Haryanto merupakan figur perantau yang sukses mengembangkan bisnis transportasi dengan didasari nilai-nilai Islam. Ia merintis usaha dari nol hingga akhinrya menjadi salah satu pengusaha Bis kenamaan di kota Kudus Jawa Tengah. Haji Haryanto, ialah pemilik perusahaan Autobis Haryanto di Kota Kudus. Haryanto yang biasa dipanggil Pak Haji kini memiliki sekitar 80 Bis Malam dan Pariwisata.
Image : imgrum.org
Mengawali perantauan di Ibukota, Haryanto masuk anggota TNI Angkatan Darat. Disela kesibukannya sebagai anggota TNI, ia membeli angkutan kota dan dikemudikannya sendiri. Lama-lama armadanya kian bertambah. Karena khawatir mengganggu tugas di kesatuannya, Haryanto memilih pensiun dini dari anggota TNI dengan pangkat terakhir Kopral Kepala.
Dari sinilah bisnis berkembang dan PO Haryanto berdiri kokoh hingga sekarang. Garasi PO Haryanto berada di Ngembal Kudus. Sosok Haryanto adalah orang yang sangat sederhana namun bersahaja. Dalam mengembangkan bisnis bis, Haryanto berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Di dalam garasi yang cukup besar berdiri sebuah Masjid.
Di setiap armada selalu tertulis shalawat Rasul. Sebagai doa dan permohonan keselamatan bagi junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Ia sangat mewajibkan karyawannya sholat dan tidak henti-hentinya mengingatkan. Sepanjang hari garasi selalu ramai dengan kegiatan perawatan armada. Namun ketika azan zhuhur tiba, nyaris tak ada kegiatan sedikitpun. Kemanakah mereka? Tentu saja bersiap sholat berjamaah.
Usai sholat, Haryanto yang tadinya sederhana, ramah atau mitra kerja bagi karyawan kini menjadi sosok ayah dan guru yang bersahaja. Ia pompa mental spiritual para karyawan melalui ceramah rutin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tak lupa ia selalu mendoakan karyawan dan penumpang PO Haryanto agar diberikan keselamatan dan barokah dari Allah SWT.
Hampir semua karyawan mulai dari tukang cuci, montir hingga pengemudi menilai Pak Haji adalah seorang panutan yang baik. Tak hanya kesejahteraan karyawan yang selalu diutamakan, namun juga ibadah. Itulah yang membuat mereka kerasan. Sejak pulang dari tanah suci, ia berjanji akan memberangkatkan para karyawannya beribadah haji. Dari tahun ke tahun satu per satu karyawannya menjadi tamu Allah SWT.
Dan saat ini 19 karyawan Haryanto telah didaftarkan naik haji. Buah dari kesabaran, doa dan pelayanan prima dari kru, PO Haryanto telah menjadi salah satu primadona para perantau ibukota. Hampir semua trayek bis selalu penuh, bahkan kekurangan armada. Saat jelang keberangkatan akhir pekan, petugas penjual tiket tak perlu berebutan mencari penumpang di terminal. Mereka cukup mengabsen calon penumpang karena tiket sudah habis terjual siang hari.
Dari sinilah bisnis berkembang dan PO Haryanto berdiri kokoh hingga sekarang. Garasi PO Haryanto berada di Ngembal Kudus. Sosok Haryanto adalah orang yang sangat sederhana namun bersahaja. Dalam mengembangkan bisnis bis, Haryanto berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Di dalam garasi yang cukup besar berdiri sebuah Masjid.
Di setiap armada selalu tertulis shalawat Rasul. Sebagai doa dan permohonan keselamatan bagi junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Ia sangat mewajibkan karyawannya sholat dan tidak henti-hentinya mengingatkan. Sepanjang hari garasi selalu ramai dengan kegiatan perawatan armada. Namun ketika azan zhuhur tiba, nyaris tak ada kegiatan sedikitpun. Kemanakah mereka? Tentu saja bersiap sholat berjamaah.
Usai sholat, Haryanto yang tadinya sederhana, ramah atau mitra kerja bagi karyawan kini menjadi sosok ayah dan guru yang bersahaja. Ia pompa mental spiritual para karyawan melalui ceramah rutin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tak lupa ia selalu mendoakan karyawan dan penumpang PO Haryanto agar diberikan keselamatan dan barokah dari Allah SWT.
Hampir semua karyawan mulai dari tukang cuci, montir hingga pengemudi menilai Pak Haji adalah seorang panutan yang baik. Tak hanya kesejahteraan karyawan yang selalu diutamakan, namun juga ibadah. Itulah yang membuat mereka kerasan. Sejak pulang dari tanah suci, ia berjanji akan memberangkatkan para karyawannya beribadah haji. Dari tahun ke tahun satu per satu karyawannya menjadi tamu Allah SWT.
Dan saat ini 19 karyawan Haryanto telah didaftarkan naik haji. Buah dari kesabaran, doa dan pelayanan prima dari kru, PO Haryanto telah menjadi salah satu primadona para perantau ibukota. Hampir semua trayek bis selalu penuh, bahkan kekurangan armada. Saat jelang keberangkatan akhir pekan, petugas penjual tiket tak perlu berebutan mencari penumpang di terminal. Mereka cukup mengabsen calon penumpang karena tiket sudah habis terjual siang hari.
Sumber : TVRI Nasional
EmoticonEmoticon