedang hamil memiliki tubuh yang kecil, maka bentuk perutnyapun cenderung mengikuti bentuk tubuhnya tersebut. Sebagaimana yang sudah banyak kita saksikan sendiri diluar sana, bagaimana bentuk perut Ibu hamil yang berbadan tinggi besar dengan Ibu hamil yang berdan mungil.
2. Mitos Ibu Hamil Terkait Gerhana Bulan
Mitos :
Seorang Ibu hamil yang melihat adanya gerhana bulan, maka nanti saat lahir sang bayi akan berbibir sumbing.
Fakta :
Adanya bibir sumbing bisa terjadi karena faktor genetik serta karena faktor lingkungan sekitar. Hal ini berbeda dengan suku aztec yang mempercayai bahwa terjadinya gerhana bulan disebabkan oleh gigitan di wajah.
Yang mana suku aztec juga percaya bahwa seorang anak yang memiliki gigi yang sumbing itu diakibatkan ibu yang dahulunya pernah melihat gerhana bulan. Jadi kesimpulannya bahwa tidaklah ada kaitannya sedikitpun antara ibu hamil dan terhana bulan.
3. Mitos Tentang Larangan Ibu Hamil Mandi
Mitos :
Ibu yang sedang hamit dilarang mandi karena kotoran yang terdapat di dalam air akan meresap dan akan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran-kotoran dari tubuh ibu.
Fakta :
Bayi yang terdapat di dalam kandungan ibu sudah terlindungi oleh selaput lendir. Selaput lendir ini membungkus rahim sehingga kotoran tidak bisa masuk mengenai tubuh sang bayi. Walaupun sedang hamil, ibu masih tetap bisa mandi asal memakai air dengan suhu yang sejuk.
4. Mitos Ibu Hamil Yang Makan Banyak
Mitos :
Saat ibu sedang hamil, seorang ibu harus makan lebih banyak dari biasanya, yaitu untuk porsi dua orang.
Fakta :
Untuk ibu yang sedang mengalami masa hamil memang pola makannya menjadi bertambah. Karena sang ibu harus mencukupi kebutuhan untuk dua orang, yaitu dirinya sendiri dan si bayi. Namun hal ini tidak berarti sang ibu harus sekali makan dua piring.
Untuk dijadikan gambaran, seorang wanita yang berberat badan normal, saat sedang hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori perharinya. Hal ini agar pertumbuhan si bayi tidak terganggu. Jumlah tersebut sebenarnya hanya sama dengan satu gelas susu krim.
Jadi, disarankan agar anda jangan sampai menambahkan kalori dengan berlebihan sebab nanti akan sulit untuk membuang kalori lagi setelah selesai melahirkan.
5. Mitos Ibu Hamil Dilarang Naik Pesawat
Mitos :
Menaiki pesawat akan mengakibatkan meningkatnya resiko komplikasi kehamilan yang diakibatkan radiasi, baik itu disebabkan oleh mesin pemindai di bandara ataupun karena tempat ketinggian.
Fakta :
Mesin pemindai tubuh atau mesin X-ray yang terdapat di bandara serta berada di dalam ketinggian di dalam pesawat memang benar memancarkan radiasi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa radiasi tersebut tingkatannya masih sangat kecil.
Sehingga hal ini tidak akan cukup untuk menembus masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya bayi tidak akan terganggu, dan ini sudah dikemukakan oleh profesor ahli fetomaternal.
6. Mitos Tentang Ibu Hamil Yang Berhubungan Intim
Mitos :
Ibu hamil yang berhubungan seksual dapat berbahaya bagi kehamilan.
Fakta :
Berhubungan seksual tidak akan berbahaya buat bayi di dalam kandungan sebab bayi itu terlindung oleh kantong ketuban, otot rahim, dan lapisan lendir yang tebal. Terjadinya orgasme juga tidak mengakibatkan terjadinya keguguran sebab kontraksi pada otot saat orgasme berbeda dengan kontraksi saat melahirkan.
Anda tidak usah khawatir selama kehamilan dalam kondisi baik dan tidak ada kelainan. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika ditanyakan terlebih dahulu kepada dokter. Terutama bagi ibu yang berisiko terkena keguguran, persalinan prematur, maupun terjadinya pendarahan yang berasal dari vagina yang penyebabnya belum diketahui.
Kemungkinan besar dokter akan melarang untuk melakukan hubungan seksual. Yang penting untuk diwaspadai adalah terjadinya infeksi dari penyakit menular seksual. Apabila seorang ibu yang sedang hamil terinfeksi penyakit tersebut, seperti HIV, kutil, klamidia, atau herpes, maka sangat besar kemungkinannya bayi akan terkena infeksi juga.
7. Mitos Tentang Kondisi Awal Kehamilan Seorang Ibu
Mitos :
Seluruh ibu yang sedang hamil pasti mengalami kondisi awal yang sama.
Fakta :
Hormon yang mengalami lonjakan di saat awal-awal kehamilan akan membuat ibu hamil akan mengalami kondisi yang tidak biasa. Misalnya, ibu sensitif dengan aroma-aroma tertentu, rasa ingin menikmati makanan tertentu, atau produksi air liur yang tidak pernah berhenti dari mulut. Kondisi seperti ini selalu sama. Seorang ibu hamil yang sedang sensitif terhadap aroma tertentu belum tentu produksi air liurnya berlebihan.
Begitupun dengan ibu hamil yang sedang mengalami produksi air liur yang berlebihan, tidak melulu merasa ingin memakan makanan tertentu. Berbagai mitos diatas hanyalah sedikit dari sekian banyak mitos seputar kehamilan. Jadi, sebelum kita terlanjur mempercayai sebuah mitos, maka cari tahu dulu kebenarannya secara ilmiah.
Demikianlah artikel kali ini yang membahas tentang Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan Yang Sering Dibicarakan Orang. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita dan menjadikan kita lebih faham dan mengerti. Sampai jumpa lagi pada artikel-artikel berikutnya.
EmoticonEmoticon